Anda masih ingat dengan video di mana ada
mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia baik itu negeri ataupun
swasta dengan menggunakan jaket almamaternya masing-masing meneriakkan
sumpah untuk tegaknya khilafah. Acara itu bertempat di Kampus IPB Bogor
pada 30 Maret 2016. Ada 3.500 mahasiswa yang hadir. Ini angka yang tidak
sedikit lho. Dan ingat itu cuma perwakilan. Artinya di luar sana ada
lebih dari 3500 mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi
kita yang merupakan orang-orang yang berniat menggantikan ideologi
Pancasila menjadi khilafah.
Entah siapa yang meracuni otak mereka.
Apakah baru saat mereka kuliah diracuni ide-ide semacam itu oleh mungkin
organisasi yang mereka ikuti di kampus atau mungkin bujuk rayu senior
saat pembinaan mahasiswa baru. Atau mungkin saja bahkan keluarga mereka
juga berpandangan sama. Dan kita tidak tahu sejauh apa mereka sudah
menyebarkan doktrin yang diterimanya.

Buat saya pribadi sih simpel mahasiswa ini
adalah sekumpulan orang-orang munafik. Kenapa? Lah mereka saja masih
pakai fasilitas negara, pasti banyak juga yang bahkan kuliah mengharap
beasiswa ataupun hidupnya juga bergantung subsidi negara, masih berKTP
Indonesia, harga bensin naik juga masih teriak-teriak sama Pemerintah
namun berniat mengubah idelogi negara. Kalau nggak suka Pancasila ya
keluarlah dari kampus-kampus negeri. Jangan bikin acara di situ, jangan
menyebarkan ideologimu di situ. Nggak suka sama Indonesia? Ya sana
pindah negara. You dont deserve anything here! Dan buat HRD di manapun, tolonglah kalau kalian interview lakukan background checking
untuk tahu afiliasi politik dan ideologi kandidat kalian. yang seperti
ini mah cuma akan jadi benalu. Kecuali kalau perusahaan tersebut ownernya sealiran.
Nah video ini kemudian ditunjukkan ke
beberapa kakek-nenek yang merupakan veteran pejuang kemerdekaan kita.
Orang-orang yang jelas jasanya dalam membuat Indonesia merdeka. Yang
hasilnya hari ini saya menikmati di mana saya bebas bekerja, saya bisa
kuliah, saya bisa mengembangkan diri, dan saya bisa menulis artikel ini
tanpa bayang-bayang kokangan senjata penjajah ataupun suruhan kerja
rodi. Dan para mahasiswa bigot itu juga bisa mengenyam pendidikan,
tumbuh kembang di alam kemerdekaan, semua juga berkat kakek nenek ini.
Mereka sedih melihat video itu. Ada yang
langsung mengucap kalimat istighfar. Bayangin adik-adik bigot, kelakuan
kalian sampai bikin mereka mohon ampun beristighfar. Kakek nenek ini
tidak setuju. Karena mereka tahu bahwa yang berjuang melawan penjajah
itu bukan cuma umat Islam. Juga bukan cuma umat Non-Muslim. Semua bahu
membahu tanpa saling ribut “agamamu apa?“. Karena semua tujuannya sama ingin Indonesia berdaulat.
Ada yang berjuang sampai cacat dan
terpaksa mengenakan tangan dari protesa. Pengorbanan mereka luar biasa.
Belum lagi kawan-kawan mereka yang menemui ajal di medan pertempuran.
Mereka paham betul dengan bentuk negara kepulauan, agama penduduknya
macam-macam jika kemudian negara ini didasarkan satu agama saja maka
akan timbul perpecahan. Mereka ini orang Islam tapi paham bahwa ideologi
Pancasila adalah yang paling tepat untuk Indonesia.
Kalian nggak malu tah adik-adik mahasiswa
yang bersumpah khilafah ini? Masak lebih pintar nenek-kakek kalian yang
mungkin dulunya tidak bisa mengenyam pendidikan karena hidup di masa
penjajahan daripada kalian? Tidak malukah kalian bahwa mereka bisa lebih
bijak dan berpikiran terbuka?
Yang kalian tiru siapa sih? Saudi? Noh
coba lihat andai Saudi bukan negara kaya apakah Ia akan maju? Kemajuan
negara seperti Saudi, Brunei, dll yang seolah sukses dengan khilafah itu
adalah kemajuan semu. Mereka masih jumawa karena kekayaan minyak.
Selain itu? Bahkan Saudi saja sekarang mulai bekerjasama dengan Israel,
negara yang etnisnya sering kalian benci dan musuhi. Orang-orang kaya
Saudi banyak yang memilih tinggal di luar negeri karena mereka ingin
berkembang. Saudi juga investasi dengan Cina yang suka kalian nyinyiri
itu. Jadi ke mana kiblat kalian sebenarnya? Mau Indonesia jadi seperti
Pakistan, Syria, Afganistan, dll? Mau jadi apa kalian kalau seperti itu?
0 komentar:
Posting Komentar