Sebelum penulis masuk ke inti tulisan, penulis akan membahas sekilas tentang konflik yang terjadi di Papua selama ini.
Konflik di Papua
Konflik di Papua diawali pada tahun 1961,
ketika Belanda ingin membentuk negara Papua Barat terlepas dari
Indonesia seperti yang dimuat dalam situs http://www.indonesia-portal.de/artikel/konflikte-indonesien/papua-konflikt/papua-indonesisch.
Langkah Belanda ini lalu ditentang Presiden Soekarno dengan mendekatkan diri pada negara komunis, khususnya Soviet (Sumber) sehingga
membuat takut Belanda dan Presiden Amerika Serikat, John F Kennedy.
Karena kalau dibiarkan maka Indonesia sangat mungkin menjadi negara
“komunis” terbesar di Asia Tenggara saat itu seperti yang dimuat dalam sumber dan sumber.
Belanda lalu mengambil sikap untuk
menyerahkan masalah Papua ke PBB dengan syarat memberi kesempatan pada
rakyat Papua untuk menentukan sikap sendiri atau referendum (Penentuan
Pendapat Rakyat/ PEPERA) yang dilaksanakan pada tanggal 15 Juli sampai
tanggal 2 Agustus 1969 dibawah pengawasan PBB, dimana hasilnya rakyat
Papua menyatakan bahwa daerah Irian Barat tetap berada dalam wilayah
NKRI dan dikukuhkan dengan Resolusi PBB No.2504 Tanggal 19 Oktober 1969.
Indonesia lalu melaksanakan hasil Pepera dengan membentuk Provinsi
Otonomi Irian Jaya dan Kabupaten Otonom melalui UU No.12 Tahun 1969
seperti yang dilansir dalam situs http://www.kodam17cenderawasih.mil.id/sejarah-pepera-1969-dalam-bingkai-nkri/.
Organisasi Papua Merdeka (OPM)
OPM adalah organisasi yang didirikan pada
tahun 1965 oleh Benny Wenda untuk mengakhiri pemerintahan provinsi Papua
dan Papua Barat yang saat ini di Indonesia, yang sebelumnya dikenal
sebagai Irian Jaya, dan untuk memisahkan diri dari Indonesia seperti
yang dikutip dalam Bishop, R. Doak; Crawford, James and William
Michael Reisman (2005). Foreign Investment Disputes: Cases, Materials,
and Commentary. Wolters Kluwer. pp. 609–611.
Pendekatan Sosial dan Budaya Jokowi
Sebelum penulis membahas pendekatan sosial
yang dilakukan oleh Jokowi sebelum dan sesudah menjadi Presiden,
penulis akan membahas sekilas tentang pendekatan sosial yaitu pendekatan
yang dilakukan oleh seseorang yang mampu untuk menjalin komunikasi atau
melakukan pendekatan terhadap khalayak masyarakat sasarannya. (Sumber)
Jadi seperti pepatah yang berbunyi, dimana
bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Jadi seseorang harus mempunyai
cara berkomunikasi yang baik kepada orang lain sesuai dengan aturan yang
berlaku dalam masyarakat tersebut seperti yang dilakukan oleh Jokowi
kepada rakyat Papua selama ini. Berikut adalah beberapa foto Jokowi
sebelum dan sesudah jadi Presiden Republik Indonesia.
Dari beberapa foto di atas terlihat bahwa
saat Jokowi ke Papua sebelum dan sesudah jadi Presiden, beliau mengikuti
budaya setempat dengan menggunakan penutup kepala yang merupakan ciri
khas rakyat Papua untuk menghormati rakyat Papua sekaligus menciptakan
rasa dekat dengan rakyat Papua.
Jokowi juga sering mengunjungi Papua untuk
bertatap muka langsung dengan rakyat Papua, berkomunikasi dengan mereka
serta melakukan pembangunan infrastruktur di sana. Tokoh masyarakat
Papua, Michael Manufandu mengapresiasi keseriusan Presiden Jokowi yang
sering mengunjungi Papua dalam membuka isolasi di wilayah pedalaman
Papua melalui pembangunan berbagai infrastruktur. Seperti jalan raya,
lapangan terbang, dan kebijakan-kebijakan lainnya di bidang pembangunan.
“Masyarakat Papua harus mengapresiasi dan menghargai apa yang sudah dilakukan oleh Bapak Presiden Jokowi terhadap pembangunan Papua,” ujar Michael (Sumber)
Michael juga mengatakan bahwa Jokowi adalah Presiden yang paling sering ke Papua dibandingkan ke daerah lainnya.
“Itu artinya beliau mencintai Papua sehingga tak henti-hentinya beliau selalu datang ke Papua,” ujarnya seperti yang diberitakan dalam situs https://m.tempo.co/read/news/2017/05/19/058876865/tokoh-papua-dari-7-presiden-jokowi-paling-sering-ke-papua
Bahkan seorang tokoh OPM (Organisasi Papua Merdeka) yang bernama Filep Karma memuji Jokowi.
“Seharusnya mereka meneladani karakter Jokowi yang selalu berada di tengah warga. Sayangnya, mereka hanya menghabiskan waktunya di Jakarta dan meninggalkan rakyatnya didera masalah kemiskinan,” kata Filep (Sumber)
Jokowi tidak hanya melakukan pendekatan
sosial dan budaya kepada rakyat Papua, beliau juga pernah mengagendakan
untuk melakukan pertemuan dan berkomunikasi langsung dengan tokoh senior
OPM yang bernama Goliat Tabuni seperti yang dilansir dalam situs http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/03/150325_papua_tabuni.
Bahkan TNI di wilayah Papua, di masa
pemerintahan Jokowi juga melakukan pendekatan humanis sehingga membuat
salah seorang tokoh OPM yang bernama Yusuf Aninam menyerahkan diri untuk
kembali ke pangkuan ibu pertiwi NKRI seperti yang dilansir dalam situs https://news.detik.com/berita/3493698/pendekatan-tni-dan-pembangunan-di-papua-buat-1-opm-kembali-ke-nkri.
Hasil Kunjungan Jokowi Ke Papua
Mungkin banyak pembaca setia di Seword bertanya…
Apakah manfaatnya Presiden Jokowi bertemu langsung dengan rakyat Papua ???
Apakah pertemuan antara Presiden Jokowi dengan rakyat Papua selama ini “membuahkan” hasil ???
Jawabannya ADA !!
Seseorang yang berkomunikasi sambil
bertatap muka langsung lebih baik dari komunikasi satu arah, karena
dengan bertemu langsung, maka kita bisa melihat dan merasakan apa yang
dirasakan oleh lawan bicara kita.
Penulis akan membahas hasil pertemuan selama ini antara Jokowi dengan rakyat Papua sedikit lebih dalam berikut ini.
1. Seiring dengan kunjungan Presiden
Jokowi ke Papua, seorang tokoh penerima Nobel Perdamaian tahun 1996 yang
merupakan mantan Presiden Timor Leste yang pernah bertemu dengan
beberapa tokoh penting di Papua mengatakan bahwa rakyat Papua PERCAYA
kepada Presiden Jokowi seperti yang dimuat dalam situs https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160506105900-20-128963/ramos-horta-masyarakat-papua-percaya-dengan-presiden-jokowi/.
2. Gubenrur Papua juga memuji Presiden
Jokowi sebagai orang yang berani mengunjungi daerah “red zone” di Papua
seperti yang dimuat dalam situs https://parliamentmagazine.co.id/lukas-enembe-jokowi-dimata-saya-dan-masyarakat-papua/.
3. Sebuah tabloid lokal di Papua yang beralamat di http://tabloidmediapapua.com/jokowi-dimata-rakyat-papua, menjelaskan beberapa hasil dan manfaat Presiden Jokowi setelah berkunjung ke Papua selama ini, antara lain
– Jokowi membangun beberapa infrastruktur
seperti Trans Papua, Kereta Api, Pelabuhan, bandara, Jembatan Holtekamp
di Jayapura, Gardu Induk (GI) Waena Sentani 20 MegaVolt Ampere buatan PT
Perusahaan Listrik Negara (PLN), tol laut, membuat harga BBM di Papua
sama denga provinsi lain (satu harga), meresmikan Bandara Udara Nop
Goliat Dekai, di Ibu Kota Kabupaten Yahukimo, memperpanjang landasan
pacu Bandara Udara Dekai dari 1.950 meter menjadi 2.500 meter sehingga
pesawat Boeing bisa mendarat di landasan tersebut dan infrastruktur
lainnya
– Hanya di Era Jokowi, Papua Nyatakan
Setia pada NKRI, seperti yang dibuktikan oleh seorang James Kembu yang
merupakan anak mantan Panglima OPM Wilayah Keerom yang mengatakan bahwa
pemuda Papua harus bangkit dan menjadi salah satu pilar pembangunan
Papua.
“Mari kita pemuda Papua menjadi motor penggerak pembangunan Papua,” ujarnya di Skofro, Papua, Senin 1 Mei 2016.
– Pendekatan sosial budaya yang dilakukan
oleh Presiden Jokowi juga membuat seorang tokoh spiritual OPM kembali ke
pangkuan ibu pertiwi seperti yang dimuat dalam situs https://news.detik.com/berita/d-3545326/penasihat-spiritual-opm-kelompok-goliat-tabuni-kini-mendukung-nkri.
Bahkan sebanyak 155 orang tokoh OPM
kembali ke pangkuan ibu pertiwi pada tanggal 15 Maret 2017 lalu seperti
yang dilansir dalam situs http://nasional.news.viva.co.id/news/read/897737-155-anggota-kelompok-bersenjata-papua-kembali-ke-nkri.
Ada juga seorang tokoh OPM yang akhirnya
kembali ke Papua setelah 50 tahun berada di luar negeri seperti yang
dimuat dalam situs http://news.liputan6.com/read/174836/tokoh-opm-kembali-ke-papua-setelah-50-tahun
Begitulah cara Presiden Jokowi dalam
menyelesaikan masalah Papua yang sudah berlangsung sejak lama, bukan
dengan cara militer tetapi melalui pendekatan sosial budaya dan
berkomunikasi langsung sehingga menciptakan rasa percaya dari rakyat
Papua yang sudah sedang dan akan menikmati hasil kerja nyata Jokowi
untuk Papua sehingga saudara-saudara kita di Papua kembali ke pangkuan
ibu Pertiwi
#Terima KasihJokowi
#JokowiUntukIndonesia
0 komentar:
Posting Komentar