Cari Blog Ini

Senin, 10 Juli 2017

Gubernur NTB Minta Ponpes Al Madinah Kibarkan Bendera Merah Putih



Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr TGH Muhammad Zainul Majdi.

AKURAT.CO, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr TGH Muhammad Zainul Majdi minta pengurus dan para santri Pondok Pesantren Al Madinah Desa Bolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, untuk mengibarkan bendera merah putih dan menghormati bendera tersebut, karena merupakan simbol dari perjuangan para ulama.

"Mereka dulu berjuang bersama-sama, membentuk laskar-laskar untuk mengusir penjajah. Inilah simbol istiklal merdekanya kita, yakni kembali ke fitrah, kembali kepada kebaikan dan kembali kepada kebenaran," kata gubernur saat bertemu Pendiri Ponpes Al Madinah, Ustadz Jabir dan para pendidinya dalam rangka kegiatan roadshow dan kunjungan kerja di Kabupaten Bima, Minggu (9/7).

Ajakan Gubernur NTB ini disampaikannya sesaat setelah melakukan peninjauan ruang kelas dan lingkungan asrama santri di Ponpes tersebut. Pada saat itu, gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) menemukan tiang bendera yang terpasang di halaman Ponpes tanpa tali dan bendera. Hal itu menunjukkan bahwa Ponpes tersebut selama ini belum mengibarkan bendera merah putih seperti layaknya lembaga pendidikan lain.

Menyaksikan kondisi itu, TGB langsung meminta bendera kepada Ustadz Jabir untuk dikibarkan bersama, seraya menegaskan bahwa menghormati bendera merah putih bukan berarti kita mengkultus, apalagi menyembahnya.

"Ini simbol dari perjuangan para ulama pendahulu kita. Tidak ada sama sekali maksud untuk disembah, tauhid kita tetap kuat," tegasnya.

Gubernur mencontohkan seperti yang dilakukan Rasulullah SAW, yang mengajak kita untuk menghormati simbol simbol yang baik dan mengingat hal hal yang baik. Demikian pula ketika kita lihat bendera ini, insya Allah tidak ada yang lain kita ingat selain perjuangan dan pengorbanan.

Dengan cara demikian, ujar TGB, kita semua akan terdorong untuk mengikuti semangat perjuangan tersebut. Hal itu dijelaskannya, agar tidak ada lagi pikiran berat atau apapun namanya yang mengganjal di dalam hati.

Selain itu, TGB juga menguraikan bahwa dulu Bung Tomo dalam perjuangan memimpin perang di Surabaya melawan kaum penjajah, satu satunya kalimat yang beliau teriakkan adalah Allahuakbar.

"Jadi mengibarkan bendera dimaksudkan untuk menghormati jasa para pejuang untuk kebaikan. Sebagaimana, agama juga mengajarkan kepada umat manusia untuk senantiasa menghormati kebaikan. Dan kebaikan itu berasal dari perjuangan para ulama terdahulu," tandas gubernur dua periode ini.

Sumber

0 komentar:

Posting Komentar