Cari Blog Ini

Jumat, 30 Juni 2017

Prabowo dan SBY Tidak Bisa Diandalkan, Akhirnya GNPF-MUI “Cium Kaus Kaki” Jokowi


GNPF-MUI cerdik ambil momen tepat , di mana open house dibuka presiden Jokowi untuk menyambut Idul Fitri di istana.    Open house dimaksud untuk memberi kesempatan kepada rakyat bersalaman langsung dengan Presiden Jokowi.    GNPF-MUI akhirnya berhasil menemui presiden Jokowi , sebelumnya lewat menteri agama dulu.    Toh permintaan GNPF-MUI sendiri , bukan atas undangan presiden Jokowi.    Presiden Jokowi terbuka menerima kedatangan GNPF-MUI , yang diwakili tujuh orang.
Prabowo dan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah bergelut dengan militer, bahkan pangkatnya sudah pada jendral.    Prabowo tuh jendral 3 bintang.   Susilo Bambang Yudhoyono tuh jendral 4 bintang.    Sebaliknya presiden Jokowi apaan tuh , bukan militer , apalagi tubuhnya ceking mudah terbang tertiup angin.
Wibawa GNPF-MUI kian memudar.    Dasar ndablek, petinggi GNPF-MUI tetap berkoar-koar mengancam pemerintah , khususnya presiden Jokowi.    Perilaku GNPF-MUI sungguh keterlaluan bahkan menjurus fitnah.    GNPF-MUI menuduh presiden Jokowi melakukan kriminalisasi ulama terkait status Rizieq Shihab sebagai tersangka.
Rizieq Shihab jelas-jelas punya nafsu besar, menggondol janda.    Padahal dia sendiri sudah punya isteri yang manis dan setia.    Apalagi gelar ‘Habib’ dibawa-bawa kemana-mana.    Tongkat komandan tidak mau kalah , juga dibawa setiap Rizieq Shihab bersama pengikutnya.    Tongkat komandan sungguh mengelikan , justru lebih tepat buat menyate onta.
FPI cerdas memanfaatkan nama besar ‘GNPF-MUI’ karena nama FPI sudah tidak laku jual.    Pakai nama besar GNPF-MUI, FPI seolah-olah menjadi garda depan MUI melawan musuh Islam.    Kita dan rakyat terpesona dan dibodohi oleh kamuflase spanduk raksasa ‘GNPF-MUI’.
Didukung oleh banyak donator ,( isunya ) juga termasuk Prabowo dan Susilo Bambang Yudhoyono yang ambil peran besar dalam demo GNPF-MUI.    Harapannya, timbul gejolak di berbagai sudut DKI sehingga instabilitas politik.    GNPF-MUI sangat amat percaya diri dengan dukungan mantan-mantan jendral dan beberapa jendral aktif ( yang bersembunyi secara samar-samar ).    Langsung mengobrak-abrik pemerintah Indonesia , terutama presiden Jokowi dengan meminjam kasus penistaan agama yang diperbuat oleh Ahok.
Demo GNPF-MUI untuk pertama kali sukses.    Sampai ramai bener , muslim dari berbagai daerah di seantero negeri ini menyerbu ibukota Negara bernama DKI.    Sehingga diklaim jumlah masa demo 7 jutaan orang.
Walaupun bukan jendral atau tidak punya pengalaman militer, presiden jokowi justru menunjukkan kehebatan politiknya, sampai-sampai mirip bener pakar strategi Cina , Sun-Tzu.    Terlihat lemah dari luar, kekuatannya sebenarnya ada di dalam menunggu waktu tepat,untuk memukul balas serangan .
Kelihatan demo GNPF-MUI yang pertama sukses .   Justru sesungguhnya disitulah kekuatan di belakang demo GNPF-MUI mulai diukur sampai mana , oleh Jokowi.    Dari awal , pemerintah memang tidak memperhitungkan GNPF-MUI karena GNPF-MUI tidak ada apa-apa, paling-paling cuma boneka mainan tidak punya otak.    Yang dihadapi dan diwaspadai oleh pemerintah adalah kekuatan di balik demo GNPF-MUI.
Nah , kekuatan di balik demo GNPF-MUI dipeloroti sedikit demi sedikit.    Lewat penangkapan pelaku-pelaku utama yang dianggap membahayakan atau melakukan makar terhadap pemerintah.    Pelaku utama tersebut sangat ahli dan profesional , bahkan ada yang mantan jendral.    Sedangkan GNPF-MUI dibiarkan demo berkoar-koar saja , tidak ada niat sedikit pun dari polisi untuk menangkap kecoa-kecoa GNPF-MUI.
Prabowo dan Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya mundur dari lingkup demo GNPF-MUI, karena sudah tidak ada manfaatnya lagi.    Terlebih lagi, pemimpin GNPF-MUI, Rizieq Shihab terseret banyak kasus.    Kasus Rizieq Shihab jadi sorotan dari semua negara ada di bumi bulat ( bukan bumi datar ).    Mau tidak mau semua negara akan memelototi siapa penghianat Indonesia yang sesungguhnya.
Prabowo dan Susilo Bambang Yudhoyono takut dicap ‘pengkhianat ‘ atau ‘pelanggar HAM’.    Maka mundur dulu untuk sementara , akan kembali lagi dengan tentunya memperhatikan situasi politik dulu.
GNPF-MUI awalnya merasa punya pengaruh hebat, sehingga (katanya) 7 jutaan orang kepincut ikut berdemo melawan pemerintah, terutama Presiden Jokowi.    Demo bukan satu kali saja lalu selesai.    Malah demo berkelanjutan sampai 5 kali.    Miris, jumlah masa demo makin berkurang di setiap demo.    Awalnya (katanya) 7 jutaan orang dan demo yang terakhir pada tgl 9 Juni tinggal 200-an (bukan 200 ribuan) orang.
Makin lama makin antipati juga dengan gerakan ‘GNPF-MUI’, MUI akhirnya tegas menolak mengakui diwakili oleh GNPF-MUI.    GNPF-MUI sendirian dan makin sadar bahwa sudah tidak bisa mengandalkan Prabowo dan Susilo Bambang Yudhoyono lagi.
Takut nama ‘GNPF-MUI’ hilang begitu saja, karena FPI sudah lenyap tanpa ada bekas.    Memperjuangkan nama GNPF-MUI tetap ada, agar masih bisa dimanfaatkan untuk mengemis dana-dana.    Bahkan tidak malu-malu berani mengorbankan pimpinannya sendiri , Rizieq Shihab.
Nah, di situlah politik cerdas dan culas ala GNPF-MUI.    Bertemu dengan presiden Jokowi dengan dalih silaturahmi.   GNPF-MUI dengan hati happy-happy ‘mencium kaos kaki ‘ presiden Jokowi, padahal kaos kaki belum dicuci sudah tiga bulan, hahaha.
Jangan serius kalau GNPF-MUI betul-betul cium kaos kaki Jokowi.   Tuh cuma kiasan.    Arti yang sebenarnya adalah GNPF-MUI BERTEKUK LUTUT /(mengakui) KALAH DI DEPAN JOKOWI.    Tentunya ,harap-harap jangan sampai Jokowi hilangkan GNPF-MUI.
Kenapa harus malu cium kaki ?    Otak cangkok saya malah sering loh cium kakinya sendiri, sekedar uji bau gak kaki sehabis dicuci setelah seharian pakai kaos kaki berbolong.

0 komentar:

Posting Komentar