Cari Blog Ini

Selasa, 08 Agustus 2017

Ternyata Sejak Lama PKS Sudah Menolak Asas Tunggal Pancasila


Screenshot dari detik tertanggal 04 April 2013

Asas tunggal Pancasila untuk semua ormas yang hidup di Indonesia adalah harga mati. Oleh karena itu ormas-ormas yang tidak menghendaki asas tunggal Pancasila ini memang selayaknya tidak boleh berkembang dan hidup di bumi Indonesia. Karena para pendiri negara ini telah memikirkan matang-matang tentang asas tunggal Pancasila ini diterapkan di Indonesia. Dengan jumlah suku dan bangsa yang beraneka ragam, serta agama yang berbeda-beda tentu Indonesia harus ada asas pemersatu, kalau tidak maka Indonesia akan terpecah belah.
Hal ini juga menjadi pemikiran dari Presiden Jokowi ketika menerbitkan Perppu no.2 tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan, Perppu no. 2 tahun 2017 ini menegaskan, bahwa Organisasi Kemasyarakatan yang selanjutnya disebut Ormas adalah organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesaturan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Dengan ditegaskannya bahwa dalam mendirikan baik itu ormas atau pun partai politik maka harus berasaskan Pancasila, jika tidak maka ormas atau partai politik tersebut tidak layak untuk hidup di Indonesia. Seperti yang dijelaskan di atas bahwa ormas atau pun partai politik yang tidak berasaskan Pancasila akan cenderung memecah belah bangsa, karena mereka lebih berpedoman pada asas mereka sehingga menganggap asas mereka tersebut adalah way of life sebagai pedoman hidup. Dengan demikian akan cenderung meremehkan agama atau adat istiadat orang lain.
Mengenai asas tunggal Pancasila ini ternyata tidak selalu diikuti oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), ternyata mereka sudah sejak lama menolak asas tunggal Pancasila ini. Mereka tidak sependapat bahwa semua ormas atau pun partai politik berasaskan Pancasila. Karena menurut mereka semua ormas atau pun partai politik boleh menganut asas lain selain Pancasila asal tidak bertentangan dengan Pancasila.
Hal ini dikemukakan oleh Hidayat Nur Wahid pada tanggal 4 April 2013 saat berbincang dengan detik.
“Kita masih dalam posisi yang sama, menolak, karena secara prinsip tentang asas kita sudah punya rujukan yakni UU tentang parpol, bukan asas tunggal Pancasila,” kata Ketua FPKS DPR Hidayat Nurwahid saat berbincang, Kamis (4/4/2013).
Dengan statement dari Hidayat Nur Wahid ini kita dapat mengetahui bahwa sudah sejak lama PKS ingin mengubah dasar negara Indonesia dengan asas yang lain. Bukan lagi Pancasila, tetapi berasaskan syariat Islam. Tentu ingin sangat berbahaya bagi Indonesia yang sukunya beragam dan agamanya berbeda-beda tersebut. Karena akan terjadi gesekan antar sesama anak bangsa yang mempunyai suku dan agama yang berbeda. Ini bisa terjadi karena ada satu agama yang lebih dominan dibandingkan dengan agama lainnya.
Contoh yang sederhana saja, saat ini sudah mulai ada benih-benih intoleransi di bumi pertiwi. Satu agama mulai mengintimidasi agama lainnya karena mempunyai pandangan yang lain. Mereka mulai mendominasi agama lainnya dengan mengerahkan kekuatan massa. Ini terjadi di Tuban, ketika ormas menyerukan untuk menghancurkan patung yang didirikan oleh sebuah kelenteng. Dengan alasan yang sok nasionalis, mereka menyatakan bahwa pendirian patung tersebut tidak sesuai dengan jiwa Indonesia, padahal sebenarnya dengan berdirinya patung tersebut ego mereka seakan terkoyak. Dan mereka tidak menginginkan itu terjadi, bagaimana pun juga bagi mereka, mereka harus yang terbesar dan mendominasi. Yang lain, hanya sekedar menumpang hidup di Indonesia.
Hal-hal beginilah yang ingin dihindari oleh pendiri bangsa ini. Semua suku dan agama berhak dan mempunyai kedudukan yang sama di Indonesia ini. Oleh karena itu sudah sangat tepat jika Pancasila merupakan asas tunggal bagi ormas atau pun pedoman hidup bagi bangsa ini. Agar satu suku atau agama tidak merasa paling berhak untuk hidup di Indonesia.
Jika PKS tetap menolak berasaskan Pancasila, maka kita patut mempertanyakan kepada partai politik ini apa tujuannya menggunakan asas lain selain Pancasila. Apakah PKS tidak membayangkan hal-hal yang akan terjadi jika asas yang mereka usung akan membahayakan kelangsungan hidup bangsa Indonesia? Apakah mereka tidak membayangkan jika nanti akan terjadi perang antar sesama anak bangsa hanya karena berbeda agama? Jika PKS tetap menolak berasaskan Pancasila, maka selayaknya PKS dibubarkan saja.
Saya kira begitu saja…

0 komentar:

Posting Komentar