Aksi terorisme atau teror akhir-akhir ini
semakin sering kita dengar, mulai aksi pengeboman di London – Inggris
serta dilanjutkan dengan aksi teror di Kampung Melayu – Jakarta.
Kegiatan terorisme merupakan kejahatan kemanusiaan yang sangat tidak
beradab, keji, dan sangat menjijikan yang dilakukan oleh golongan orang
“sakit jiwa”. Sudah banyak upaya dari beberapa negara di dunia yang
sudah dilakukan untuk memerangi kejahatan terorisme ini, namun sampai
saat ini aksi teror masih saja sering terjadi.
Namun kali ini ada kabar yang sedikit
memberikan rasa bangga untuk kita semua, bukan sebuah aksi heroik
ataupun aksi yang luar biasa, namun sebuah terobosan sederhana yang
dilakukan oleh sebuah platform media sosial namun bisa memberikan
manfaat yang sangat banyak untuk memerangi kejahatan terorisme secara
global. Media sosial apakah gerangan yang membuat terobosan tersebut dan
apa yang dibuatnya sehingga bisa membuat kita bangga?
Media sosial tersebut adalah Facebook, platform
jejaring media sosial yang sudah banyak kita kenal ini sekarang sedang
mengembangkan teknologinya untuk memerangi kejahatan terorisme, Facebook
merasa bahwa platform mereka digunakan oleh semua orang dan
golongan untuk semua tujuan, baik untuk sebatas eksis di dunia maya,
pekerjaan, aksi sosial, ataupun kegiatan yang termasuk dalam aksi teror.
Facebook juga tidak menyangkal bahwa platform media sosial
yang mereka buat juga kerap dimanfaatkan menjadi wadah sosialisasi oknum
teroris, karena permasalahan tersebut Facebook merasa bertanggung jawab
untuk mencari solusi atas permasalahan ini.
Dalam postingan terbaru Facebook di laman
Newsroom-nya, layanan tersebut mengumbar beberapa inisiatif untuk
memberantas aksi terorisme. Selain bekerja sama dengan berbagai pihak
dan merekrut tenaga kerja khusus untuk mengidentifikasi gejala terorisme
di Facebook, layanan tersebut juga memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
“Kami ingin mencari konten berbau
terorisme secara cepat, sebelum para pengguna Facebook melihatnya,”
begitu tertera pada Newsroom Facebook, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Sabtu (17/6/2017).
Ada empat teknologi Facebook berbasis AI
yang saat ini diluncurkan untuk membasmi dan memerangi penyebaran konten
terorisme di laman Facebook, sebagai berikut :
A. Image Matching
Teknologi ini memungkinkan foto atau video berbau terorisme teridentifikasi sebelum benar-benar terunggah. Tool Facebook mempelajari foto-foto dan video radikal berbau propaganda dari ISIS yang telah dihapus Facebook. Dari situ, tool
akan melacak setiap foto dan yang hendak diunggah pengguna. Jika mirip
dengan konten-konten radikal yang telah dihapus sebelumnya, maka
Facebook tak akan mengizinkan pengguna mengunggahnya.
“Artinya, konten teroris yang hendak diunggah ke Facebook tak akan bisa terunggah,” kata perwakilan Facebook.
B. Language Understanding
AI Facebook juga mampu memahami teks yang
merujuk ke ajakan atau advokasi untuk melakukan aksi terorisme.
Lagi-lagi, teknologi ini belajar dari teks-teks yang sebelumnya diunggah
ISIS dan organisasi radikal lainnya di Facebook dan telah diberantas.
“Ada algoritma yang mempelajari dan
mengidentifikasi secara cepat postingan teks berbau terorisme. Makin
lama, algoritma itu akan semakin pintar,” kata Facebook.
C. Menghapus afiliasi teroris
Facebook menggunakan signal untuk
menemukan akun yang berteman dengan akun-akun para teroris sebelumnya.
Jika akun tersebut memasang profil atau mengunggah postingan berbau
ajakan terorisme, akun itu juga akan dihapus. Sama juga dengan akun
Pages dan Groups. Jika teridentifikasi berafiliasi dengan gerakan
terorisme, maka akan disapu bersih dari jagat Faceboook.
D. Menghapus residivisme atau Akun Pengulangan
Facebook juga mengklaim teknologi mereka
yang memanfaatkan AI yang dikembangkan semakin pintar dan cerdas
mengidentifikasi akun-akun palsu baru berbau terorisme. Akun-akun palsu
itu biasanya dibuat oleh para teroris atau oknum terkait yang sudah
dihapus Facebook lantas mau coba masuk kembali. Facebook mengakui para
teroris semakin cerdas dan penuh taktik untuk mengelabui sistem.
“Kami pun akan terus memperbarui taktik kami untuk mengelabui para oknum teroris,” Facebook menuturkan.
E. Kolaborasi lintas platform
Tidak cuma dilayanan inti Facebook, tool
AI pembasmi aksi terorisme juga rencananya akan dibawa ke WhatsApp dan
Instagram. Semua data berbau terorisme yang sempat wira-wiri di tiga platform tersebut akan dipakai sebagai bahan belajar AI agar lebih cerdas.
“Kolaborasi dari seluruh anggota keluarga
(Facebook, Instagram, WhatsApp) sangat diperlukan untuk menjaga agar
semua platform tetap aman,” Facebook memungkasi.
Kita semua tentunya menyambut gembira
dengan adanya kabar ini, dan langkah-langkah inisiatif yang sudah
dilakukan oleh Facebook wajib kita apresiasi dan kita dukung. Kita
sebagai masyarakat umum juga bisa melakukan hal-hal yang bisa membantu
Facebook untuk ikut serta dalam memerangi kejahatan terorisme, yakni
dengan melakukan hal sederhana dengan melaporkan akun-akun yang
terindikasi menyebarkan isu-isu ataupun berisi ajakan aksi terorisme
kepada pihak Facebook.
Sumber referensi :
0 komentar:
Posting Komentar