Cari Blog Ini

Sabtu, 11 Maret 2017

Novel : “Pendukung Ahok Bego”, Ente lebih Bego!

Setelah agak lama tidak terdengar kabar tentang Novel, kali ini dia berulah lagi. Orang seperti novel tidak ada kapok-kapoknya untuk terus dibuly. Apa jangan-jangan dia memang tak tahu malu? Kita belum lupa dengan tingkah-tingkah aneh dia dari mulai kasus terbongkarnya rahasia bahwa dia bukan habib, fitsa hats, dan seterusnya. Kira-kira tingkah apa yang kembali dilakukan oleh Novel?
Orangnya memang keras kepala. Persis seperti Rizieq Syihab. Orangnya juga tidak tahu malu, sudah dibuly dimana-mana, masih saja bertingkah yang aneh-aneh. Hehe
Pagi ini sambil meminum secangkir kopi, saya membaca di okezone.com yang cukup menghibur dan berita ini hanya di okezone.com. heheh
Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) Habib Novel Bamukmin mengatakan, bagi umat Islam yang masih memilih Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam putaran kedua Pilkada DKI Jakarta seperti orang bodoh.
“Orang-orang yang bergabung dalam Ahoker ini jahil murakkab, bodoh yang bertumpuk-tumpuk, bego bego bego,” ujarnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 8 Maret 2017.
Ia menambahkan, pemilih Ahok itu tidak mengerti dengan ajaran agama mereka. Sehingga menjatuhkan pilihannya kepada calon petahana tersebut.
“Artinya mereka ini tak paham tentang agamanya sendiri,” imbuhnya.
Menurutnya, penduduk yang pintar itu adalah mereka yang tidak menyimpang dari ajaran agamanya. Seharusnya, kata dia, pemeluk Islam harus tunduk kepada Allah SWT dan Rasulnya.
“Mereka yang tunduk kepada Allah dan Rasul akan selamat dunia dan akhirat,” pungkasnya.

Geli juga mendengar cacian Novel. Menaggapi orang seperti dia tidak perlu terlalu serius. Dibikin santai saja. Karena kalau terlalu serius, kepala kita bisa sakit. Hehe
Novel sering memakai jubah dan ikat kepala layaknya ulama, namun tidak ada sedikit pun tanda-tanda bahwa dia seorang ulama. Ulama sangat berwibawa, silahkan pembaca seword.com lihat foto Novel, apa ada tampang-tampang wibawa? Kalau saya si justru malah geli melihat tampang lucu Novel.hehe
Satu hal, tidak ada ulama yang berbicara kasar apalagi bernada cacian dan merendahkan. Dan hanya orang bodoh yang berani membdodoh-bodohkan orang lain, apalagi dengan menggunakn pilihan kata yang tidak pantas seperti “bego” dan “jahil murokkab” (bodoh bertumpuk-tumpuk kebangetan).
Selain bego, Novel juga sombongnya minta ampun. Dia menganggap muslim yang mendukung Ahok adalah muslim yang tidak memahami ajaran Islam dan telah menyimpang. Sombong sekali. Dia merasa paling benar dan tahu tentang Islam. Apa pantas anggota FPI yang sering mengklaim dirinya ulama dan paling tahu tentang Islam bersikap sombong seperti itu?
Namun dibalik teiakannya yang lantang dan seolah paling pemberani, novel sebenarnya orang yang penakut. Lihat saja kalau Novel dilaporkan ke Polisi bagaimana reaksinya.
Bahkan setelah menjadi saksi sidang Ahok, Novel Chaidir Bamukmin akan mengajukan permohonan perlindungan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). dirinya mengaku mendapat banyak teror setelah dirinya hadir sebagai saksi pelapor dalam sidang Ahok.
Betapa penakutnya Novel bukan? Nyali dia ternyata ciut. Teriakannya saja yang kenceng, tapi nyalinya nol. Dia hanya berani ketika berada di tengah-tengah FPI.
Dan menurut saya, Novel mengatakan pendukung Ahok adalah bego murokkab namun saya katakan Novel yang lebih bego. Menjelaskan asal negara Pizza Hut saja tidak tahu. Tahu dirinya bukan habib, namun tetap mendiamkan orang yang menganggapnya habib. Sering mengatakan anti China dan Kafir, padahal dirinya sempat bekerja di perusahaan China bahkan sempat dihajikan. Apa ini tidak bego? Bagi saya tidak hanya bego, namun tidak tahu diri.
Kita tentu belum lupa bagaimana dengan begonya Novel memberikan kesaksian palsu. Novel menuduh Ahok telah membunuh dua anak buahnya. Habib Novel juga mengatakan Ahok telah merekayasa kasusnya dia, sehingga Habib Novel masuk penjara.
Bagaimana tidak bego, sidang Ahok fokus membahas terkait isu pensistaan agama, Novel hanya bertugas memberikan kesaksian bahwa Ahok memang menistakan agama, kok dia melebarkan pembahasan? Jangan-jangan dia memang tidak tahu apa yang menjadi hak dan kewajiban saksi pelapor.
Parahnya lagi, dia menuduh Ahok membunuh Ahok memebunuh anak buahnya di penjara, namun hanya tuduhan kosong, tidak membawa bukti apa pun. Dengan kapasitasnya sebagai saksi pelapor untuk kasus penistaan agama, namun malah menuduh Ahok yang tidak ada hubungannya dengan isu penistaan agama.
Dan yang paling bego, dia dibodohi oleh pemahamannya sendiri terhadap Islam. Dengan menganggap dirinya paling tahu tentang Islam dan menganggap pemahaman Islam orang lain salah adalah kebodohan yang sesungguhnya.

0 komentar:

Posting Komentar