Cari Blog Ini

Senin, 10 Juli 2017

Alhamdulillah, Akhirnya ISIS Resmi Kalah di Mosul

Perdana menteri Irak, Haider al-Abadi, telah mengumumkan kemenangan atas pasukan ISIS di Mosul setelah hampir sembilan bulan melakukan pertempuran sengit untuk mengalahkan kelompok ekstremis tersebut di Mosul, kota di mana ISIS memproklamirkan “kekhalifahannya”.
Sebuah berita yang diunggah ke youtube memperlihatkan pasukan Irak mengibarkan bendera di Kota tua Mosul. Menandakan berakhirnya perlawan ISIS disana. Bendera ISIS yang terbalik diarak keliling, warga kini kembali bersosialisasi, bermain kartu, menghisap shisa, aktifitas yang dulu dilarang ISIS.

Abadi, yang mengenakan seragam militer hitam, melakukan perjalanan ke Mosul pada hari Minggu untuk secara resmi merebut kembali kota yang hancur itu, yang sekarang menjadi bayangan pusat bisnis yang direbut oleh ekstrimis pada tahun 2014.
Ribuan orang telah meninggal, hampir satu juta penduduk telah melarikan diri, dan kota telah dirusak menjadi reruntuhan selama perang panjang yang melelahkan, termasuk masjid dan menara kuno al-Nuri yang merupakan salah satu landmark terkenal di Mosul
Pemimpin Isis Abu Bakr al-Baghdadi mengumumkan “kekhalifahan” di Irak dan Suriah dari masjid bersejarah itu hampir persis tiga tahun lalu. Pasukan Isis meledakkannya pada bulan lalu di hari-hari terakhir kemunduran mereka, tampaknya untuk mencegah pasukan pemerintah Irak mengibarkan bendera nasional Irak dari atas menara mesjid yang merupakan sebuah simbol kemenangan. 
Kemenangan di Mosul merupakan tonggak strategis dan simbolis bagi pejuang Irak yang didukung oleh pasukan koalisi pimpinan AS, dan memicu perayaan di seluruh negeri, termasuk di Baghdad dimana orang-orang Irak yang bangga dan lega turun ke jalan-jalan, melambai-lambaikan bendera nasional dalam kegirangan. 
Kota ini merupakan benteng kota besar terakhir Isis di Irak, dan kekalahan di sana mendorong kelompok tersebut mundur jauh, dan hanya menguasai beberapa kota serta hamparan padang pasir yang jarang penduduknya di bawah kendali mereka.
Abadi “mengucapkan selamat kepada pejuang heroik dan rakyat Irak atas pencapaian kemenangan besar tersebut”, sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Minggu saat tembakan dan serangan udara masih terdengar di Mosul. Dia telah mengumumkan akhir efektif “negara palsu” Negara Islam seminggu sebelumnya, setelah pasukan keamanan merebut kembali masjid al-Nuri.
Namun pengumuman hari Minggu tersebut mengindikasikan pemerintah meyakini bahwa Isis telah digulingkan dan tinggal beberapa ratus meter persegi saja dari wilayah kota tua tersebut yang dikuasai militan.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, memberi selamat kepada tentara pro-pemerintah Irak dan sekutunya untuk merebut kembali kendali kota tersebut.
Macron mentweet pada hari Minggu, “Mosul dibebaskan dari Daesh. Salam hormat dari Prancis ke semua rakyat Irak, dan pasukan kami, yang berkontribusi pada kemenangan ini, “
Seorang juru bicara angkatan bersenjata Prancis mengatakan pekan lalu bahwa jet tempur Prancis telah meluncurkan 600 serangan udara terhadap Isis untuk mendukung pasukan Irak di Mosul.
Kelompok tersebut telah bersumpah untuk berperang sampai mati, namun sebelumnya pada hari Minggu 30 militan mencoba melarikan diri melintasi sungai Tigris, yang melintasi pusat kota, dan terbunuh ujar juru bicara militer Irak Brigjen Yahya Rasool mengatakan kepada televisi pemerintah.
Pekan-minggu terakhir pertempuran telah semakin intens jalanan, saat pasukan Irak masuk ke kota tua di mana mereka menghadapi musuh yang telah berbulan-bulan mempersiapkan lapisan barikade dan jebakan bom, dan juga kader bom bunuh diri.
Gerilyawan yang terpojok mengirim pengebom untuk pura-pura mati di jalan sampai tentara pemerintah mendekati, atau mengirim pembom bunuh diri wanita dan bersembunyi di antara warga sipil yang melarikan diri dari pertempuran tersebut.
Di hari-hari terakhir dari kampanye tersebut, ribuan warga sipil telah muncul dari kota tersebut untuk mencari pertolongan, mereka terluka, kekurangan gizi dan ketakutan setelah berbulan-bulan dalam pengepungan.

Intensitas pertempuran yang tinggi mengakibatkan beberapa daerah dipenuhi oleh bangunan yang rusak dan roboh, dan Isis sengaja menghancurkan beberapa infrastruktur dari perpustakaan hingga masjid. Bahkan area yang masih berdiri bisa ada jebakan bom, dan membutuhkan tim pembersihan ranjau yang cukup rumit dan mahal untuk membuatnya aman.
Membangun kembali masyarakat yang telah lama membentuk kota Mosul juga akan sulit. Dataran Ninevah di mana Mosul telah lama berdiri dikenal karena keragamannya, namun peraturan Isis dan pertarungan panjang untuk merebut kembali kota telah tmemperburuk friksi etnis dan sektarian.
Demikian berita menggembirakan dari Mosul yang saya terjemahkan dari theguardian.com Setidaknya kini warga Mosul bisa bergembira meski wilayahnya hancur berantakan. Semoga menjadi bahan renungan bagi kita dan para pemimpin kita serta para tokoh agama. Sebuah pepatah lama masih berlaku, kalah jadi abu, menang jadi arang. Hanya rakyat tidak berdosa yang akhirnya menjadi korban.
Begitulah kelelawar
 
 

0 komentar:

Posting Komentar