Tapanuli saat ini tergabung dalam wilayah
teritorial provinsi Sumatera Utara yang ibukotanya adalah Medan yang
merupakan salah satu kota terluas di Indonesia. Dahulu Sumatera Utara
pada masa penjajahan belanda terbagi atas dua (2) keresidenan yakni
Keresidenan Tapanuli dan Keresidenan Sumatera Timur.
Jadi sahabat Seword saat ini kita fokus
membahas tentang keresidenan Tapanuli yang dapat dikatakan wilayahnya
sangat luas dibandingkan dengan wilayah provinsi Sumatera Barat. Tetapi
sampai saat ini belum juga disahkan menjadi sebuah provinsi.
Baiklah kita bukan untuk membahas mengapa
Tapanuli tidak dijadikan menjadi provinsi tetapi fokus pembahasan dalam
tulisan saya ini adalah meninjau lebih dalam perhatian pemerintah pusat
dibawah kepemimpinan tulang Jokowi banyak berkontribusi nyata dalam
membangun baik prasarana dan sarana yang langsung terasa dan dapat
dinikmati oleh masyarakat Tapanuli yang heterogen.
Sebelum membahas kontribusi nyata dari
tulang Jokowi, Saya mau jelasin dulu sedikit sejarah tentang keresidenan
Tapanuli dibawah ini.
Maaf sahabat Seword jika nanti penjelasan
saya kurang detail karena saya hanya manusia biasa bukan sejarawan yang
bisa memuaskan nafsu keingintahuan anda tentang sejarah.
Hehe…
Sejarah Keresidenan Tapanuli
Keresidenan Tapanuli adalah wilayah
administrasi Hindia Belanda yang beribukota di Sibolga. Keresidenan ini
meliputi wilayah Tapanuli di sekitar Danau Toba sampai pesisir barat
Sumatera Utara. Keresidenan Tapanuli berdiri pada tahun 1834 dan
dipimpin oleh seorang Residen. Hingga saat ini, Tapanuli merupakan
satu-satunya bekas keresidenan yang tidak menjadi provinsi di Pulau
Sumatera.
Keresidenan Tapanuli dan terdiri atas beberapa Afdeling, yang sekarang menjadi daerah kabupaten yaitu: (diurut menurut abjad)
Afdeling Angkola en Sipirok
Kini menjadi Kota Padangsidempuan,
Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang
Lawas Utara, Kabupaten Mandailing Natal
Afdeling Batak Landen
Kini menjadi Kabupaten Toba Samosir,
Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Dairi,
Kabupaten Samosir, Kabupaten Pakpak Bharat
Afdeling Nias
Kini menjadi Kotamadya Gunung Sitoli, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Selatan.
Afdeling Sibolga en Omstreken
Kini menjadi Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga.
Tapanuli juga merupakan daerah asal dari
suku batak yang terkenal dengan keberanian, Lantang, dan Ketegasannya.
Suku Batak terdiri atas beberapa sub suku yakni batak toba, batak
simalungun, batak karo, batak angkola, batak mandailing, dan batak
pakpak.
Menurut sejarah keresidenan Tapanuli
diatas, kepulauan Nias ikut tergabung makanya wilayah Tapanuli ini juga
menjadi daerah asal masyarakat Indonesia yang bersuku Nias.
Meskipun beragam berdasarkan SARA
kehidupan bermasyarakat tetap rukun di wilayah Tapanuli dan komunikasi
antar masyarakat tetap harmonis.
Jika sahabat ingin melihat potret Toleransi berkunjunglah ke daerah Tapanuli !
Prestasi Tulang Jokowi di Wilayah Tapanuli
Jika membahas tentang prestasi bisa
berbentuk fisik maupun non fisik. Dibawah ini beberapa prestasi-prestasi
tulang Jokowi di wilayah Tapanuli yang berbentuk bangunan fisik.
Penjelasannya saya mulai berdasarkan pembagian afdeling keresidenan
Tapanuli diatas ya sahabat seword. Berikut prestasi tulang Jokowi :
1. Peresmian Asrama Haji Kabupaten Mandailing Natal
Peresmian Asrama haji ini dilaksanakan
pada tanggal 24 Maret 2017 yang lalu. Asrama Haji ini langsung
diresmikan tulang Jokowi sontak membuat saya dan masyarakat di wilayah
Mandailing Natal dan Tapanuli Selatan sangat bergembira dan bangga
karena sepanjang berdiri Republik Indonesia baru beliau yang notabene
presiden berkunjung kedaerah ini.
2. Pembentukan Badan Otorita Danau Toba (BODT)
Tulang Jokowi akhirnya merilis Peraturan
Presiden Nomor 49 Tahun 2016 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan
Pariwisata Danau Toba. Badan yang bertanggung jawab langsung kepada
Jokowi, dibentuk untuk mempercepat pengembangan dan pembangunan kawasan
danau toba yang berada dalam 8 kawasan kabupaten.
Besaran dana yang akan digelontorkan
sangat fantastik loh sahabat seword Pengembangan destinasi prioritas
Danau Toba, Sumatera Utara menjadi ‘Monaco of Asia’
diperkirakan memakan biaya sebesar Rp 21 triliun. Dana tersebut didapat
Rp 11,36 triliun dari APBN dan sekitar Rp 9,7 triliun dari biaya
investasi swasta.
Kali pertama juga dalam sejarah berdirinya
bangsa ini kawasan danau toba diperhatikan oleh pemerintah pusat
dibawah kepemimpinan tulang Jokowi yang membuat masyarakat
terkagum-kagum atas perhatian beliau membangun kawasan danau toba.
3. Bandara Silangit menjadi bandara Internasional
Sudah sejak lama bandara Silangit ini
tidak diperhatikan dalam pengembangan infrastruktur dan pelayanannya.
baru disaat pemerintahan Tulang Jokowi saat ini pemerintah pusat kembali
memberi perhatian dengan maksimal.
Bandara Silangit yang berada di daerah
Siborong-borong kabupaten Tapanuli Utara ini akan menjadi pintu gerbang
bagi wisatawan yang berkunjung di kawasan wisata danau toba yang saat
ini sedang proses pembangunan oleh Badan Otorita Danau Toba.
4. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Terbesar di Dunia
Wilayah Sumatera Utara khususnya Tapanuli
karena proyek pembangkit listrik ini berlokasi di daerah Sarulla
kabupaten Tapanuli Utara akhirnya mendapat tambahan pasokan listrik
sebesar 110 Mega Watt (MW) dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
(PLTP) Sarulla Unit I. Pembangunan PLTP Sarulla Unit I ini telah dimulai
27 tahun lalu atau pada 1990.
PLTP Sarulla Unit I telah beroperasi dan
memasok listrik ke jaringan kelistrikan milik PT PLN (Persero) sejak 18
Maret 2017. Sejak dimulai dari tahun 1990 sampai dimasa pemerintahan
Tulang Jokowi menjadi presiden akhirnya proyek besar ini dapat
terealisasi tanpa ada hambatan yang berarti dalam proses pengerjaannya.
5. Pelebaran Jalan Nasional Tarutung – Sibolga – Tapanuli Selatan
Pemerintah pusat kembali mengge¬lontorkan
anggaran untuk peningkatan ruas Jalan Negara Sibolga-Tarutung.
Ditarget¬kan, pekerjaan rampung hingga 2019 mendatang. Tak hanya itu,
pelebaran jalan bersejarah di wilayah Tapanuli ini menjadi lebar 7,5
meter sepanjang 58 kilometer.
Sebelum pemerintahan tulang Jokowi keadaan
kualitas jalan lintas Sumatera di wilayah ini dan juga di hampir
seluruh wilayah Tapanuli sangat menyedihkan dan tingkat kecelakaan
sangat tinggi. Pemerintah pusat yang menjadi penanggung jawab tidak
memberi perhatian yang maksimal ke daerah ini kala itu.
6. Pengembangan Runway Bandara Binaka dan PLTG di Kepulauan Nias
Pengembangan runway Bandara Binaka yang
merupakan gerbang utama bagi siapapun baik masyarakat ataupun wisatawan
yang hendak berkunjung ke wilayah kepulauan Nias ini telah dikembangkan
agar semakin layak untuk menampung pesawat yang mendarat dan masyarakat
yang berkunjung.
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
semakin dikembangkan juga untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan di daerah
kepulauan Nias ini yang memang masih membutuhkan penambahan daya
listrik.
Penutup
Apa yang saya paparkan diatas masih
sebagian belum keseluruhan dari kinerja presiden Jokowi bersama
jajarannya di wilayah Tapanuli tetapi melihat hasil kerja ini saya yakin
dan percaya masyarakat bumi bulat di wilayah Tapanuli ini pasti jatuh
hati karena perhatian dan kinerja beliau sangat nyata terasa di wilayah
Tapanuli secara khusus dan Indonesia secara Umum.
Jika kinerja beliau terus ditingkatkan saya sangat yakin beliau pasti dapat menjadi pemimpin Republik ini sampai tahun 2024.
Mengapa saya katakan demikian karena pemerintahan sang mantan saja yang terkenal dengan program mangkraknisasi
saja dapat memimpin 2 periode apalagi tulang Jokowi dalam 3 tahun saja
prestasi beliau sudah sangat terasa di masyarakat terkhusus yang
domisili diluar pulau jawa yang selama ini terkesan dianaktirikan oleh
pemerintah pusat.
Bagi sahabat Seword yang hendak memberi pendapat bisa disampaikan dikolom komentar.
(Tulang adalah panggilan dalam bahasa batak yang berarti Paman)
Horas, Mejuah-juah, Njuah-juah, Yahowu
Salam Anak Tapanuli
NKRI Harga Mati dan Pancasila Abadi
#JokowiUntukIndonesia
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar