Cari Blog Ini

Jumat, 09 Juni 2017

Hanya Presiden Jokowi yang Mampu Taklukkan Hati Rakyat Tapanuli, ini Buktinya !



Tapanuli saat ini tergabung dalam wilayah teritorial provinsi Sumatera Utara yang ibukotanya adalah Medan yang merupakan salah satu kota terluas di Indonesia. Dahulu Sumatera Utara pada masa penjajahan belanda terbagi atas dua (2) keresidenan yakni Keresidenan Tapanuli dan Keresidenan Sumatera Timur.
Jadi sahabat Seword saat ini kita fokus membahas tentang keresidenan Tapanuli yang dapat dikatakan wilayahnya sangat luas dibandingkan dengan wilayah provinsi Sumatera Barat. Tetapi sampai saat ini belum juga disahkan menjadi sebuah provinsi.
Baiklah kita bukan untuk membahas mengapa Tapanuli tidak dijadikan menjadi provinsi tetapi fokus pembahasan dalam tulisan saya ini adalah meninjau lebih dalam perhatian pemerintah pusat dibawah kepemimpinan tulang Jokowi banyak berkontribusi nyata dalam membangun baik prasarana dan sarana yang langsung terasa dan dapat dinikmati oleh masyarakat Tapanuli yang heterogen.
Sebelum membahas kontribusi nyata dari tulang Jokowi, Saya mau jelasin dulu sedikit sejarah tentang keresidenan Tapanuli dibawah ini.
Maaf sahabat Seword jika nanti penjelasan saya kurang detail karena saya hanya manusia biasa bukan sejarawan yang bisa memuaskan nafsu keingintahuan anda tentang sejarah.
Hehe…
Sejarah Keresidenan Tapanuli
Keresidenan Tapanuli adalah wilayah administrasi Hindia Belanda yang beribukota di Sibolga. Keresidenan ini meliputi wilayah Tapanuli di sekitar Danau Toba sampai pesisir barat Sumatera Utara. Keresidenan Tapanuli berdiri pada tahun 1834 dan dipimpin oleh seorang Residen. Hingga saat ini, Tapanuli merupakan satu-satunya bekas keresidenan yang tidak menjadi provinsi di Pulau Sumatera.
Keresidenan Tapanuli dan terdiri atas beberapa Afdeling, yang sekarang menjadi daerah kabupaten yaitu: (diurut menurut abjad)
Afdeling Angkola en Sipirok
Blusukan Presiden RI Jokowi Widodo ke Pesantren Musthofawiyah di Desa Purba Baru, Kecamatan Panyabungan ,Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara
Kini menjadi Kota Padangsidempuan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kabupaten Mandailing Natal
Afdeling Batak Landen
Blusukan Presiden Jokowi di Balige Kabupaten Toba Samosir
Kini menjadi Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Dairi, Kabupaten Samosir, Kabupaten Pakpak Bharat
Afdeling Nias
Blusukan Presiden Jokowi di Kepulauan Nias
Kini menjadi Kotamadya Gunung Sitoli, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Selatan.
 Afdeling Sibolga en Omstreken
Blusukan Presiden Jokowi di SMA Plus Mata Uli, Tapanuli Tengah
Kini menjadi Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga.
Tapanuli juga merupakan daerah asal dari suku batak yang terkenal dengan keberanian, Lantang, dan Ketegasannya. Suku Batak terdiri atas beberapa sub suku yakni batak toba, batak simalungun, batak karo, batak angkola, batak mandailing, dan batak pakpak.
Menurut sejarah keresidenan Tapanuli diatas, kepulauan Nias ikut tergabung makanya wilayah Tapanuli ini juga menjadi daerah asal masyarakat Indonesia yang bersuku Nias.
Meskipun beragam berdasarkan SARA kehidupan bermasyarakat tetap rukun di wilayah Tapanuli dan komunikasi antar masyarakat tetap harmonis.
Jika sahabat ingin melihat potret Toleransi berkunjunglah ke daerah Tapanuli !
Prestasi Tulang Jokowi di Wilayah Tapanuli
Jika membahas tentang prestasi bisa berbentuk fisik maupun non fisik. Dibawah ini beberapa prestasi-prestasi tulang Jokowi di wilayah Tapanuli yang berbentuk bangunan fisik. Penjelasannya saya mulai berdasarkan pembagian afdeling keresidenan Tapanuli diatas ya sahabat seword. Berikut prestasi tulang Jokowi :
1. Peresmian Asrama Haji Kabupaten Mandailing Natal
Peresmian Asrama haji ini dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2017 yang lalu. Asrama Haji ini langsung diresmikan tulang Jokowi sontak membuat saya dan masyarakat di wilayah Mandailing Natal dan Tapanuli Selatan sangat bergembira dan bangga karena sepanjang berdiri Republik Indonesia baru beliau yang notabene presiden berkunjung kedaerah ini.
2. Pembentukan Badan Otorita Danau Toba (BODT)
Tulang Jokowi akhirnya merilis Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2016 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba. Badan yang bertanggung jawab langsung kepada Jokowi, dibentuk untuk mempercepat pengembangan dan pembangunan kawasan danau toba yang berada dalam 8 kawasan kabupaten.
Besaran dana yang akan digelontorkan sangat fantastik loh sahabat seword Pengembangan destinasi prioritas Danau Toba, Sumatera Utara menjadi ‘Monaco of Asia’ diperkirakan memakan biaya sebesar Rp 21 triliun. Dana tersebut didapat Rp 11,36 triliun dari APBN dan sekitar Rp 9‎,7 triliun dari biaya investasi swasta.
Kali pertama juga dalam sejarah berdirinya bangsa ini kawasan danau toba diperhatikan oleh pemerintah pusat dibawah kepemimpinan tulang Jokowi yang membuat masyarakat terkagum-kagum atas perhatian beliau membangun kawasan danau toba.
3. Bandara Silangit menjadi bandara Internasional
Sudah sejak lama bandara Silangit ini tidak diperhatikan dalam pengembangan infrastruktur dan pelayanannya. baru disaat pemerintahan Tulang Jokowi saat ini pemerintah pusat kembali memberi perhatian dengan maksimal.
Bandara Silangit yang berada di daerah Siborong-borong kabupaten Tapanuli Utara ini akan menjadi pintu gerbang bagi wisatawan yang berkunjung di kawasan wisata danau toba yang saat ini sedang  proses pembangunan oleh Badan Otorita Danau Toba.
4. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Terbesar di Dunia
Wilayah Sumatera Utara khususnya Tapanuli karena proyek pembangkit listrik ini berlokasi di daerah Sarulla kabupaten Tapanuli Utara akhirnya mendapat tambahan pasokan listrik sebesar 110 Mega Watt (MW) dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla Unit I. Pembangunan PLTP Sarulla Unit I ini telah dimulai 27 tahun lalu atau pada 1990.
PLTP Sarulla Unit I telah beroperasi dan memasok listrik ke jaringan kelistrikan milik PT PLN (Persero) sejak 18 Maret 2017. Sejak dimulai dari tahun 1990 sampai dimasa pemerintahan Tulang Jokowi menjadi presiden akhirnya proyek besar ini dapat terealisasi tanpa ada hambatan yang berarti dalam proses pengerjaannya.
5. Pelebaran Jalan Nasional Tarutung – Sibolga – Tapanuli Selatan
Pemerintah pusat kembali mengge¬lontorkan anggaran untuk peningkatan ruas Jalan Negara Sibolga-Tarutung. Ditarget¬kan, pekerjaan rampung hingga 2019 mendatang. Tak hanya itu, pelebaran jalan bersejarah di wilayah Tapanuli ini menjadi lebar 7,5 meter sepanjang 58 kilometer.
Sebelum pemerintahan tulang Jokowi keadaan kualitas jalan lintas Sumatera di wilayah ini dan juga di hampir seluruh wilayah Tapanuli sangat menyedihkan dan tingkat kecelakaan sangat tinggi. Pemerintah pusat yang menjadi penanggung jawab tidak memberi perhatian yang maksimal ke daerah ini kala itu.
6. Pengembangan Runway Bandara Binaka dan PLTG di Kepulauan Nias
Pengembangan runway Bandara Binaka yang merupakan gerbang utama bagi siapapun baik masyarakat ataupun wisatawan yang hendak berkunjung ke wilayah kepulauan Nias ini telah dikembangkan agar semakin layak untuk menampung pesawat yang mendarat dan masyarakat yang berkunjung.
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) semakin dikembangkan juga untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan di daerah kepulauan Nias ini yang memang masih membutuhkan  penambahan daya listrik.
Penutup
Apa yang saya paparkan diatas masih sebagian belum keseluruhan dari kinerja presiden Jokowi bersama jajarannya di wilayah Tapanuli tetapi melihat hasil kerja ini saya yakin dan percaya masyarakat bumi bulat di wilayah Tapanuli ini pasti jatuh hati karena perhatian dan kinerja beliau sangat nyata terasa di wilayah Tapanuli secara khusus dan Indonesia secara Umum.
Jika kinerja beliau terus ditingkatkan saya sangat yakin beliau pasti dapat menjadi pemimpin Republik ini sampai tahun 2024.
Mengapa saya katakan demikian karena pemerintahan sang mantan saja yang terkenal dengan program mangkraknisasi saja dapat memimpin 2 periode apalagi tulang Jokowi dalam 3 tahun saja prestasi beliau sudah sangat terasa di masyarakat terkhusus yang domisili diluar pulau jawa yang selama ini terkesan dianaktirikan oleh pemerintah pusat.
Bagi sahabat Seword yang hendak memberi pendapat bisa disampaikan dikolom komentar.
(Tulang adalah panggilan dalam bahasa batak yang berarti Paman)
Horas, Mejuah-juah, Njuah-juah, Yahowu
Salam Anak Tapanuli
NKRI Harga Mati dan Pancasila Abadi
#JokowiUntukIndonesia

Sumber :

0 komentar:

Posting Komentar