Dalam UU No. 24 tahun 2009 yang mengatur
tentang bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan,
sudah sepatutnya Undang-Undang tersebut menjadi landasan bangsa
Indonesia. Memasuki era modern, bangsa Indonesia seperti dibuat lupa
akan jati dirinya. Masyarakat Indonesia lebih tertarik menggunakan
bahasa asing daripada bahasa Indonesia. Bahkan, di negara Indonesia
sendiri lebih diminati bahasa Inggris daripada bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia seharusnya menjadi bahasa
nasional yang wajib dicintai dan diminati oleh bangsa Indonesia. Akan
tetapi, terjadi kesalahan dalam persepsi masyarakatnya. Masyarakat
Indonesia menganggap bahwa bahasa Inggris lebih memiliki nilai jual,
daripada bahasa Indonesia. Selain itu, bahasa Inggris memiliki
standardisasi tersendiri, yang membuatnya berbeda dengan bahasa
Indonesia.
Lalu, dengan lebih dominan bahasa asing
daripada bahasa Indonesia, artinya bangsa Indonesia sudah merdeka?
Menjelang peringatan HUT ke-72 RI, bangsa Indonesia harus menyadari akan
jati diri bangsa yang sebenarnya. Masyarakat Indonesia harus mengingat
bagaimana perjuangan pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
Melalui perjuangan ini, bangsa Indonesia saat ini harus belajar memaknai
hakikat kemerdekaan bangsa.
Bahasa Melambangkan Budaya
Istilah ini tidak asing bagi saya yang
orang bahasa. Istilah bahasa melambangkan budaya, dapat dimaknai sebagai
suatu ciri khas suatu bangsa. Setiap bangsa tentu memiliki bahasanya
masing-masing yang berbeda dengan bangsa lain. Penggunaan bahasa
dianggap mampu membedakan identitas suatu bangsa. Bangsa Indonesia
dengan bahasa Indonesianya, dianggap memiliki pesona yang mampu
mempersatukan bangsa.
Sebagai suatu lambang budaya, bahasa sudah
seharusnya dipandang sebagai suatu hal yang penting dalam bernegara.
Dalam bahasa Indonesia, terdapat nilai luhur bangsa Indonesia yang sudah
terbawa sejak Ejaan van Ophuijsen, hingga menjadi PUEBI saat ini.
Bahasa Indonesia mengalami transisi yang cukup panjang. Ahli bahasa
Indonesia terus melakukan revisi terhadap penggunaan bahasa, sebagai
suatu ciri bahasa yang dinamis.
Seseorang yang berkomunikasi, tentu
menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Misalnya saja saat berada di
daerah, dengan suku daerah, tentu lebih mengutamakan bahasa daerah.
Setelah pindah ke negara lainnya, kemudian menemukan orang Indonesia,
dalam berkomunikasi pasti menggunakan bahasa Indonesia. Di sinilah letak
bahasa sebagai budaya. Seseorang akan mengetahui dari mana lawan
bicaranya berasal melalui bahasa. Jika dia berasal dari negara yang
sama, maka bahasa negaranya yang akan digunakan dalam berkomunikasi.
Penggunaan bahasa Indonesia pada dasarnya
merupakan suatu kewajiban. Karena hal tersebut diatur dalam
Undang-Undang dan merupakan suatu bentuk apresiasi masyarakat terhadap
bahasa Indonesia. Peranan bahasa membuat suatu bangsa lebih memiliki
martabat di mata bangsa lain. Jika suatu negara tidak memiliki bahasa
negara, dan menggunakan bahasa asing dalam berkomunikasi, artinya negara
tersebut dijajah secara bahasa dan budayanya. Kebiasaan masyarakat
Indonesia menggunakan bahasa Indonesia sebagai suatu bentuk tuturan yang
halus. Di dalam bahasa Indonesia, tersirat makna tuturan yang
menyesuaikan dengan siapa seseorang berbicara. Artinya, bahasa Indonesia
fleksibel dalam penggunaannya.
Bahasa Jati Diri Bangsa
Bahasa Indonesia menurut saya bahasa yang
keren. Bahasa Indonesia memiliki banyak kosakata dan larasnya. Laras
bahasa yang saya maksudkan adalah ketika seseorang berbicara, dia
menyesuaikan kosa katanya. Misalnya saja, ketika seseorang belanja sayur
di pasar, tidak mungkin dia menggunakan bahasa seperti ini, “Permisi,
Ibu. Saya mau bertanya, Bu. Satu ikat daun bayam, berapakah harganya?”
Kalimat tersebut benar, tetapi tidak baik dalam penggunaannya. Dalam
bahasa Indonesia, hal ini disebut laras bahasa. Laras bahasa terbagi
menjadi dua, yaitu laras bahasa Indonesia baik dan benar.
Bahasa Indonesia yang baik, artinya
disesuaikan dengan siapa lawan bicaranya, sehingga dia perlu menentukan
kosakata yang tepat. Benar diartikan sesuai dengan kaidah kebahasaan dan
kamus sebagai referensi penunjang berbahasa. Inilah keunikan bahasa
Indonesia yang membedakan dengan bahasa lainnya. Sebagai jati diri
bangsa, bahasa Indonesia memiliki etika dalam berbahasa yang tidak
dimiliki oleh bahasa lainnya. Dalam bahasa Indonesia, ada bahasa kiasan
yang memiliki makna yang beragam, tergantung penafsiran pembacanya.
Inilah keunikan bahasa Indonesia yang merupakan jati diri bangsa
Indonesia yang tidak dimiliki oleh bahasa lainnya. Selain itu,
kemerdekaan bangsa harus dimaknai sebagai kemerdekaan bahasanya. Sudah
sewajarnya bahasa Indonesia menjadi prioritas dalam berkomunikasi. Bukan
mengajarkan bahasa Indonesia menggunakan bahasa asing. Jika terjadi
demikian, artinya kita masih dijajah dan usia 72 tahun hanya sebuah
fatamorgana.
0 komentar:
Posting Komentar