LOMBOK TENGAH, MetroNTB.com
– Mengingat paham radikalisme yang terjadi di masyarakat saat ini
semakin terbuka, bahkan sudah semakin mudah tersebar. Terlebih lagi
dengan adanya kasus Negara Islam Irak dan Syam/Syiria (ISIS) yang
pahamnya juga mulai tersebar ke negara-negara di ASEAN.
Mudahnya paham radikal tersebut menyebar rupanya bukan hanya karena
adanya faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Namun juga karena
pengaruh dari perkembangan dunia maya atau internet.
Berangkat dari hal tersebutlah, Samalas Institute menggelar dialog
publik dengan tema Ikhtiar Bersama Menangkal Bahaya Masuk dan
Berkembangnya Faham Radikal Bagi Kalangan Pemuda di Kabupaten Lombok
Tengah, dalam Rangka Merawat dan Menjaga Keutuhan NKRI, di aula Kantor
Kemenag Lombok Tengah, Rabu (31/5/2017) lalu.
Menurut Direktur Samalas Institute Darsono Yusin Sali, bahwa
penangkalan terhadap penyebaran faham radikalisme ini tidak saja oleh
orang tua, namun juga peran dari tokoh agama, tokoh masyarakat juga
sangat penting.
“Menuntut agar para orangtua bisa mengontrol aktivitas anak-anak saat
menggunakan internet, khususnya jejaring sosial. Setidaknya orang tua
mengetahui apa yang sedang diakses oleh anak,” ucapnya.
Lanjut Darsono, salah satu faktor penyebab tersebarnya paham tersebut
juga melalui internet yang telah berkembang saat ini. Melalui jejaring
internet, penyebaran paham radikal tersebut disebarluaskan. Akibatnya,
banyak masyarakat yang mengetahui faham radikal hingga masuk kedalamnya.
Dialog yang menghadirkan para siswa sebagai pesertanya tersebut juga
dihadiri oleh Asisten I Setda Lombok Tengah, Ketua FKUB dan Kepala
Kemenag Lombok Tengah.
Pada kesempatan tersebut Asisten I Setda Loteng H Lalu M, mengatakan
bahwa kedamaian bisa terjaga apabila kita bersatu bagaimana membangun
bukan mencari yang tidak dapat dilakukan. “Kami berpandangan radikalisme
harus disikapi bersama, caranya ialah memperbanyak berdiskusi dan
berdialog,” ujarnya.
Bagi Islam, kata dia, tidak ada ruang bagi radikalisme, tapi untuk
mengantisipasinya apa yang dilakukan hari ini kita sangat apresiasi.
Dikatakannya juga dari data yang didapat bahwa untuk pemuda Loteng
belum ada benih-benih terorisme di Loteng. “Pemuda Loteng bebas dari
paham radikal dan terorisme,” terangnya.
Karena itu lanjutnya pemuda sebagai aset bangsa bagi bangsa ini
karena pemudalah yang akan mengisi bangsa kedepan, agar bangsa kita
hebat dan tidak ada tempat bagi radikalisme.
Sementara itu Ketua FKUB Loteng Wirakarya, mengatakan bahwa walaupun
pemerintah mengklaim di Loteng aman dari paham radikalisme tapi bukan
berarti tidak waspada. “Kita harus tetap waspada dengan segala potensi
gangguan keamanan,” ujarnya.
Menurutnya dengan kondisi Lombok Tengah yang saat ini pembangunannya
sedang maju majunya namun kondusifitas tetap harus dijaga bersama sama.
Sedangkan Kepala Kemenag Loteng H Nasri Anggara mengatakan bahwa
penanaman anti faham radikalisme sudah harus dilakukan sejak dibangun
sekolah dengan memasukkan pelajaran anti faham radikalisme dalam
kurikulum.
Dikatakannya khusus untuk para pelajar, yang harus ditanamkan ialah
bagaimana semangat mereka menegakkan ajaran Islam sehingga tidak melulu
dipahami sebagai perang fisik semata.
0 komentar:
Posting Komentar