Cari Blog Ini

Senin, 14 Agustus 2017

Nasdem Sebut Partai Yang Tidak Setuju Perppu Ormas Merupakan Partai Intoleran, Sepakat ?



Kehadiran Perppu Ormas masih dianggap pro dan kontra di tengah masyarakat. Masyarakat dan berbagai kalangan terbelah menjadi dua antara yang mendukung dan menolak kehadiran Perppu yang belum lama ini ditandatangai oleh Presiden Jokowi. Namun, tentunya, kehadiran Perppu semacam ini bukan tanpa pertimbangan yang matang. Pemerintah punya alasan yang tepat menggulirkan Perppu ini.
Di tengah kehadiran ormas-ormas yang tumbuh ibarat jamur di musim hujan, perlu ada koridor yang lebih mengikat mengenai komitmen ormas-ormas ini terhadap 4 pilar bangsa. Tanpa koridor hukum yang jelas, kehadiran ormas-ormas ini malah menjadi rongrongan terhadap kedaulatan NKRI. Bahkan ditenggarai, banyak ormas-ormas semacam ini yang mengambil kesempatan. Di era demokrasi, mereka boleh bebas mendirikan ormas, tapi sesungguhnya mereka menajiskan sistem demokrasi, mengharamkan bahkan menyebut para pendukung sistem demokrasi sebagai orang-orang kafir dan sesat.
Lalu, apakah pemerintah diam saja ? Sungguh suatu tindakan yang tepat pemerintah mengeluarkan Perppu Ormas. Sebelum negeri ini bubar karena konflik sosial yang ditimbulkan ormas-ormas semacam ini, pemerintah harus mengeluarkan langkah preventif. Oleh karena itu, semestinya setiap elemen bangsa ini mendukung upaya pemerintah yang sudah bertindak tegas dengan menerbitkan Perppu ini.
Ketegasan yang sama semestinya ditunjukkan Partai-partai politik. Tidak memandang apakah partai politik pemerintah atau partai oposisi. Ketika berbicara kepentingan bangsa yang lebih besar, maka kepentingan-kepentingan jangka pendek harus disingkirkan terlebih dahulu. Dan ketegasan ini sudah ditunjukkan oleh Partai Nasdem.
Seperti dilansir dari kompas.com, Ketua DPP Partai Nasdem Zulfan Lindan mengatakan, partainya menilai, keberpihakan partai pada Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) No 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan merupakan sebuah kewajiban untuk menjaga eksistensi Pancasila.
Oleh karena itu, bagi Nasdem, partai yang sejak awal menyatakan tak mendukung Perppu Ormas tersebut sebagai partai yang intoleran.”Pasti (intoleran), kami tegas saja. Kalau soal toleran dan intoleran kan ada indikatornya, indikatornya apa. Artinya, Perppu Ormas ini kan untuk menghadapi ormas yang intoleran,” kata Zulfan, di Kantor DPP Nasdem, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (7/8/2017) malam.
“Lalu, ada parpol yang bersikap abu-abu dalam konteks ini. Oleh karena itu bisa dianggap intoleran dalam konteks Pancasila dan UUD 1945,” lanjut dia.
Zulfan mengatakan, Perppu merupakan langkah strategis pemerintah dalam menjaga kebinekaan. Menurut dia, kebijakan ini harus didukung karena situasi yang dihadapkan pada bermunculannya ormas-ormas intoleran.
Zulfan mencontohkan, dalam persoalan terorisme yang membutuhkan penyelesaian cepat, saat ini terhambat karena belum selesainya pembahasan revisi Undang-undang Terorisme di DPR.
Oleh karena itu, wajar jika Presiden menerbitkan Perppu untuk mengatasi kegentingan. “Jadi Presiden mengatakan kalau DPR terlalu lama berdebat soal terorisme, mari bikin Perppu saja, suasana darurat. Masa tunggu ada bom lagi, sementara kita masih berdebat rancangan undang-undang yang darurat. Nah situasi darurat itu harus kita cepat ambil tindakan,” kata Zulfan.
Sementara di pihak yang kontra menyebut, kehadiran Perppu Ormas tidak diperlukan karena tidak darurat. Benarkah demikian ? Lalu, apa yang terjadi dengan radikalisme yang ujung-ujungnya aksi-aksi teroris ? Timbulnya ormas-ormas intoleran dan radikal akibat pembiaran pemerintah sebelumnya. Maka kemudian kita melihat hasilnya. Aksi-aksi teror tidak pernah berhenti. Bibit-bibit terorisme terus bermunculan.
Memang Perppu bukanlah panasea. Bukan obat yang bisa menyembuhkan semua penyakit. Namun, paling tidak, ada sebuah gerakan dari pemerintah mencermati berjamurnya ormas-ormas intoleran di tanah air. Tentunya sangat aneh jika kemudian ada partai-partai yang tidak mendukung lahirnya Perppu ini. Mereka seakan-akan menutup mata terhadap fakta bahwa terorisme sudah di depan mata kita. Kita bukan lagi menjadi penonton aksi-aksi teror di seantero dunia. Indonesia sudah untuk kesekian kalinya menjadi sasaran teror. Dari mulai Bom Bali 2002 hingga kini, aksi-aksi teror tidak pernah berhenti.
Dus, tidak perlu untuk menunggu kondisi negara ini darurat terlebih dahulu. Tidak perlu langkah bertele-tele untuk membubarkan ormas-ormas intoleran. Apa yang pemerintah Jokowi lakukan dengan menerbitkan Perppu merupakan tindakan yang sudah tepat. Dan benar kata Nasdem, partai-partai yang tidak mendukung Perppu adalah partai-partai yang intoleran. Mereka tidak peduli dengan Eksistensi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.
Referensi :
 “Menurut Nasdem, Keberpihakan pada Perppu Ormas Perlihatkan Parpol yang Toleran dan Intoleran” –kompas.com, 08/08/17

0 komentar:

Posting Komentar