Saya sudah saatnya pemerintah bertindak
tegas untuk terhadap ormas-ormas yang ingin mengganti ideologi pancasila
dengan khilafah. Keberadaan mereka semakin meresahkan. Selain anti
pancasila, paham radikalisme terus menjamur. Beberapa peristiwa teror
bom serta penyerangan polisi menjadi bukti bahwa paham radikal sudah
sedemikian berkembang di Indonesia.
Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk
menangkal paham radikalisme, terorisme, serta ormas anti pancasila
dengan berbagai jalan. Pemblokiran telegram serta penerbitan Perppu
Ormas merupakan tindak nyata pemerintah memberantas pahm-paham tersebut.
Sudah selayaknya upaya-upaya pemerintah
harus didukung penuh oleh rakyat. Menjadi tanda tanya besar ketika ada
segelintir orang yang berusaha menghalang-halangi pemerintah untuk
menerbitkan Perppu Ormas. Yang membuat miris, mereka adalah pejabat
pemerintahan namun lebih membela HTI.
Pemerintah tidak boleh sedikitpun ragu
untuk menerbitkan Perppu Ormas meskipun banyak rintangan yang
menghadang. Saya yakin jika diadakan survey untuk seluruh masyarakat
Indonesia, mayoritas akan sepakat dengan penerbitan Perppu Ormas saja.
Kemungkinan hanya HTI dan segelintir musuh Jokowi yang akan menolak ini.
Pemerintah tidak boleh mundur selangkah
pun meskipun pada hari ini, selasa 17 Juli 2017 melakukan aksi demo
menolak Perppu Ormas. Ratusan orang yang berasal dari HTI mulai
menggelar aksinya di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Monas, Jakarta Pusat, Selasa (18/7). Mereka menolak keras diterbitkannya Perppu Ormas oleh pemerintah belum lama ini.
“Tidak ada lagi yang kita tuntut kepada pemerintah, cuma satu, kami menolak dengan keras Perppu Ormas. Karena dengan terbitnya Perppu ini merupakan jalan pintas rezim diktator oleh pemerintah, perppu ini memberangus,” kata Koordinator Aksi, Habib Kholilulloh Al-Habsyi kepada wartawan di lokasi.“Tidak perlu (ketemu Presiden), cukup dengan aksi ini karena bagi kami majelis taklim akan kekhawatiran ini, sehingga dengan aksi kami didengar mau lah (Presiden) melihat bangsanya sendiri,” pungkas Kholilulloh.Dalam aksinya, ratusan simpatisan HTI yang hadir tidak jarang pula melantunkan salawat dan takbir. Mereka menilai Perppu Ormas menimbulkan tindakan diktator (kesewenang-wenangan) yang dilakukan oleh pemerintah.
Aksi demo yang dilakukan oleh HTI memang
sudah dimaklumi. Tidak mungkin HTI akan diam begitu saja dengan
penerbitan Perppu Ormas ini. Mereka adalah ormas paling terancam akan
dibubarkan dengan mudah lewat Perppu Ormas.
Apakah pemerintah perlu mempertimbangkan permintaan HTI?
Jelas sangat tidak perlu. Meskipun HTI
membawa bendera Islam, namun jumlah peserta demo hanya ratusan. Jumlah
tersebut sangat tidak sebanding dengan 87,2% penduduk muslim Indonesia.
Jika seluruh anggota HTI berkumpul untuk menolak Perppu, saya pikir
tetap tidak bisa mewakili umat Islam.
Pemerintah harus tetap mempertimbangkan
mayoritas umat Islam. Saya yakin dari 87,2% mayoritas sepakat dengan
penerbitan Perppu Ormas. NU sebagai ormas dengan anggota terbesar di
Indonesia sepakat dengan penerbitan Perppu. Muhammadiyah yang meskipun
ada beberapa tokoh yang menolak Perppu Ormas, saya yakin mayoritas
anggota Muhammadiyah akar rumput akan sepakat dengan Perppu Ormas.
Belakangan, MUI yang sempat kontra dengan pemerintah mulai berada di
pihak pemerintah dan mendukung Perppu Ormas.
Jadi jika dikatakan HTI mewakili umat
Islam Indonesia sangat keliru. Mayoritas umat Islam sepakat bahwa
pancasila adalah harga mati dan tidak boleh diganti dengan ideologi yang
lain.
Lalu HTI mewakili umat Islam yang mana?
HTI memang mewakili umat Islam, tapi
Islamnya anggota HTI dimana cikal bakalnya berasal dari luar negeri.
Hizbut Tahrir menjadi cikal bakal munculnya HTI. Hizbut Tahrir datang ke
Indonesia dan menyebarkab paham khilafah. Setelah berhasil mempengaruhi
sebagian umat Islam di Indonesia, mereka membentuk HTI. Hizbut Tahrir
memang sedang menjajah idelogi negara-negara di dunia agar dihapus dan
diganti dengan khilafah. Beberapa negara di Dunia telah menolak Hizbut
Tahrir.
Hanya saja, dengan budaya terbuka, ramah,
penuh toleransi warga Indonesia yang membuat Hizbut Tahrir diberi
kesempatan untuk menyebarkan ideologinya hingga mereka berhasil
membentuk HTI dan sudah sedemikian berkembang hingga saat ini.
Jika memang punya niat yang baik dan masih
mau diterima di Indonesia, seharusnya dengan terbitnya Perrpu Ormas ini
mampu membuat HTI sadar dan segera merubah ideloginya. Menjadilah ormas
Islam seperti yang lain semisal NU dan Muhammadiyah. HTI malah terus
melawan penerbitan Perppu Ormas. Ini artinya mereka memang benar-benar
sedang melawan pemerintah. Saya rasa pemerintah harus lebih tegas lagi
terhadap HTI.
Sumber:
https://www.merdeka.com/peristiwa/demo-massa-hti-sebut-perppu-ormas-jalan-pintas-rezim-diktator.html
0 komentar:
Posting Komentar