Cari Blog Ini

Selasa, 25 Juli 2017

GNPF-MUI Mengkhianati MUI Lewat Aksi Pembatalan Perppu Ormas


Sudah saya duga sebelumnya bahwa MUI hanya dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang ingin mendapat ketenaran di Indonesia. Normalnya manusia memang ingin mendapat pengakuan dari orang lain. Hanya saja ada yang mampu menahan keinginan tersebut ada yang tidak. Semakin terlihat jelas bahwa GNPF-MUI semakin melenceng dari koridor MUI. Namanya GNPF-MUI sudah tidak layang disandang. Mereka hanya ingin numpang tenar lewat nama MUI.
Sejak awal MUI juga sudah menyatakan bahwa GNFP-MUI bukan bagian dari MUI. MUI tidak terlibat dengan GNPF-MUI. Hanya saja, sangat disayangkan ketika embel-embel MUI masih dibawa-bawa. Pandangan masyarakat pada umumnya akan menilai bahwa GNPF-MUI adalah bagian dari MUI.
Gelagat GNFP-MUI semakin kentara bahwa mereka hanya ingin mencari popularitas. Mereka sepertinya ingin seperti FPI, NU, Muhammadiyah dan ormas lain yang selama ini sering diperbincangkan orang.
Salah satu cara untuk populer adalah dengan terus mengadakan aksi-aksi dengan slogan bela agama dan ulama. Mereka tiba-tiba menjadi kelompok yang begitu sibuk. Agenda-agenda aksi terus mereka buat. Kasus Ahok menjadi awal kisah mereka mengais popularitas. Kasus Ahok selesai, mereka tidak kehabisan akal. Mereka terus mencari-cari bahan untuk dijadikan alasan agar mereka bisa kembali melakukan aksi.
Kali ini, dengn  terbitnya Perppu Ormas dan dibubarkannya HTI, mereka kembali menemukan momen untuk melakukan aksi. Kali ini tema aksinya adalah menolak Perppu Ormas.
GNPF-MUI  beserta seluruh ormas yang ada di Indonesia berencana melakukan aksi pada 28 Juli 2017 atau disebut aksi 287.
Tim Kuasa Hukum GNPF-MUI Kapitra Ampera, membenarkan terkait akan adanya aksi ini. Menurut Kapitra, aksi ini bertujuan untuk menyuarakan pembatalan Perppu Ormas yang telah diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Menurut Kapitra, aksi tersebut dilakukan pada Jumat dan dimulai dari Masjid Istiqlal. Aksi 287 ini, diikuti oleh sejumlah ormas yang ada di Indonesia. Karena, menurut Kapitra, terbitnya Perppu Ormas itu tidak tepat dilakukan.
Dalam aksi ini, menurut Kapitra, diperkirakan ribuan massa turut hadir. Baik dari Pulau Jawa, maupun dari daerah lainnya.
Bagi saya, dengan adanya aksi menolak Perppu Ormas dan pembubaran HTI adalah pengkhianatan besar terhadap MUI. GNPF-MUI seperti sedang menampar ketua umum MUI, KH. Ma’ruf Amien yang sebelumnya sangat mendukung Perppu Ormas dan pembubaran HTI.
Sebelumnya, KH. Ma’ruf Amien menyatakan bahwa MUI mendukung pemerintah membubarkan Ormas selain HTI, yang terbukti bertentangan dengan Pancasila, dengan memakai Perppu No. 2 Tahun 2017 tentang Ormas.
Beliau juga menyatakan bahwa pihaknya juga telah melakukan kajian terkait HTI. Beliau juga mengatakan, sikap ulama di Indonesia tegas menolak keberadaan ormas yang bertentangan dengan Pancasila.
Tidak hanya pemerintah, MUI pun telah melakukan kajian dan kemudian memutuskan bahwa HTI layak dibubarkan. Sungguh sebuah hal yang sangat memalukan ketika MUI mendukung pemerintah membubarkan HTI, namun kemudian GNPF-MUI malah melumuri kotoran ke tubuh MUI dengan cara mengadakan aksi membela HTI dan menolak Perppu Ormas.
Meskipun MUI telah mengatakan bahwa GNPF-MUI tidak terkait dengan MUI, namun mendengar nama GNPF-MUI membuat saya risih, karena masih ada kata ‘MUI’. Seharusnya mereka malu masih membawa-bawa nama MUI namun terus menerus mengkhianati MUI.
Boleh saja mereka bertentangan dengan sikap MUI, asalkan mereka ubah nama kelompok mereka, jangan bawa embel-embel MUI. Orang-orang awam akan memandang bahwa GNPF-MUI adalah bagian dari MUI.
Sikap yang ditunjukkan oleh GNPF-MUI sebenarnya telah menampar nama GNPF-MUI sendiri. Nama GNPF-MUI memiliki tujuan untuk mengawal fatwa-fatwa MUI. Dulu ketika MUI memberi fatwa bahwa Ahok telah menodai agama, mereka membanggakan KH. Ma’ruf Amien. Mereka gembar gembor sana sini, teriak takbir, dan menghasut orang untuk ikut aksi dengan jargon mengawal fatwa MUI.
Namun sekarang semuanya terbalik. Tidak ada lagi kawal fatwa MUI. Nama GNPF-MUI tidak lagi memiliki kepanjangan ‘Gearakan Nasional Pengawal Fatwa MUI’, namun telah bertransformasi menjadi ‘Gerakan Nasional Penolak Fatwa MUI’. Merekalah kelompok yang sekarang menolak fatwa KH. Ma’ruf Amien tentang pembubaran ormas anti pancasila.
GNPF-MUI tidak ada bedanya dengan FPI dan HTI. Mereka adalah ormas-ormas yang terus merongrong kedaulatan pemerintah meskipun mereka juga sebenarnya adalah kepanjangan tangan dari elit-elit politik yang ingin melengserkan Jokowi.
Umat Islam seharusnya menyadari hal ini. Jangan mau lagi ditipu oleh GNPF-MUI. Mereka adalah mengkhianati MUI. Mereka telah melumuri kotoran di wajah Ketua MUI KH. Ma’ruf Amien.
Silahkan baca artikel saya yang lain di: https://seword.com/author/saefudin/
Sumber:
http://nasional.kompas.com/read/2017/07/19/14304671/ketua-umum-mui-dukung-langkah-pemerintah-bubarkan-hti
http://www.viva.co.id/berita/nasional/938465-tolak-perppu-ormas-gnpf-mui-gelar-aksi-287

0 komentar:

Posting Komentar