Cari Blog Ini

Jumat, 21 Juli 2017

Pemerintah Melarang Bendera HTI dikibarkan, Anti Islam kah?


http://www.mediapribumi.com/2017/07/pemerintahan-jokowi-larang-kegiatan-dan.html
Gerakan Pemuda Ansor dan Banser seluruh Indonesia telah kompak melaporkan HTI disetiap daerah-daerah dengan alasan bahwa gerakan HTI telah bertentangan dengan konstitusi Negara, yaitu menolak Pancasila dan UUD 45 serta ingin mendirikan khilafah. Hal ini dibuktikan melalui ceramah-ceramah kader HTI yang menolak nasionalisme serta menolak bendera merah putih, demokrasi dan konstitusi di Negara ini dengan dalih bertentangan dengan Islam. Bahkan ada salah satu penceramah HTI yang mengatakan bahwa “Selama Indonesia memakai hukum thagut (baca:demokrasi) maka dosa semuanya”
Jadi masyarakat Indonesia kena dosanya karena menjadikan demokrasi  sebagai dasar Negara. Atas perjuangan sahabat-sahabat Ansor dan Banser, maka pemerintah resmi melarang HTI dan mencabut badan hukum HTI. Dengan ini berarti HTI resmi menjadi OT (organisasi terlarang) di Indonesia. Sahabat-sahabat Ansor dan Banser merasa bahagia, karena perjuangannya membuahkan hasil. Memang dalam beberapa pekan sebelum Perppu ormas dikeluarkan, sempat bersitegang dengan HTI karena Banser membubarkan pawai panji Rasulullah, yaitu pawai bendera yang diklaim sebagai pendera Rasulullah yaitu kalimat Tauhid yang berwarna hitam dan putih.
Kini HTI mengambil langkah hukum agar HTI tidak dibubarkan. Padahal, mereka mengatakan bahwa demokrasi adalah haram, mereka memakai hukum di Negara demokrasi, mengatakan UUD 45 haram, mereka membela dengan pasal-pasal yang ada di undang-undang. Hal ini menjadi sangat hipokrit melihat perjuangan mereka dalam membela diri. Karena mereka membawa simbol Islam, lantas jika melarang mereka pemerintah di tuduh anti Islam. Padahal, di Timur Tengah sendiri, organisasi Hizbut Tahrir (HT) sudah banyak dilarang, termasuk di Arab Saudi dan Turki bekas berdirinya kekhilafahan Ottoman. Lantas apa mereka berani mengatakan Arab Saudi dan Turki anti Islam?
https://twitter.com/damailahri/status/861852409496125440
Kemudian kemendagri mengeluarkan perintah bahwa bendera HTI dilarang dikibarkan (https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170719175925-20-228976/kemendagri-larang-kegiatan-dan-bendera-hti-berkibar/) lantas banyak yang mengatakan bahwa pemerintah anti kalimat tauhid. Inilah propaganda gerakan HTI atau kelompok-kelompok Islam ekstrimis, karena mereka membawa simbol Islam, jika mereka diusik atau dilarang, langsung di tuduh anti Islam, dan lain sebagainya. Penulis sendiri menilai langkah kemendagri langkah yang tepat. Penulis yang beragama Islam risih melihat kalimat tauhid hanya dijadikan demo dijalan-jalan. Padahal kalimat tauhid itu suci. Banyak tafsir-tafsir penjelasan kesucian dan ketinggian kalimat tauhid dari para filosof maupun dari para kaum sufi.
Kalimat tauhid bukan diajak di demo dijalan, terkena debu jalan, apalagi maaf jika jatuh dijalan apa jadinya. Gerakan-gerakan yang gemar membawa kalimat-kalimat tauhid untuk ambisinya pribadi telah banyak melanggar kesucian kalimat tauhid. Misalkan banyak yang menggambarkan kalimat tauhid dengan pedang. Akibatnya, gerakan ISIS, Al-Qaedah, Jabhah Al-Nusra dan kelompok teroris lainnya menggunakan kalimat tauhid untuk membunuh orang. Sejak kapan kalimat tauhid dijadikan untuk membunuh orang? Kalimat tauhid adalah kalimat kelembutan dan kasih sayang. Orang yang saat itu menjadi budak di Arab, disiksa, diambil hartanya dan nyawanya, tatkala membaca kalimat tauhid/syahadat dilindungi hak dan kehormatannya. Justru karena mereka lah yang telah mencemarkan kalimat tauhid menjadi kalimat yang mengerikan. Atas nama kalimat tauhid mereka membunuh, menjajah Negara lain demi ambisi pribadi.
Dalam kasus ini justru pemerintah ingin menyelamatkan kesucian kalimat tauhid dari orang-orang yang demi ambisi pribadinya menggunakan kalimat tauhid. Sudah cukup sejarah Islam menuliskan para pemberontak Khawarij yang menggunakan slogan agama untuk membunuh. Bahkan Ali bin Abi  Thalib harus tewas di tangan Abdurrahman bin Muljam.
Bonus gambar pelecehan kalimat tauhid
http://warkopmbahlalar.com/memurnikan-tauhid-dengan-melecehkan-kalimat-tauhid/
http://warkopmbahlalar.com/memurnikan-tauhid-dengan-melecehkan-kalimat-tauhid/
http://warkopmbahlalar.com/memurnikan-tauhid-dengan-melecehkan-kalimat-tauhid/
http://warkopmbahlalar.com/memurnikan-tauhid-dengan-melecehkan-kalimat-tauhid/

0 komentar:

Posting Komentar