Sudah saya duga sebelumnya bahwa MUI hanya
dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang ingin mendapat ketenaran di
Indonesia. Normalnya manusia memang ingin mendapat pengakuan dari orang
lain. Hanya saja ada yang mampu menahan keinginan tersebut ada yang
tidak. Semakin terlihat jelas bahwa GNPF-MUI semakin melenceng dari
koridor MUI. Namanya GNPF-MUI sudah tidak layang disandang. Mereka hanya
ingin numpang tenar lewat nama MUI.
Sejak awal MUI juga sudah menyatakan bahwa
GNFP-MUI bukan bagian dari MUI. MUI tidak terlibat dengan GNPF-MUI.
Hanya saja, sangat disayangkan ketika embel-embel MUI masih dibawa-bawa.
Pandangan masyarakat pada umumnya akan menilai bahwa GNPF-MUI adalah
bagian dari MUI.
Gelagat GNFP-MUI semakin kentara bahwa
mereka hanya ingin mencari popularitas. Mereka sepertinya ingin seperti
FPI, NU, Muhammadiyah dan ormas lain yang selama ini sering
diperbincangkan orang.
Salah satu cara untuk populer adalah
dengan terus mengadakan aksi-aksi dengan slogan bela agama dan ulama.
Mereka tiba-tiba menjadi kelompok yang begitu sibuk. Agenda-agenda aksi
terus mereka buat. Kasus Ahok menjadi awal kisah mereka mengais
popularitas. Kasus Ahok selesai, mereka tidak kehabisan akal. Mereka
terus mencari-cari bahan untuk dijadikan alasan agar mereka bisa kembali
melakukan aksi.
Kali ini, dengn terbitnya Perppu Ormas
dan dibubarkannya HTI, mereka kembali menemukan momen untuk melakukan
aksi. Kali ini tema aksinya adalah menolak Perppu Ormas.
GNPF-MUI beserta seluruh ormas yang ada di Indonesia berencana melakukan aksi pada 28 Juli 2017 atau disebut aksi 287.
Tim Kuasa Hukum GNPF-MUI Kapitra Ampera,
membenarkan terkait akan adanya aksi ini. Menurut Kapitra, aksi ini
bertujuan untuk menyuarakan pembatalan Perppu Ormas yang telah
diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Menurut Kapitra, aksi tersebut dilakukan
pada Jumat dan dimulai dari Masjid Istiqlal. Aksi 287 ini, diikuti oleh
sejumlah ormas yang ada di Indonesia. Karena, menurut Kapitra, terbitnya
Perppu Ormas itu tidak tepat dilakukan.
Dalam aksi ini, menurut Kapitra, diperkirakan ribuan massa turut hadir. Baik dari Pulau Jawa, maupun dari daerah lainnya.
Bagi saya, dengan adanya aksi menolak
Perppu Ormas dan pembubaran HTI adalah pengkhianatan besar terhadap MUI.
GNPF-MUI seperti sedang menampar ketua umum MUI, KH. Ma’ruf Amien yang
sebelumnya sangat mendukung Perppu Ormas dan pembubaran HTI.
Sebelumnya, KH. Ma’ruf Amien menyatakan
bahwa MUI mendukung pemerintah membubarkan Ormas selain HTI, yang
terbukti bertentangan dengan Pancasila, dengan memakai Perppu No. 2
Tahun 2017 tentang Ormas.
Beliau juga menyatakan bahwa pihaknya juga
telah melakukan kajian terkait HTI. Beliau juga mengatakan, sikap ulama
di Indonesia tegas menolak keberadaan ormas yang bertentangan dengan
Pancasila.
Tidak hanya pemerintah, MUI pun telah
melakukan kajian dan kemudian memutuskan bahwa HTI layak dibubarkan.
Sungguh sebuah hal yang sangat memalukan ketika MUI mendukung pemerintah
membubarkan HTI, namun kemudian GNPF-MUI malah melumuri kotoran ke
tubuh MUI dengan cara mengadakan aksi membela HTI dan menolak Perppu
Ormas.
Meskipun MUI telah mengatakan bahwa
GNPF-MUI tidak terkait dengan MUI, namun mendengar nama GNPF-MUI membuat
saya risih, karena masih ada kata ‘MUI’. Seharusnya mereka malu masih
membawa-bawa nama MUI namun terus menerus mengkhianati MUI.
Boleh saja mereka bertentangan dengan
sikap MUI, asalkan mereka ubah nama kelompok mereka, jangan bawa
embel-embel MUI. Orang-orang awam akan memandang bahwa GNPF-MUI adalah
bagian dari MUI.
Sikap yang ditunjukkan oleh GNPF-MUI
sebenarnya telah menampar nama GNPF-MUI sendiri. Nama GNPF-MUI memiliki
tujuan untuk mengawal fatwa-fatwa MUI. Dulu ketika MUI memberi fatwa
bahwa Ahok telah menodai agama, mereka membanggakan KH. Ma’ruf Amien.
Mereka gembar gembor sana sini, teriak takbir, dan menghasut orang untuk
ikut aksi dengan jargon mengawal fatwa MUI.
Namun sekarang semuanya terbalik. Tidak
ada lagi kawal fatwa MUI. Nama GNPF-MUI tidak lagi memiliki kepanjangan
‘Gearakan Nasional Pengawal Fatwa MUI’, namun telah bertransformasi
menjadi ‘Gerakan Nasional Penolak Fatwa MUI’. Merekalah kelompok yang
sekarang menolak fatwa KH. Ma’ruf Amien tentang pembubaran ormas anti
pancasila.
GNPF-MUI tidak ada bedanya dengan FPI dan
HTI. Mereka adalah ormas-ormas yang terus merongrong kedaulatan
pemerintah meskipun mereka juga sebenarnya adalah kepanjangan tangan
dari elit-elit politik yang ingin melengserkan Jokowi.
Umat Islam seharusnya menyadari hal ini.
Jangan mau lagi ditipu oleh GNPF-MUI. Mereka adalah mengkhianati MUI.
Mereka telah melumuri kotoran di wajah Ketua MUI KH. Ma’ruf Amien.
Silahkan baca artikel saya yang lain di: https://seword.com/author/saefudin/
Sumber:
Sumber:
http://nasional.kompas.com/read/2017/07/19/14304671/ketua-umum-mui-dukung-langkah-pemerintah-bubarkan-hti
http://www.viva.co.id/berita/nasional/938465-tolak-perppu-ormas-gnpf-mui-gelar-aksi-287
0 komentar:
Posting Komentar