Cari Blog Ini

Kamis, 30 Maret 2017

Kemajemukan Indonesia Dalam Bahaya, Provokasi SARA Merajalela


Sejak Presiden Jokowi terpilih jadi Presiden RI.. ada fenomena yang belum pernah terjadi sebelumnya di bumi pertiwi ini, yakni: provokasi SARA sistematis, terstruktur & masif. Provokasi ini bertujuan untuk hasut konflik horisontal MEMBENTURKAN etnis & agama di tingkat akar rumput. Dengan harapan bila terjadi konflik horisontal, jadi punya alasan untuk memakzulkan (melengserkan) pakde dari kursi RI 1

1. ISU KOMUNIS PKI
Sejak pasca pilpres, isu kebangkitan “komunis PKI” digendang oleh orang-orang yang pernah berkuasa dengan tujuan untuk hasut sentimen anti pemerintah. Masih segar ingatan kita tempo hari tiba2 viral di media sosial foto ruko berspanduk “kantor sekretariat PKI”, juga foto stiker PKI ditempel di jalanan sebuah kota.
Isu “komunis PKI” ini dihembuskan oleh pihak yang tidak suka PDI-P berkuasa karena takut keturunan Presiden Soekarno balas dendam atas penggulingan pak Karno lewat isu G30S

2. ISU ANTEK ASENG
Isu kedua yang digembar gembor dengan tujuan provokasi kebencian terhadap pemerintah adalah “aseng”. “Indonesia dikuasai Tiongkok” atau jokowi membela taipan 9 naga, Faktanya sejak dulu Indonesia memang sudah DIKUASAI ASING. sejak era Soeharto sampai SBY, asing menguasai setiap sendi Republik ini. Blok minyak dikuasi Konglomerasi raksasa Amerika Chevron, Mobil, Exxon, dkk, dengan bagi hasil yang menyedihkan 90% lebih untuk asing. Freeport dibiarkan MERAMPOK kandungan emas terbesar di dunia.
Perampok BLBI semuanya menjadi KAYA RAYA pada masa rezim ORBA memanfaatkan budaya KKN kolusi dengan pejabat merampok uang negara. Taipan 9 naga yang diributkan karena menguasai hajat hidup orang banyak juga bukan kaya mendadak.. tapi jadi kaya berkat KKN pada era Soeharto

3. ISU SEKTARIAN
Isu sektarian (agama) juga gencar digendang oleh para Elit provokator yang ingin “mensuriahkan” Indonesia MEMBENTURKAN umat beragama di tingkat akar rumput. Tahun 2015 isu “Syiah” digendang habis2an oleh kelompok islam garis keras, padahal yang DISASAR sebenarnya adalah Sunni moderat seperti NU karena NU sangat anti radikalisme & anti terorisme. Lalu insiden bakar-bakaran di Tanjung Balai yang berbau OPSUS (operasi khusus) oknum intelijen yang sangat menyengat. Rakyat Indonesia tidak bodoh.. MUSTAHIL warga setempat bisa keliling kota membakar 10 vihara.. kecuali orang2 terlatih & terkoordinir
4 lafadz “Allah” pada hiasan Natal di hotel Jambi
Berdasarkan foto-foto lama 1 minggu yang lalu, TIDAK ADA lafadz “Allah” pada hiasan Natal tersebut. Ada pelaku provokator yang sengaja modifikasi batuan kerikil hiasan menjadi lafadz “Allah” dengan tujuan menghasut konflik sektarian. Provokasi demi provokasi tiada henti ingin menyulut kemarahan kalangan orang-orang yang mudah tersulut.
 

0 komentar:

Posting Komentar