Cari Blog Ini

Rabu, 29 Maret 2017

Aksi 313 Siap Dijalankan, Bukti Dikasih Hati Minta Usus

Seperti diketahui, Forum Umat Islam (FUI) bersama dengan beberapa para alumni aksi 212 akan melakukan aksi lanjutan yang dinamakan aksi 313 pada Jumat, 31 Maret 2017 mendatang. Agendanya masih sama seperti yang dulu, menuntut Ahok mundur. Bahkan mereka juga rencananya akan menuntut Jokowi memberhentikan Ahok. Rencananya mereka akan mulai shalat Jumat di Masjid Istiqlal, lalu dilanjutkan dengan jalan kaki ke Monas dan menuju depan Istana, seperti yang dikatakan Sekjen FUI Muhammad Al-Khaththath.

Lho, memang kemana GNPF MUI? Bukankah selama ini mereka yang paling aktif dan rajin melakukan aksi beginian untuk menghentikan Ahok? Kenapa sekarang FUI yang terkesan jadi pelopornya? Oh, iya mungkin ini ada hubungannya dengan beberapa pentolan GNPF MUI yang sedang dilaporkan dan terkena kasus, jadi mungkin tidak berani terlalu unjuk gigi. Ditakutkan nanti kalau gigi terlalu diunjuk, bisa-bisa dicopot.

Orang awam sekali pun dengan gampangnya menebak bahwa aksi ini terkait dengan Ahok. Tuntutan agar Presiden Jokowi memberhentikan Ahok bukanlah barang baru lagi, melainkan sudah basi.
Saya jadi heran dengan aksi ini, kayaknya makin mendekati hari pencoblosan, makin banyak aksi aneh-aneh yang rasanya seperti kurang kerjaan. Tamasya Al-Maidah, dan sekarang 313. Kalau saya prediksi mungkin nanti akan ada lagi aksi 411 (bulan 4 tanggal 11), untuk bernostalgia dengan aksi 411 pada 4 November tahun lalu. Aksi ini juga terlihat jelas sesuai dengan pepatah ‘Dikasih hati minta jantung’. Saya revisi saja jadi ‘Dikasih hati minta usus’.

Jika dipikirkan, aksi seperti ini tidaklah berguna, apalagi hanya karena seorang Ahok. Demi satu orang ini, mereka rela mengerahkan massa sebanyak itu untuk satu tujuan yang sampai sekarang tidak kesampaian. Saya bahkan berani bertaruh, setelah putaran kedua usai, takkan ada lagi aksi model begini. Jangan harap. Ini momennya sangat pas di mana Ahok melaju ke putaran kedua, berstatus terdakawa, dan non-muslim. Ternyata mereka sudah punya amunisi sehingga melakukan aksi ini kembali.

Lucunya, mereka mengklaim ini aksi damai. Khaththath mengatakan, “Pokoknya kita kalau sudah diterima oleh Istana ada pembicaraan yang baik ya kita pulang.” Inikah aksi damai yang dimaksud? Saya malah mencium ada sedikit penekanan di sini. Kalau sudah diterima Istana baru mau pulang? Bagaimana kalau tidak? Apakah tidak akan pulang dan mogok berhari-hari? Inikah yang dimaksud dengan damai? Sungguh lucu dan tidak masuk akal. Ini namanya ada unsur pemaksaan.

Saya masih ingat, dulu ketika kasus Ahok masih panas-panasnya, mereka berkoar-koar supaya Jokowi jangan melindungi Ahok, jangan mengintervensi proses hukum terhadap Ahok. Pokoknya jangan sampai ada kesan bahwa Jokowi melindungi Ahok. Nah, Jokowi menyanggupi itu semua. Bukankah permintaan terhadap Jokowi agar memberhentikan Ahok termasuk mengintervensi proses hukum? Ahok sedang diproses dan sedang disidang? Kenapa masih belum puas dan malah meminta Jokowi ikut campur urusan hukum yang sedang berjalan? Pastinya ini pemaksaan, dikasih hati minta usus. Awalnya minta Ahok diproses hukum, sudah dikabulkan. Lalu tidak puas dan menuntut Ahok ditahan. Sekarang minta Jokowi memberhentikan Ahok. Mau berapa kali meladeni permintaan aneh-aneh orang ini?

Aksi 313 ini memang dari luar terkesan ingin unjuk kekuatan karena menyatukan banyak massa. Tapi saya lihat aksi ini adalah bukti nyata dari ketakutan segelintir orang yang masih takut dengan Ahok. Logikanya, kalau tidak ada kekhawatiran, nggak perlu ada lagi aksi-aksi seperti ini. Justru karena tidak yakin, atau bahkan yakin Ahok makin kuat, dipasanglah amunisi baru buat menembak Ahok, yaitu aksi 313.

Siapa segelintir orang tersebut? Tentunya mereka yang tidak suka dengan Ahok, yang takut Ahok kembali menjabat sebagai Gubernur, yang merasa dunia akan jungkir balik jika Ahok menang. Tidak perlu saya sebut siapa, karena pembaca pasti sudah tahu. Kita sebut saja BUNGA, hahahahaha. Saya juga mau lihat sebesar apa aksi 313 ini, lebih besar dari 212 atau malah makin menciut. Berapa juta orang lagi yang diklaim akan hadir? Aksi 212 katanya saja mencapai 7 juta, katanya, bukan kata saya. Semoga tidak diklaim 7 miliar orang.

0 komentar:

Posting Komentar