Tahun 2017, merupakan tahun ke tiga
perjalanan Jokowi menjadi presiden Indonesia. Kalau kita mau menuruti
prediksi orang-orang, harusnya Jokowi sudah lengser dari jabatannya. Di
awal beliau menjadi presiden, tidak sedikit orang yang memprediksi bahwa
Jokowi hanya akan menjadi presiden selama 2 tahun. Berikut beberapa
tokoh yang memprediksi bahwa Jokowi hanya akan menjabat selama 2 tahun.
“Jokowi belum mampu, bisa rusak negara ini
bila dipimpin Jokowi. Diprediksi pemerintahan Jokowi hanya mampu
bertahan tidak lebih dari dua tahun,” ujar Sekretaris Dewan Pertimbangan
Presiden Bidang Hankam, Letjen TNI Purn Romulo Simbolon” http://www.republika.co.id/berita/pemilu/hot-politic/14/07/03/n844bd-pemerintahan-jokowi-diperkirakan-hanya-bertahan-dua-tahun
Menurut Direktur Eksekutif Lingkaran
Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti beda dengan gaya Jokowi ketika
menjabat Gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, kala itu Jokowi lebih baik
dan lebih berani dalam mengambil keputusan. “Kalau Jokowi masih seperti
dulu itu akan kuat dan sulit dijatuhkan. Tapi dengan sikap sekarang saya
tidak yakin bahkan saya kira paling cuma 2 tahun (lalu dijatuhkan),”
kata Ray Rangkuti dalam diskusi bertajuk ‘Pak Jokowi Ikut Parpol,
Apa Nasib Gerakan Anti Mafia dan Korupsi?’ di Kafe Deli, Jakarta Pusat,
Minggu (23/11/2014).http://suarabanten.com/prediksi-ray-pemerintahan-jokowi-hanya-bertahan-2-tahun/
Prediksi tersebut semakin terang ketika
berbagai macam persoalan-persoalan yang mengancam jabatan Jokowi sebagai
presiden. Tentu kita masih ingat kasus di bulan November-Desember tahun
2016. Suasana politik yang memanas, isu makar yang semakin mencuat,
serta propaganda-propaganda yang membuat Jokowi harus berpikir ekstra
keras dan hati-hati agar bisa keluar dari lubang jarum.
Di tahun 2017, Jokowi masih sehat wal
afiyat serta masih duduk manis di Istana negara. Prediksi orang-orang
tidak terbukti. Persoalan-persoalan yang sempat mengancam eksistensinya
perlahan-lahan surut. Jokowi menjadi pemenang di dalam pertempuran akhir
tahun 2016 kemarin.
Kelihaian, kecerdasan, kehati-hatian
beliau dalam menghadapai konflik semakin mempertegas bahwa beliau memang
sangat pantas jadi presiden Indonesia. Dengan prestasi yang telah
banyak ditorehkannya, serta ditunjang dengan kepribadiannya yang
sederhana dan apa adanya, beliau sangat berpeluang untuk kembali menjadi
presiden pada Pilpres tahun 2019 mendatang. Berikut prestasi-prestasi
yang pernah ditorehkan Jokowi selama 1 tahun dibanding prestasi SBY
selama 10 tahun yang dikutip http://www.liputanberita.net/2016/01/prestasi-1-tahun-jokowi-vs-prestasi-SBY.html :
Prestasi SBY
- Infrastruktur mangkrak sebesar Rp.146.triliun yg terbengkalai pelaksanaan nya sampai dia lengser.
- Meninggalkan Hutang sebesar Rp.3.150.triliun.
- Meninggalkan Defisit anggaran untuk negara sebesar Rp.160.triliun sewaktu dia lengser bulan Oktober 2014.
- Kasus pengungsi Sinabung yg tidak kunjung selesai sampai dia lengser bulan Oktober 2014.
- Import semua bahan makanan dari mulai Beras sampai Garam, sehingga mematikan hidupnya petani petani lokal.
- Menghambat pembangunan Kilang Minyak baru, sehingga Indonesia selalu tergantung kepada Asing dalam pengadaan BBM serta menyuburkan praktek Mafia Migas.
- Dalam waktu satu tahun telah dijual 44 BUMN kepada Asing , hasil penjualan nya tidak jelas.
- Meninggalkan Proyek mangkrak pusat olah raga Hambalang yg duit proyek nya di korupsi sebesar Rp.3.2.triliun.
- Terbongkar hasil audit forensik dari auditor International Kordha Mentha terhadap PETRAL ada grup kuasai Rp.250.Triliun periode 2012-2014, terjadi di era SBY. Bagaimana periode 2004-2012, berapa ribu triliun uang yang di rampok oleh Grup yang menguasai kontrak supply minyak yang mengendalikan PETRAL.
- Hasil audit BPK tahun 2014 , kerugian negara sebesar Rp.6.7.triliun dari sekitar 146 BUMN dalam 5.999 kasus selama Sepuluh tahun pemerintahan SBY.
Prestasi Jokowi
- Membubarkan PETRAL yg bisa hemat anggaran sebesar Rp.250.miliar/hari.
- Mencabut subsidi BBM , sehingga dana nya dapat digunakan untuk berbagai hal yg produktif.
- Meresmikan pembuatan jalan toll Trans Sumatera tahap I dari Lampung-Palembang-Indralaya.
- Meresmikan dimulainya pembangunan PLTU Batang, Jawa Tengah dengan Kapasitas 2.000.MW yang mangkrak selama empat tahun.
- Dimulainya pengairan Waduk Jatigede, Sumedang yg berfungsi untuk mengendalikan banjir di Indramayu , pengairan sawah sawah di Jawa Barat serta pembangunan PLTA dgn kapasitas 110.MW.
- Pada Tanggal 09-09-15, dimulainya pembangunan jalur LRT jurusan Cibubur-Cawang dan Bekasi Timur-Cawang.
- Pada Tanggal 21-09-15, peresmian dioperasikan nya Bor Raksasa untuk membuat terowongan dalam tanah guna jalur MRT trayek Lebak Bulus-Kebayoran Baru-Senayan-Bundaran Hotel Indonesia.
- Pemerintahan Jokowi menggelontorkan dana sebesar Rp.16.triliun untuk membangun infrastruktur di perbatasan Kalimantan dari Kalimantan Utara sampai Kalimantan Barat berikut pembangunan Kota Kota baru yg berdekatan dengan negara tetangga.
- Pembangunan Pelabuhan Laut dalam di Papua : Sorong, Manokwari, Jayapura dan Merauke , serta infrastruktur pembuatan jalan jalan lebar ber aspal yg menghubungkan kota kota di Papua.
- Perusahaan Saudi Arabia ARAMCO akan membangun Kilang Minyak serta Storage BBM di Indonesia senilai Rp.140.triliun yg selama ini pembangunan Kilang Minyak tidak pernah terwujud sejak era Soeharto.
- Pemerintahan Jokowi mencicil sebagian hutang sebesar Rp.237,9 Triliun dalam kurun waktu 8 bulan, hutang warisan yg dibuat SBY dibayar oleh Jokowi.
- Indonesia urutan ke 2 kuasai pangsa pasar Udang di Amerika Serikat.
- Dengan beroperasinya pada bln Nopember 2015 ini unit RFCC (Residual Fluid Catalytic Cracking) di Cilacap Jateng dan Kilang TPPI (Trans Pacific Petroleum Indonesia) di Tuban Jatim, maka Import BBM Premium bisa berkurang 30% atau Negara bisa hemat Rp.150.M/hari, atau setara dgn 100.ribu Barrel per hari.
- Kasus Lumpur Lapindo yg selama 8 tahun tidak selesai di era SBY, oleh Jokowi hanya dalam kurun waktu 8 bulan rampung ganti rugi semuanya diterima warga Sidoardjo.
- ADB memprediksi Ekonomi Indonesia akan tumbuh tahun ini dari 4.9.% menjadi 5.4.% pada tahun 2016.
- Komite Explorasi Nasional (KEN) yang dibentuk pemerintah Jokowi pada tgl.12-Juni-2015 telah menemukan cadangan Minyak dan Gas di Indonesia Timur sebesar 5.2.miliar barrel atau untuk Minyak sebanyak 2.7.miliar barrel dan untuk Gas14.TCF Gas.
Jokowi adalah orang yang saat ini paling
tepat untuk menjadi pemimpin Indonesia. Sosoknya yang kurus, sederhana,
bersahaja tidak membuat sosoknya diremehkan oleh pemimpin negara lain.
Sosoknya begitu fenomenal dan sangat menginspirasi.
0 komentar:
Posting Komentar