Cari Blog Ini

Info-bendera-putih

Info-bendera-putih

Info-bendera-putih

Info-bendera-putih

Info-bendera-putih

Selasa, 21 April 2020

Mari Bersatu Melawan Corona


Masalah Corona Virus Disease atau COVID-19 di Indonesia terus menjadi perhatian banyak pihak karena dibutuhkan penanganan bersama agar dampak yang ditimbulkan dapat diminimalisir. Masyarakat perlu membekali diri dengan pengetahuan untuk melindungi diri dari wabah ini. Berikut informasi penting yang berhasil dikumpulkan dari World Health Organization (WHO).

Apa itu COVID-19?
COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Ini merupakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sebelum terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019.

Apa saja gejala COVID-19?
Gejala-gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, rasa lelah, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare, Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apa pun dan tetap merasa sehat. Sebagian besar (sekitar 80%) orang yang terinfeksi berhasil pulih tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari 6 orang yang terjangkit COVID-19 menderita sakit parah dan kesulitan bernapas. Orang-orang lanjut usia (lansia) dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung atau diabetes, punya kemungkinan lebih besar mengalami sakit lebih serius. Mereka yang mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas sebaiknya mencari pertolongan medis.

Bagaimana cara COVID-19 menyebar?
Orang dapat tertular COVID-19 dari orang lain yang terjangkit virus ini. COVID-19 dapat menyebar dari orang ke orang melalui percikan-percikan dari hidung atau mulut yang keluar saat orang yang terjangkit COVID-19 batuk atau mengeluarkan napas. Percikan-percikan ini kemudian jatuh ke benda-benda dan permukaan-permukaan di sekitar. Orang yang menyentuh benda atau permukaan tersebut lalu menyentuh mata, hidung atau mulutnya, dapat terjangkit COVID-19. Penularan COVID-19 juga dapat terjadi jika orang menghirup percikan yang keluar dari batuk atau napas orang yang terjangkit COVID-19. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga jarak lebih dari 1 meter dari orang yang sakit. WHO terus mengkaji perkembangan penelitian tentang cara penyebaran COVID-19 dan akan menyampaikan temuan-temuan terbaru.

Apakah saya harus khawatir tentang COVID-19?
Penyakit yang disebabkan infeksi COVID-19 pada umumnya bersifat ringan, terutama pada anak-anak dan orang dewasa muda. Namun, infeksi ini tetap dapat menyebabkan penyakit serius: sekitar 1 dari 5 orang yang terjangkit membutuhkan perawatan di rumah sakit. Karenanya, wajar jika orang khawatir tentang dampak wabah COVID-19 pada diri mereka dan orang-orang yang mereka kasihi.
Kita dapat menyalurkan kekhawatiran kita dengan cara melindungi diri kita, orang-orang yang kita kasihi dan masyarakat kita. Tindakan yang terpenting adalah rajin mencuci tangan secara menyeluruh dan menutup hidung dan mulut saat batuk dan bersin. Selain itu, tetap ikuti perkembangan informasi dan patuhi nasihat dinas kesehatan setempat termasuk pembatasan perjalanan, pergerakan dan pertemuan yang diberlakukan.

Siapa yang berisiko menderita penyakit serius?
Sementara ini kita masih perlu mempelajari dampak COVID-19 terhadap manusia, tetapi sejauh ini lansia dan orang-orang yang sudah memiliki keadaan medis sebelumnya (seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, penyakit paru-paru, kanker atau diabetes) terindikasi mengalami sakit yang lebih parah.

Apakah ada vaksin, obat atau perawatan untuk COVID-19?
Belum ada. Hingga kini, belum ada vaksin dan obat melawan virus tertentu untuk mencegah atau mengobati COVID-19. Namun, orang-orang yang sakit perlu mendapatkan perawatan untuk meredakan gejala-gejalanya. Orang-orang yang sakit serius harus dibawa ke rumah sakit. Sebagian besar pasien sembuh karena perawatan untuk gejala yang dialami. Ada beberapa kandidat vaksin dan obat tertentu yang masih diteliti melalui uji klinis. WHO mengkoordinasikan upaya menyediakan vaksin dan obat yang mencegah dan mengobati COVID-19.
Cara paling efektif melindungi diri dan orang lain dari COVID-19 adalah sering mencuci tangan, menutup mulut saat batuk dengan siku yang terlipat atau tisu, dan menjaga jarak setidaknya 1 meter dari orang yang batuk-batuk atau bersin-bersin.

Upaya Perlindungan Diri

Anda dapat mengurangi risiko terinfeksi atau menyebarkan COVID-19 dengan cara melakukan beberapa langkah pencegahan:

1. Seringlah mencuci tangan Anda dengan air bersih mengalir dan sabun, atau cairan antiseptik berbahan dasar alkohol. Mengapa? Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun, atau cairan antiseptik berbahan dasar alkohol dapat membunuh virus di tangan Anda.
2. Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang yang batuk-batuk atau bersin-bersin. Mengapa? Ketika batuk atau bersin, orang mengeluarkan percikan dari hidung atau mulutnya dan percikan ini dapat membawa virus. Jika Anda terlalu dekat, Anda dapat menghirup percikan ini dan juga virus COVID-19 jika orang yang batuk itu terjangkit penyakit ini.
3. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Mengapa? Tangan menyentuh berbagai permukaan benda dan virus penyakit ini dapat tertempel di tangan. Tangan yang terkontaminasi dapat membawa virus ini ke mata, hidung atau mulut, yang dapat menjadi titik masuk virus ini ke tubuh Anda sehingga Anda menjadi sakit.
4. Pastikan Anda dan orang-orang di sekitar Anda mengikuti etika batuk dan bersin dengan cara menutup mulut dan hidung dengan siku terlipat atau tisu saat batuk atau bersin dan segera buang tisu bekas tersebut. Mengapa? Percikan dapat menyebarkan virus. Dengan mengikuti etika batuk dan bersin, Anda melindungi orang-orang di sekitar dari virus-virus seperti batuk pilek, flu dan COVID-19.
5. Tetaplah tinggal di rumah jika merasa kurang sehat. Jika Anda demam, batuk dan kesulitan bernapas, segeralah cari pertolongan medis dan tetap memberitahukan kondisi Anda terlebih dahulu. Ikuti arahan Dinas Kesehatan setempat Anda. Mengapa? Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan daerah akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di wilayah Anda. Dengan memberitahukan kondisi Anda terlebih dahulu, petugas kesehatan yang akan merawat Anda dapat segera mengarahkan Anda ke fasilitas pelayanan kesehatan yang tepat. Langkah ini juga melindungi Anda dan membantu mencegah penyebaran virus dan infeksi lainnya.
6. Tetap ikuti informasi terbaru tentang hotspot-hotspot COVID-19 (kota atau daerah di mana COVID-19 menyebar luas). Jika memungkinkan, hindari bepergian ke tempat-tempat tersebut – terutama jika Anda sudah berusia lanjut atau mengidap diabetes, sakit jantung atau paru-paru Mengapa? Kemungkinan tertular COVID-19 lebih tinggi di tempat-tempat tersebut.

Semoga sedikit informasi di atas dapat menggugah hati kita untuk bersatu melawan corona.
(Ali Delana/097)



Sabtu, 11 November 2017

Segudang Prestasi Jokowi belum bisa membuka mata para Pembenci?

Presiden Jokowi diketahui hari ini telah menghadiri sejumlah acara penting yang salah satunya Sidang Tahunan MPR.

Dalam acara yang turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting negara itu pun dimanfaatkan oleh Jokowi untuk bisa memamerkan hasil kerjanya selama ini.

Hanya dalam kurun waktu 3 tahun menjadi seorang Presiden Indonesia, Jokowi telah berhasil memaparkan segudang prestasinya dalam memimpin.


Segudang Prestasi Jokowi belum bisa membuka mata para Pembenci?


Mulai dari pembangunan infrastruktur, ekonomi, hingga hal-hal mendetail lain yang membuat para hadirin terbelalak melihatnya.

Mungkin sebagian banyak dari pejabat tinggi negara yang hadir itu kaget karena selama ini hanya sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.

Siapa yang bisa menyangka kalau pembangunan yang dilakukan oleh Jokowi tak hanya berfokus pada daerah perkotaan saja, namun hingga ke pelosok pedesaan.

Hal yang cukup membuat perut menggelitik yaitu saat para pembenci yang ternyata masih saja melontarkan sindiran serta hujatannya.

Mereka hanya memiliki niat untuk mencari kesalahan demi kesalahan dari Jokowi. Bahkan, di sela pemanjatan doa sekalipun turut disertai dengan isi sindiran-sindiran.

Di sosial media, hal yang serupa juga terjadi. Sejumlah netizen yang masih belum bisa move on masih saja mengungkapkan ujaran kebencian terhadap Jokowi.

Padahal, Jokowi telah membeberkan hasil kinerja yang sangat memuaskan bahkan sangat diyakini kalau mereka yang menghujat itu juga turut merasakan hasil kerja keras dari Jokowi.

Mungkin rasa gengsi yang teramat tinggi masih menjadi pemenang dan membuat mereka jadi belum bisa membuka mata hatinya untuk mengakui.

Semoga Indonesia tetap jaya selalu!

Rabu, 08 November 2017

Tiga tahun Jokowi-JK: 5 pencapaian di sektor pariwisata

Salah satu sektor yang paling menggeliat dalam tiga tahun pemerintahan Presiden Joko “Jokowi” Widodo-Jusuf Kalla adalah pariwisata.
Sektor ini tumbuh begitu pesat sehingga pemerintah berani memproyeksikan sektor pariwisata akan menjadi penyumbang devisa terbesar pada 2019.
Bukan target yang terlalu muluk. Sebab Indonesia memang punya seribu satu destinasi wisata, baik yang sudah terekspos maupun yang masih tersembunyi.
Apalagi dengan pembangunan infrastruktur yang terus digenjot, dunia pariwisata pun dipastikan akan menjadi primadona baru bagi pemasukan negara.
Lantas apa saja pencapaian pemerintah Jokowi yang akan genap berusia 3 tahun pada 20 Oktober di sektor pariwisata? Berikut lima di antaranya:
Penyumbang devisa terbesar
Pendapatan dari sektor pariwisata terus meningkat dalam tiga tahun terakhir. Pada 2015, misalnya, sektor pariwisata menyumbang devisa sebesar US$ 12,225.
Angka ini membuat pariwisata sebagai penyumbang devisa keempat terbesar di bawah Migas (US$ 18,574 miliar), CPO (US$ 16,427 miliar), dan batu bara (US$ 14,717 miliar).
Setahun kemudian, yakni 2016, sumbangan devisa pariwisata melonjak menjadi US$ 13,568 miliar. Angka ini membuat pariwisata menjadi penyumbang devisa kedua terbesar setelah industri kelapa sawit (CPO) yang menyumbang US$ 15,965 miliar.
"Perolehan devisa negara dari sektor pariwisata sejak tahun 2016 sudah mengalahkan pemasukan dari migas dan di bawah pemasukan dari CPO,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, Selasa 16 Oktober 2017.
Karena itu pemerintah kemudian menargetkan pariwisata sebagai penyumbang utama devisa pada 2019. Targetnya, pada 2019 nanti, pariwisata akan menyumbang US$ 24 miliar.
Pertumbuhan tercepat
Perusahaan media di Inggris The Telegraph mencatat Indonesia sebagai menjadi salah satu dari 20 negara dengan pertumbuhan pariwisata tercepat.
Bahkan mereka menilai pertumbuhan pariwisata Indonesia empat kali lebih tinggi dibanding pertumbuhan regional dan global. Data memang membuktikan klaim tersebut.
Pertumbuhan pariwisata Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mencapai 25,68 persen, sedangkan industri plesiran di kawasan ASEAN hanya tumbuh 7 persen dan di dunia hanya 6 persen.
Tak hanya itu, Indeks Daya Saing Pariwisata Indonesia menurut World Economy Forum (WEF) juga menunjukkan perkembangan menggembirakan. Menurut mereka, peringkat Indonesia naik 8 poin dari 50 di 2015 ke peringkat 42 pada 2017.
Investasi naik
Investasi di dunia pariwisata terus naik dari tahun ke tahun. Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat investasi pariwisata pada Semester I Tahun 2017 mencapai 929,14 juta dolar Amerika Serikat (Rp12,4 triliun) atau 3,67 persen dari total investasi nasional.
Nilai ini tumbuh 37 persen dari realisasi investasi pariwisata pada semester I tahun 2016. Bahkan nilai investasi tersebut jauh lebih besar dari nilai investasi pada 201 yang tercatat sebesar 602 juta dollar AS atau berkontribusi sebesar 1,45 persen dari total investasi nasional.
Jumlah wisatawan melonjak
Meningkatnya sumbangan devisa dari sektor pariwisata, tentu saja, karena jumlah wisatawan yang terus melonjak. Pada 2015, jumlah wisatawan berjumlah 10 juta orang.
Angka tersebut bertambah menjadi 12 juta orang pada 2016. Penambahan jumlah wisatawan ini menambah pemasukan devisa negara dari US$ 12,336 miliar menjadi US$ 12,44 miliar.
Sementara pada paruh pertama tahun 2017 ini tercatat jumlah pelancong asing sudah menyentuh angka 7,8 juta orang. Pemerintah menargetkan 20 juta wisatawan akan berkunjung ke Indonesia pada 2019.
Menciptakan 10 "Bali Baru"
Untuk memenuhi target perolehan devisa dan 20 juta wisatawan pada 2019, pemerintah pun telah mengembangkan 10 destinasi wisata prioritas, yakni Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Mandalika, Morotai, Borobudur, Danau Toba, Kepulauan Seribu, Bromo Tengger Semeru, Wakatobi, dan Labuan Bajo.
Ke-10 destinasi prioritas tersebut melengkapi 10 destinasi lain yang telah berkembang, seperti Wakatobi, Raja Ampat, Bunaken, Bali, Jakarta, Kepulauan Riau, Banyuwangi, Bandung, Yogyakarta, Solo dan Semarang.

Pencapaian 3 Tahun Jokowi-JK Sangat Memuaskan, Ini Beberapa Hasil Positifnya

https: img.okeinfo.net content 2017 10 19 337 1798872 pencapaian-3-tahun-jokowi-jk-sangat-memuaskan-ini-beberapa-hasil-positifnya-dnJziEpdds.jpg
Kantor staf kepresidenan baru saja merilis laporan 3 tahun Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Ada beberapa catatan positif tercatat dalam laporan tersebut.
Dalam laporan tersebut, ada 4 aspek utama yang disebut menunjukkan komitmen pemerintah terhadap pemerataan didukung oleh program-program yang relevan.
Berikut empat aspek utama:
1. Pembangunan ekonomi dan peningkatan produktivitas – untuk memperbesar kue ekonomi yang hendak dibagi secara adil
2. Pengentasan kemiskinan dan kebijakan afirmatif – untuk mengatasi ketimpangan sosial
3. Pembangunan kewilayahan – untuk mengatasi ketimpangan wilayah
4. Pembangunan polhukam dan budaya – untuk memastikan program-program pemerataan dapat dijalankan secara efektif
Di era Presiden Joko Widodo, kedaulatan pangan dicantumkan sebagai salah satu program prioritas dalam Nawacita:
1. Pada 2014, anggaran untuk program kedaulatan pangan mencapai Rp67,3 triliun.
2. Tahun ini, anggaran kedaulatan pangan melonjak hingga 53,2% menjadi Rp103,1 triliun.
Untuk dana desa, anggarannya terus mengalami peningkatan setiap tahun. Digulirkan sejak 2015 hingga saat ini, jumlah dana desa terus meningkat. Berikut detailnya:
1. Tahun 2015 danadesa awalnya hanya sebesar Rp 20,76 triliun
2. Tahun 2016 naik menjadi Rp 46,9 triliun
3. Tahun 2017 kembali naik menjadi sebesar Rp 60 triliun
Dan di bidang ketenaga kerjaan, di mana selama kurun tiga tahun, tingkat penggangguran mencatatkan rekor terendah. Berikut catatannya
Tingkat Pengangguran Terbuka Nasional:
1. Tahun 2015 5,81 %
2. Tahun 2016 turun menjadi 5,5 %
3. Tahun 2017 kembali turun menjadi 5,33 %

Jumat, 03 November 2017

MEMASUKI 3 TAHUN PEMERINTAHAN JOKOWI-JK, SUDAH BANYAK KEBERHASILAN DICAPAI

Memasuki masa tiga tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla dinilai telah banyak keberhasilan yang dilakukan.
Demikian dikatakan Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara, Brilian Moktar di Medan, Senin (16/10) seperti dilaporkan Reporter Elshinta Heru Rahmad Kurnia.
Disampaikan Brilian Moktar, jika bercerita tentang keberhasilan, tentunya harus dilihat dari awal, bagaimana Joko Widodo itu bisa menang.
Kemudian, ungkap Brilian, banyak persoalan maupun permasalahan telah diselesaikannya, baik itu dari sisi politik maupun sosial.
Tapi yang paling utama itu, kata Brilian Moktar, bagaimana efeknya kepada rakyat, dimana kebijakan politik bisa mempengaruhi kebijakan pembangunan.
"Selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo semuanya berjalan dengan baik," ujar Brilian.
Brilian melihat sosok Joko Widodo itu adalah seorang negarawan, sosok yang santun dan konsentrasi membangun Indonesia.
"Keberhasilan stabilitas ekonomi, pembangunan infrastruktur berjalan baik. Jokowi telah melakukan pembangunan, seperti di Irian Jaya, di Jawa sudah bagus dan di Sumut jalan tol sudah bertambah," kata Brilian.

Tiga Tahun Jokowi-JK, Keberhasilan Paling Menonjol Bidang Infrastruktur

Selama tiga tahun, pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla paling berhasil terlihat dari pembangunan infrastruktur menjadi lebih cepat.
Hal itu merupakan hasil survei PolMark Indonesia yang bertanya kepada 2250 responden dari 32 provinsi, kecuali Papua dan Papua Barat.
"51,3 persen menjawab keberhasilan kepemimpinan Presiden Joko Widodo, selanjutnya warga menjadi lebih sejahtera 6,3 persen, korupsi berkurang 4,9 persen," kata Direktur PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah dalam Laporan Survei Nasional 'Tiga Tahun Jokowi-JK dan Calon Penantang Jokowi 2019' di bilangan SCBD, Jakarta, Minggu (22/10/2017).
Dalam survei ini, responden juga ditanya setuju atau tidak soal pembangunan infrastruktur meningkat dengan pesat.
"82,8 persen setuju. Yang tidak setuju 10,1 persen," kata Eep.
Setelah infrastruktur, kepuasan masyarakat di bawah kepemimpinan Jokowi-JK yaitu pada pemberantasan korupsi. Sebanyak 63,1 persen setuju dan ada 23,6 persen yang tidak setuju dalam hal tersebut.
"Ada 63,1 persen yang setuju terhadap pemberantasan korupsi di bawah kepemimpinan Jokowi-JK. Kalau yang tidak setuju 23,6 persen, dan yang tidak tahu yaitu 13,5 persen," katanya.
Sementara persoalan bangsa yang masih terjadi saat ini adalah masyarakat masih berada dalam garis kemiskinan, responden yang menjawab 27,7 persen.
Dibawahnya ada harga kebutuhan pokok yang terus meningkat dijawab 19,6 persen responden. Selain itu juga masalah korupsi yang merajalela sebanyak 14,2 persen.
Dalam survei yang dilakukan pada 9 sampai 20 September 2017 ini, menggunakan metodoe random sampling multistage, dengan margin eror +- 2,1 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen

Di Depan DPR, Sri Mulyani Pamer Keberhasilan Pemerintah Jokowi


Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, keberhasilan yang sudah dicapai pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Meskipun ada beberapa pekerjaan rumah yang harus segera direalisasikan.

Hal tersebut diungkapkannya pada saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR tentang asumsi dasar ekonomi pada rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) tahun anggaran 2018.

Di hadapan para anggota Komisi XI DPR, Sri Mulyani menyebutkan, pemerintah harus meningkatkan peringkat kemudahan berusaha menjadi di posisi 40. Saat ini, posisi ease of doing business (EoDB) Indonesia naik ke posisi 90 dari yang sebelumnya 106.



"Presiden meminta kabinet untuk terus memperbaiki ini, sehingga bahkan mendekati 40, ini perlu kerja lebih keras, reform yang luar biasa, dan policy maupun perizinan," kata Sri Mulyani di Ruang Rapat Komisi XI DPR, Jakarta, Rabu (6/9/2017).

Tidak hanya itu, mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini juga memamerkan keberhasilan pemerintah lantaran berhasil mendapat rating investment grade dari 2 lembaga pemeringkat utama.

"Dengan adanya sentimen positif kita bisa ciptakan presure agar SBN mendapatkan yield kompetitif menurun, ini perlu meningkatkan minat asing untuk cadangan devisa kita dan bisa menjaga neraca secara baik," jelas dia.

Ani, sapaan akrab dia juga mengungkapkan soal tingkat kepercayana masyarakat terhadap pemerintah yang berasal dari survei Gallup dan dipublikasikan oleh EOCD.

"Ini adalah sesuatu hal yang positif, dan kita ingin menjaga momentum, dan kemudian diterjemahkan dalam bentuk investasi," jelas dia.

Sri Mulyani menuturkan, kinerja perdagangan Indonesia mengalami penguatan karena didukung oleh kinerja ekspor. Ke depan, pemerintah juga akan memfokuskan kebijakan-kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kinerja perekonomian yang mampu melayani dunia usaha lebih baik lagi.

"Reformasi sektor energi telah mampu mengurangi tekanan dari defisit neraca migas, kembali mencapai positif sejak kita situasi 2015. Kami optimis 2017 surplus perdagangannya dari 2016," tukas dia.