Cari Blog Ini

Senin, 21 Agustus 2017

Aib Alumnus 212 Terkuak


Symbol Aksi 212

Beberapa hari belakangan ini, kita dikejutkan oleh sejumlah berita mengenai para Alumnus 212. Ada yang terjerat kasus chat mesum. Ada yang ketahuan pemakai narkoba. Ada yang ketahuan melakukan penipuan jama’ah haji dan umroh. Dan sebagainya. Tapi kok tidak terdengar cacian penistaan agama, bukankah mereka selalu membawa atribut agama ?, sehingga otomatis mencemarkan agama yang dianut mereka. Ada apakah ini ?
Diantara mereka adalah figur publik dan tokoh panutan, seharusnya mereka diberikan cap pula sebagai penista agama. Karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam beliau memberikan ancaman khusus, “Barangsiapa yang menunjukkan dalam islam sebuah jalan keburukan (menjadi contoh buruk) maka baginya dosa perbuatannya tersebut dan dosa orang-orang yang mengikuti perbuatannya setelahnya tanpa dikurangi sedikit pun” [HR. Muslim no. 1017]. Tapi kenapa tidak terjadi demo dan cacian, Apakah karena mereka seiman ? walaupun keburukannya telah terbongkar.
Mari kita mulai dari sosok Anies Baswedan calon gubernur terpilih, kini nasibnya sedang di ujung tanduk dan terancam gagal dilantik sebagai gubenur terpilih. Anies sosok paling diuntungkan dengan adanya aksi hasut dan provokasi penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok, Sosok Anies tak akan bisa memenangkan Pilkada Jakarta seandainya Ahok tidak tersandung kasus penistaan agama.
Pada tahun 2015, saat Anies Baswedan menjabat sebagai Mendikbud, Indonesia diundang oleh Jerman sebagai Tamu Kehormatan atau Guest of Honor dalam Frankfurt Book Fair 2015 yang merupakan pameran buku terbesar di Eropa. Pameran tersebut menampilkan karya sastra lebih dari 100 negara di dunia yang dipamerkan dalam pameran di Frankfurt, Jerman. Sayangnya sebagai Tamu Kehormatan, Kemendikbud dibawah kendali Anies Baswedan menyiapkan dana sebesar 10 juta Euro (sekitar Rp146 miliar). Dana yang terlalu besar dan dihambur-hamburkan begitu saja, sementara banyak guru honorer menerima gaji tak pantas dan sekolah rusak yang sangat membutuhkan dana tersebut. Akhirnya penggunaan dana yang terlalu besar menimbulkan kecurigaan, sehingga Anies dilaporkan Government Against Corruption dan Discrimination (GACD) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan penyelewengan dana Frankfurt Book Fair 2015. Jika terbukti adanya korupsi di dalamnya, yakin Anies pasti segera menjadi pesakitan.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam persidangan korupsi Alat Kesehatan, menyebut sosok sesepuh Muhamadiyah siapa lagi kalau bukan Amien Rais yang oleh netizen dijuluki Sengkuni Indonesia. Akibat penyebutan nama sesepuh Muhammadiyah itu dalam surat tuntutan terhadap terdakwa, Amien terlanjur dicap publik menerima dana korupsi. Majelis hakim persidangan kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan alat kesehatan dengan terdakwa Siti Fadilah Supari memutuskan untuk tidak menindaklanjuti aliran dana dari yayasan Soetrisno Bachir Foundation ke Amin Rais. Hal ini disampaikan saat membacakan vonis terhadap Siti di Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta Pusat. Tetapi publik tetap tidak percaya kalau Amien Rais Benar-benar bersih dikarenakan melihat harta kekayaan Amien Rais yang sangat mengejutkan.
Kasus amoral chat mesum menimpa imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq, Akhir Januari 2017 jagat media sosial dihebohkan dengan tersebarnya screenshot percakapan via WhatsApp berkonten pornografi yang diduga melibatkan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan Firza Husein. Percakapan itu pertama kali diketahui dari situs baladacintarizieq.com. Dalam percakapan tersebut menyajikan foto wanita tanpa busana yang diduga Firza. Sedangkan Rizieq diduga menjadi lawan bicara Firza dalam percakapan tersebut. Karena beredarnya konten porno tersebut, menyebabkan masyarakat mengadukan sang imam telah melanggar Undang-undang pornografi. Polisi menyebutkan, akan memeriksa Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab di Arab Saudi terkait kasus chatnya dengan Firza Husein. Polisi sudah membentuk tim pemeriksa yang sudah berangkat ke Arab Saudi. Tapi sayangnya sang imam kabur ke luar negeri, padahal pemanggilan cuma sebagai saksi bukan terdakwa. Dasar nyali kecil jadi sudah terburu lari terbirit-birit ke luar negeri kalau tak bersalah kenapa lari, atau memang takut karena memang salah.
Ketahuan melakukan poligami tanpa sepengetahuan istri pertama, Ustad Ahmad Al Habsyi menghadapi gugatan cerai istri pertama. Sungguh ironis karena sebagai orang yang menyebut dirinya ulama, ternyata bukan orang yang bisa memberikan contoh rumah tangga sakinah. “Andaikan menyetujui poligami, istrinya itu ada keterpaksaan. Andaikata ada masalah, dia harusnya lebih memilih diperbaiki. Apalagi poligami diam-diam, itu kebohongan. Mau berdalih agama sekalipun, masak kebohongan dilanggengkan? Banyak penelitian, ini kekerasan perempuan. Apa pun alasannya itu kekerasan. Walau belum tentu kekerasan fisik, ini bisa kekerasan psikis,” ujar Wakil Ketua Komnas Perempuan, Budi Wahyuni saat dihubungi, Kamis (23/3/2017).
Narkoba adalah barang haram, tetapi berbeda dengan Ridho Rhoma dan Rio Reifan. Apapun alasannya tetap saja terlihat begitu pandainya mereka bermain peran, tentunya sebagai orang suci dan agamis. Jika Ridho Rhoma terbukti sebagai pengguna dan pemilik narkoba dan ketika ditangkap polisi terkait diketemukan barang bukti narkotika jenis sabu 0,7 gram. Sementara itu bagi Rio Reifan, berurusan dengan polisi karena narkotik bukan yang pertama kali. Sebelumnya, pada 2015 silam, Rio juga pernah tersandung kasus serupa.
Setiap muslim pasti bermimpi, bisa naik haji dan umroh. Tapi bagaimana bila uang yang anda setorkan pada pihak travel penyedia jasa travel umroh dan haji malah ditilap, alias anda ditipu. First Travel dibidik dengan pasal penipuan, penggelapan dan pencucian uang karena menipu jemaah umrah mencapai Rp 500 miliar lebih. Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan aliran dana calon jemaah First Travel selain untuk biaya umroh juga untuk membeli aset pribadi. Aset tersebut berupa rumah, mobil, dan barang-barang mahal. Polisi juga telah menetapkan bos First Travel, Andika Surachman dan istrinya, Anniesa Devitasari Hasibuan yang merupakan alumnus 212 juga, sebagai tersangka kasus penipuan perjalanan umrah. Meski diketahui punya rumah dan sejumlah mobil mewah, pasangan suami-istri itu ternyata juga dililit utang sementara jumlah hutang sekitar Rp 104 M dan kemungkinan bisa bertambah. Karena banyaknya pengaduan masuk dari perusahaan rekanan First Travel, akan tindak penipuan dan hutang yang tak terbayar kan. Anehnya bos First Travel saat diminta keterangan polisi dalam penggunaan dana lebih dari 35 ribu jamaah, dengan entengnya mengaku lupa. Polisi tidak berhenti disitu dalam penyelidikan, polisi menduga dana  First Travel sengaja dipecah ke dalam berbagai rekening. Tentunya untuk cuci uang dalam melarikan aset jamaah, mari kita tunggu saja kelanjutannya dari kasus ini.
Maafkan Saja Karena Seiman
Melihat bobroknya para alumnus 212, seharusnya membuka mata kita semua. Tapi justru kebodohan mereka yang bangga menjadi bagian 212 terus saja berlanjut. Pembelaan yang terkesan ngeles karena yang penting seiman, dan menuduh pihak lain sengaja menghancurkan reputasi mereka. Padahal ini baru sebagian atau awal saja, karena sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW di awal paragraf  ke 2 tulisan ini. Allah akan membuka aib mereka yang membuat Islam ini menjadi buruk, maka insyaf dan bertobatlah sebelum semua itu terjadi.
 

0 komentar:

Posting Komentar