Cari Blog Ini

Rabu, 19 Juli 2017

87, 2 % Penduduk Indonesia Beragama Islam, Hanya Segelintir HTI Yang Demo Menolak Perppu Ormas, Apa Artinya?


Saya sudah saatnya pemerintah bertindak tegas untuk terhadap ormas-ormas yang ingin mengganti ideologi pancasila dengan khilafah. Keberadaan mereka semakin meresahkan. Selain anti pancasila, paham radikalisme terus menjamur. Beberapa peristiwa teror bom serta  penyerangan polisi menjadi bukti bahwa paham radikal sudah sedemikian berkembang di Indonesia.
Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menangkal paham radikalisme, terorisme, serta ormas anti pancasila dengan berbagai jalan. Pemblokiran telegram serta penerbitan Perppu Ormas merupakan tindak nyata pemerintah memberantas pahm-paham tersebut.
Sudah selayaknya upaya-upaya pemerintah harus didukung penuh oleh rakyat. Menjadi tanda tanya besar ketika ada segelintir orang yang berusaha menghalang-halangi pemerintah untuk menerbitkan Perppu Ormas. Yang membuat miris, mereka adalah pejabat pemerintahan namun lebih membela HTI.
Pemerintah tidak boleh sedikitpun ragu untuk menerbitkan Perppu Ormas meskipun banyak rintangan yang menghadang. Saya yakin jika diadakan survey untuk seluruh masyarakat Indonesia, mayoritas akan sepakat dengan penerbitan Perppu Ormas saja. Kemungkinan hanya HTI dan segelintir musuh Jokowi yang akan menolak ini.
Pemerintah tidak boleh mundur selangkah pun meskipun pada hari ini, selasa 17 Juli 2017 melakukan aksi demo menolak Perppu Ormas. Ratusan orang yang berasal dari HTI mulai menggelar aksinya di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Monas, Jakarta Pusat, Selasa (18/7). Mereka menolak keras diterbitkannya Perppu Ormas oleh pemerintah belum lama ini.

“Tidak ada lagi yang kita tuntut kepada pemerintah, cuma satu, kami menolak dengan keras Perppu Ormas. Karena dengan terbitnya Perppu ini merupakan jalan pintas rezim diktator oleh pemerintah, perppu ini memberangus,” kata Koordinator Aksi, Habib Kholilulloh Al-Habsyi kepada wartawan di lokasi.
“Tidak perlu (ketemu Presiden), cukup dengan aksi ini karena bagi kami majelis taklim akan kekhawatiran ini, sehingga dengan aksi kami didengar mau lah (Presiden) melihat bangsanya sendiri,” pungkas Kholilulloh.
Dalam aksinya, ratusan simpatisan HTI yang hadir tidak jarang pula melantunkan salawat dan takbir. Mereka menilai Perppu Ormas menimbulkan tindakan diktator (kesewenang-wenangan) yang dilakukan oleh pemerintah.
Aksi demo yang dilakukan oleh HTI memang sudah dimaklumi. Tidak mungkin HTI akan diam begitu saja dengan penerbitan Perppu Ormas ini. Mereka adalah ormas paling terancam akan dibubarkan dengan mudah lewat Perppu Ormas.
Apakah pemerintah perlu mempertimbangkan permintaan HTI?
Jelas sangat tidak perlu. Meskipun HTI membawa bendera Islam, namun jumlah peserta demo hanya ratusan. Jumlah tersebut sangat tidak sebanding dengan 87,2% penduduk muslim Indonesia. Jika seluruh anggota HTI berkumpul untuk menolak Perppu, saya pikir tetap tidak bisa mewakili umat Islam.
Pemerintah harus tetap mempertimbangkan mayoritas umat Islam. Saya yakin dari 87,2% mayoritas sepakat dengan penerbitan Perppu Ormas. NU sebagai ormas dengan anggota terbesar di Indonesia sepakat dengan penerbitan Perppu. Muhammadiyah yang meskipun ada beberapa tokoh yang menolak Perppu Ormas, saya yakin mayoritas anggota Muhammadiyah akar rumput akan sepakat dengan Perppu Ormas. Belakangan, MUI yang sempat kontra dengan pemerintah mulai berada di pihak pemerintah dan mendukung Perppu Ormas.
Jadi jika dikatakan HTI mewakili umat Islam Indonesia sangat keliru. Mayoritas umat Islam sepakat bahwa pancasila adalah harga mati dan tidak boleh diganti dengan ideologi yang lain.
Lalu HTI mewakili umat Islam yang mana?
HTI memang mewakili umat Islam, tapi Islamnya anggota HTI dimana cikal bakalnya berasal dari luar negeri. Hizbut Tahrir menjadi cikal bakal munculnya HTI. Hizbut Tahrir datang ke Indonesia dan menyebarkab paham khilafah. Setelah berhasil mempengaruhi sebagian umat Islam di Indonesia, mereka membentuk HTI. Hizbut Tahrir memang sedang menjajah idelogi negara-negara di dunia agar dihapus dan diganti dengan khilafah. Beberapa negara di Dunia telah menolak Hizbut Tahrir.
Hanya saja, dengan budaya terbuka, ramah, penuh toleransi warga Indonesia yang membuat Hizbut Tahrir diberi kesempatan untuk menyebarkan ideologinya hingga mereka berhasil membentuk HTI dan sudah sedemikian berkembang hingga saat ini.
Jika memang punya niat yang baik dan masih mau diterima di Indonesia, seharusnya dengan terbitnya Perrpu Ormas ini mampu membuat HTI sadar dan segera merubah ideloginya. Menjadilah ormas Islam seperti yang lain semisal NU dan Muhammadiyah. HTI malah terus melawan penerbitan Perppu Ormas. Ini artinya mereka memang benar-benar sedang melawan pemerintah. Saya rasa pemerintah harus lebih tegas lagi terhadap HTI.
Silahkan baca artikel saya yang lain di: https://seword.com/author/saefudin/
Sumber:
https://www.merdeka.com/peristiwa/demo-massa-hti-sebut-perppu-ormas-jalan-pintas-rezim-diktator.html

0 komentar:

Posting Komentar