Cari Blog Ini

Sabtu, 01 Juli 2017

Isu Makar Bukan Isapan Jempol, Pendukung Rizieq Akan Jihad Menuntut Jokowi Mundur Pasca Lebaran





Rizieq Syihab memang sosok yang luar biasa. Dirinya begitu istimewa sehingga banyak yang tidak rela dirinya berurusan dengan hukum. Mereka selalu merasa Rizieq hanya dikriminalisasi meskipun sudah banyak bukti bahwa Rizieq memang diduga melakuan beberapa tindak pidana. Setelah Rizieq resmi dijadikan tersangka dan menjadi DPO, pendukungnya merasa tidak terima dan mengancam akan menuntut Jokowi mundur. Simak informasi berikut.
Meski berdedak-desakan namun beberapa eksponen alumni 212 ini tetap memaksakan diri berkumpul di Masjid Baiturahman, Jln Saharjo, Jakarta Selatan, Rabu (31/5/2017).
“Tarik mandat,” pekik para pria yang berkumpul di aula yang tidak terlalu besar tersebut.
Mereka siap untuk turun gunung lagi untuk memperjuangkan nasib Rizieq Shihab, yang ditetapkan sebagai tersangka. Mereka mengatakan bahwa kelompoknya telah memperingatkan pemerintah untuk tidak membuat gaduh terhadap para umat Islam selama ramadhan.
“Pekan lalu kami sudah sampaikan surat terbuka pada kapolri, presiden, bagaimana ramadhan ini kita mengisi dengan saling tenggang rasa, hormat menghormati,” ujar Ketua Presidium Alumni 212, Ansufri Idrus Sambo, dalam konferensi pers di Masjid Baiturahman, Saharjo, Rabu (31/5/2016).
Menurut mereka, pemerintah tidak memberikan tanggapan yang sesuai dengan keinginan mereka yakni dengan menersangkakan Rizieq Shihab.
Selain kasus Rizieq Shihab, para alumni gerakan 212 juga menyoroti kasus yang menjerat tokoh Islam lainnya diantaranya kasus Munarman, Bahtiar Nasir, Muhammad Al Khaththath dan pembubaran HTI.
Para Alumni 212 akan kembali membuat gerakan seperti aksi Bela Islam yang dilakukan untuk memenjarakan Basuki Tjahaja Poernama atau Ahok dalam kasus penistaan agama.
“Kalau tuntutan kami tidak dipenuhi maka kita akan bikin perlawanan. Jihad Konstitusional,” tegas Sambo.
Kelompok ini berjanji akan menggalang kekuatan umat Islam di seluruh Indonesia dengan aksi Bela Ulama. Dalam aksi ini mereka akan mengajukan mosi tidak percaya kepada pemerintah dan menuntut mundur Jokowi.
“Menuntut mundur Jokowi dari jabatan presiden karena sudah melanggar sumpahnya sebagai presiden RI untuk menegakkan hukum,” tambah Sambo.
Aksi ini akan digelar setelah bulan Ramadan yang diikuti oleh jutaan umat Islam.
Sebelum melakukan aksi tersebut, para alumni 212 akan melakukan tabligh akbar, istighasah, zikir, di seluruh Indonesia. Aksi ini akan dimulai sejak Jumat pekan ini di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat.
“Setelah ini kita bikin bikin long march ke Komnas HAM, mulai Ashar sampai Maghrib ada tabligh akbar,” jelas Sambo.
Jumat selanjutnya akan digelar acara serupa di Masjid Istiqlal. Menurut Sambo, gerakan ini akan sebesar aksi 212.
Mereka juga meminta Komnas HAM untuk segera mengeluarkan rekomendasi bahwa Jokowi telah melakukan pelanggaran berat sistematis dan terstrukutr kepada ulama dan HTI.
Hasil rekomendasi Komnas HAM akan dibawa ke DPR. Mereka mendesak DPR untuk melakukan sidang istimewa untuk melengserkan Jokowi.
Mereka juga akan membawa hasil rekomendasi Komnas HAM ke Organisasi Kerjasama Negara-negara Islam (OKI) terutama lembaga HAM.
“Kita juga bawa ke pengadilan internasional untuk menyelidiki dan mengadili kejahatan kemanusiaan yang dilakukan rezim Joko Widodo,” ungkap Sambo.
Mengenai kedatangan Rizieq Shihab ke Indonesia, para alumni 212 siap mengumpulkan satu juta orang untuk menyambut kedatangan Habib Rizieq di bandara Soekarno- Hatta.
“Kami akan bilang, Habib, umat sudah siap, silahkan kalau habib mau pulang,” tambah Sambo.
Namun mereka berharap Jokowi bisa menginstruksikan anak buahnya untuk mencabut semua proses hukum terhadap para ulama.
Akhirnya terbukti sudah bahwa sasaran mereka adalah Jokowi. mereka menjadikan Rizieq sebagai alasan agar bisa melakukan upaya untuk melengserkan pemerintahan Jokowi. bagi saya, ini sudah sangat jelas bahwa mereka sedang berupaya melakukan makar.
Saya rasa, Jokowi harus bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk menghadapai ancaman makar ini. Menghubungkan kasus Rizieq dengan Jokowi sangat tidak relevan. Jokowi tidaak tahu menahu dan ikut campur dengan kasus Rizieq. Apa yang menimpa Rizieq adalah sebagaimana yang sudah semestinya dijalankan seperti halnya Ahok. Semua sudah sesuai prosedur dan aturan hukum yang berlaku.
Jika ancaman untuk melengserkan Jokowi tidak main-main, maka Jokowi harus segera bertindak tegas. Upaya mereka jelas-jelas upaya makar. Jokowi tidak melakukan apapun yang merugikan umat Islam. bahwa ada kelompok yang merasa didzalimi oleh Jokowi, ini karena sentimen pribadi saja. Banyak ormas dan tokoh muslim yang berada di belakang Jokowi untuk terus mendukungnya seperti NU dan Muhammadiyah.
Bahwa mereka menggunakan atribut Islam untuk dijadikan pembenaran, Jokowi tidak perlu risau dikatakan anti-islam jika bertindak tegas terhadap mereka. NU dan Muhammadiyah yang berada di belakang Jokowi jauh lebih besar kekuatan dan pengaruhnya, serta lebih menunjukkan potret Islam Nusantara yang sesuai dengan ideologi bangsa Indonesia.
Silahkan baca artikel saya yang lain di: https://seword.com/author/saefudin/
Sumber:

http://www.tribunnews.com/nasional/2017/06/01/setelah-lebaran-pendukung-rizieq-shihab-gelar-jihad-konstitusional-tuntut-jokowi-mundur?page=all

0 komentar:

Posting Komentar