Cari Blog Ini

Selasa, 08 Agustus 2017

Mengingat Jati Diri Bangsa Melalui Bahasa

Dalam UU No. 24 tahun 2009 yang mengatur tentang bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan, sudah sepatutnya Undang-Undang tersebut menjadi landasan bangsa Indonesia. Memasuki era modern, bangsa Indonesia seperti dibuat lupa akan jati dirinya. Masyarakat Indonesia lebih tertarik menggunakan bahasa asing daripada bahasa Indonesia. Bahkan, di negara Indonesia sendiri lebih diminati bahasa Inggris daripada bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia seharusnya menjadi bahasa nasional yang wajib dicintai dan diminati oleh bangsa Indonesia. Akan tetapi, terjadi kesalahan dalam persepsi masyarakatnya. Masyarakat Indonesia menganggap bahwa bahasa Inggris lebih memiliki nilai jual, daripada bahasa Indonesia. Selain itu, bahasa Inggris memiliki standardisasi tersendiri, yang membuatnya berbeda dengan bahasa Indonesia.
Lalu, dengan lebih dominan bahasa asing daripada bahasa Indonesia, artinya bangsa Indonesia sudah merdeka? Menjelang peringatan HUT ke-72 RI, bangsa Indonesia harus menyadari akan jati diri bangsa yang sebenarnya. Masyarakat Indonesia harus mengingat bagaimana perjuangan pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Melalui perjuangan ini, bangsa Indonesia saat ini harus belajar memaknai hakikat kemerdekaan bangsa.

Bahasa Melambangkan Budaya
Istilah ini tidak asing bagi saya yang orang bahasa. Istilah bahasa melambangkan budaya, dapat dimaknai sebagai suatu ciri khas suatu bangsa. Setiap bangsa tentu memiliki bahasanya masing-masing yang berbeda dengan bangsa lain. Penggunaan bahasa dianggap mampu membedakan identitas suatu bangsa. Bangsa Indonesia dengan bahasa Indonesianya, dianggap memiliki pesona yang mampu mempersatukan bangsa.
Sebagai suatu lambang budaya, bahasa sudah seharusnya dipandang sebagai suatu hal yang penting dalam bernegara. Dalam bahasa Indonesia, terdapat nilai luhur bangsa Indonesia yang sudah terbawa sejak Ejaan van Ophuijsen, hingga menjadi PUEBI saat ini. Bahasa Indonesia mengalami transisi yang cukup panjang. Ahli bahasa Indonesia terus melakukan revisi terhadap penggunaan bahasa, sebagai suatu ciri bahasa yang dinamis.
Seseorang yang berkomunikasi, tentu menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Misalnya saja saat berada di daerah, dengan suku daerah, tentu lebih mengutamakan bahasa daerah. Setelah pindah ke negara lainnya, kemudian menemukan orang Indonesia, dalam berkomunikasi pasti menggunakan bahasa Indonesia. Di sinilah letak bahasa sebagai budaya. Seseorang akan mengetahui dari mana lawan bicaranya berasal melalui bahasa. Jika dia berasal dari negara yang sama, maka bahasa negaranya yang akan digunakan dalam berkomunikasi.
Penggunaan bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan suatu kewajiban. Karena hal tersebut diatur dalam Undang-Undang dan merupakan suatu bentuk apresiasi masyarakat terhadap bahasa Indonesia. Peranan bahasa membuat suatu bangsa lebih memiliki martabat di mata bangsa lain. Jika suatu negara tidak memiliki bahasa negara, dan menggunakan bahasa asing dalam berkomunikasi, artinya negara tersebut dijajah secara bahasa dan budayanya. Kebiasaan masyarakat Indonesia menggunakan bahasa Indonesia sebagai suatu bentuk tuturan yang halus. Di dalam bahasa Indonesia, tersirat makna tuturan yang menyesuaikan dengan siapa seseorang berbicara. Artinya, bahasa Indonesia fleksibel dalam penggunaannya.

Bahasa Jati Diri Bangsa
Bahasa Indonesia menurut saya bahasa yang keren. Bahasa Indonesia memiliki banyak kosakata dan larasnya. Laras bahasa yang saya maksudkan adalah ketika seseorang berbicara, dia menyesuaikan kosa katanya. Misalnya saja, ketika seseorang belanja sayur di pasar, tidak mungkin dia menggunakan bahasa seperti ini, “Permisi, Ibu. Saya mau bertanya, Bu. Satu ikat daun bayam, berapakah harganya?” Kalimat tersebut benar, tetapi tidak baik dalam penggunaannya. Dalam bahasa Indonesia, hal ini disebut laras bahasa. Laras bahasa terbagi menjadi dua, yaitu laras bahasa Indonesia baik dan benar.
Bahasa Indonesia yang baik, artinya disesuaikan dengan siapa lawan bicaranya, sehingga dia perlu menentukan kosakata yang tepat. Benar diartikan sesuai dengan kaidah kebahasaan dan kamus sebagai referensi penunjang berbahasa. Inilah keunikan bahasa Indonesia yang membedakan dengan bahasa lainnya. Sebagai jati diri bangsa, bahasa Indonesia memiliki etika dalam berbahasa yang tidak dimiliki oleh bahasa lainnya. Dalam bahasa Indonesia, ada bahasa kiasan yang memiliki makna yang beragam, tergantung penafsiran pembacanya. Inilah keunikan bahasa Indonesia yang merupakan jati diri bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh bahasa lainnya. Selain itu, kemerdekaan bangsa harus dimaknai sebagai kemerdekaan bahasanya. Sudah sewajarnya bahasa Indonesia menjadi prioritas dalam berkomunikasi. Bukan mengajarkan bahasa Indonesia menggunakan bahasa asing. Jika terjadi demikian, artinya kita masih dijajah dan usia 72 tahun hanya sebuah fatamorgana.

0 komentar:

Posting Komentar