Bisa anda bayangkan, misalnya anda
mempunyai istri atau pacar, lalu istri atau pacar anda pergi
meninggalkan anda, sambil bilang anda bajingan, anda miskin, anda
menjijikan, tidak berhenti disitu saja, anda diludahi, diinjak-injak,
lalu dia pergi bersama lelaki lain, dan menganggap lelaki yang barunya
adalah lelaki yang sempurna, bagaimana perasaan anda? Sesudah apa yang
dilakukannya kepada anda, lalu si istri atau pacar anda ingin kembali
kepada anda, karena dia dicampakan, dan dibohongi oleh lelaki tersebut,
apakah anda mau menerimanya? Kalo saya sih ogah.
Sama seperti halnya para WNI yang berbaiat
kepada ISIS, yang pergi meninggalkan Indonesia karena menganggap
Indonesia berideologi Pancasila. Semua sistem mereka anggap thagut, dan
menginginkan khilafah, dari itu dia meninggalkan Indonesia dan pergi
menuju wilayah yang dikuasai oleh ISIS, dengan harapan tinggal di negara
yang menerapkan hukum-hukum agama secara mutlak menurut versi dan
pemahaman mereka.
Tetapi setelah kenyataan berkata lain,
surga diharap namun neraka didapat, mereka merasa dibohongi pakek janji
palsu khilafah. Padahal, para kaum radikal selalu menggunakan ayat-ayat
untuk melakukan propaganda , apakah itu boleh dikatakan dibohongi pakek
nganu? Sedangkan, Ahok yang bermaksud memberi pemahaman, jangan sampai
dibohongi orang dengan propaganda yang menggunakan ayat-ayat dalam
kepentingan politik saja tidak boleh, dan diarak bagaikan koruptor kelas
kakap.
Seperti kita ketahui, Indonesia merupakan
negara ke dua terbanyak yang terkait ISIS setelah Rusia. Seperti yang
dilansir oleh berbagai media, berdasarkan data dari Kementerian Dalam
Negeri Turki dari total 4.957 milisi asing yang ditangkap, ada 804 orang
dari Rusia dan dari Indonesia sebanyak 435 orang.
Jika dari rusia merupakan para fighter
sedangkan dari Indonesia ada anak-anak dan perempuan. Bahkan sebelumnya
ada juga WNI yang kembali dan mengaku merasa dibohongi, karena harapan
yang muluk-muluk dari sistem khilafah yang dibawa ISIS.
Mereka datang ke negara yang dikuasai oleh ISIS, karena ingin hidup di negara berideologi Islam, dan ogah
dengan Pancasila. Ini sudah jelas, mereka tidak mau hidup di Indonesia,
jadi mengapa harus diperdulikan? Tetapi sebagai sesama manusia, kita
pasti merasa iba, meskipun terkadang orang-orang seperti itu tidak tahu
diri, karena bisa menusuk orang yang menolong mereka saat susah, dengan
dalih tidak seakidah, meski berbuat baik, kalo kafir ya kafir, halal
darahnya untuk dibunuh, toh itu yang sering dipropagandakan oleh ISIS.
Apakah kita mau menerima kembali orang yang seperti itu? Ya tapi biarlah
pemerintah yang memutuskan bagaimana baiknya, yang penting harus
diawasi, karena isi kepala mereka sudah sama dengan yang dipikirkan
ISIS, dan tidak mau hidup di Indonesia yang berideologi Pancasila.
Mereka banyak yang terpropaganda melalui
internet, terutama melalui media sosial. Saya sangat muak, karena sampai
saat ini, saya juga masih begitu gampang menemui propaganda-proganda
semacam itu. Tentang ISIS, tentang khilafah dan konten bermuatan negatif
yang berkaitan dengan radikalisme.
Jika ISIS ingin mendirikan khilafah dengan
cara mengangkat senjata, di Indonesia ada ormas yang menginginkan
khilafah namun menggunakan cara yang lebih halus. Sama seperti ISIS, HTI
juga menganggap Pancasila dan demokrasi merupakan Thaghut, tetapi
menggunakan demokrasi untuk mewujudkan khilafah .
Tidak berhenti di situ saja, demi tidak
ingin kehilangan panggung, para elit politik brengsek menggoreng
berbagai tindakan yang dilakukan pemerintah dalam upaya membrantas
teroris dan radikalisme lainnya seperti upaya penggantian ideologi
negara dengan isu menjijikan, dari menuduh pemerintah PKI, otoritor,
anti Islam dan banyak lagi. Itu semua dilakukan dengan sadar, dan bukan
karena mereka bodoh, tetapi karena mereka ingin membodohi rakyat demi
panggung politik.
Sebagai manusia yang normal, saya secara
pribadi menginginkan ada perhatian khusus untuk mereka-mereka yang sudah
dibohongi melalui propaganda ISIS supaya disadarkan dari pengaruh cuci
otak akibat propaganda khilafah ISIS. Tetapi jika tidak bisa disadarkan,
ya entah harus bagaimana lagi, maka biarkan saja mereka menikmati
neraka yang diciptakan ISIS atas nama khilafah.
Orang-orang seperti mereka inilah yang sejatinya menistakan agama, membuat islamophobia terjadi hampir diseluruh dunia.
Sumber pendukung :
0 komentar:
Posting Komentar