Symbol Aksi 212
Beberapa hari belakangan ini, kita dikejutkan oleh
sejumlah berita mengenai para Alumnus 212. Ada yang terjerat kasus chat
mesum. Ada yang ketahuan pemakai narkoba. Ada yang ketahuan melakukan
penipuan jama’ah haji dan umroh. Dan sebagainya. Tapi kok tidak
terdengar cacian penistaan agama, bukankah mereka selalu membawa atribut
agama ?, sehingga otomatis mencemarkan agama yang dianut mereka. Ada
apakah ini ?
Diantara mereka adalah figur publik dan tokoh panutan, seharusnya mereka diberikan cap pula sebagai penista agama. Karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
beliau memberikan ancaman khusus, “Barangsiapa yang menunjukkan dalam
islam sebuah jalan keburukan (menjadi contoh buruk) maka baginya dosa
perbuatannya tersebut dan dosa orang-orang yang mengikuti perbuatannya
setelahnya tanpa dikurangi sedikit pun” [HR. Muslim no. 1017]. Tapi kenapa tidak terjadi demo dan cacian, Apakah karena mereka seiman ? walaupun keburukannya telah terbongkar.
Mari kita mulai dari sosok Anies Baswedan
calon gubernur terpilih, kini nasibnya sedang di ujung tanduk dan
terancam gagal dilantik sebagai gubenur terpilih. Anies sosok paling
diuntungkan dengan adanya aksi hasut dan provokasi penistaan
agama yang dilakukan oleh Ahok, Sosok Anies tak akan bisa memenangkan
Pilkada Jakarta seandainya Ahok tidak tersandung kasus penistaan agama.
Pada tahun 2015, saat Anies Baswedan menjabat sebagai Mendikbud, Indonesia diundang oleh Jerman sebagai Tamu Kehormatan atau Guest of Honor dalam Frankfurt Book Fair
2015 yang merupakan pameran buku terbesar di Eropa. Pameran tersebut
menampilkan karya sastra lebih dari 100 negara di dunia yang dipamerkan
dalam pameran di Frankfurt, Jerman. Sayangnya sebagai Tamu Kehormatan,
Kemendikbud dibawah kendali Anies Baswedan menyiapkan dana sebesar 10
juta Euro (sekitar Rp146 miliar). Dana yang terlalu besar dan
dihambur-hamburkan begitu saja, sementara banyak guru honorer
menerima gaji tak pantas dan sekolah rusak yang sangat membutuhkan dana
tersebut. Akhirnya penggunaan dana yang terlalu besar menimbulkan
kecurigaan, sehingga Anies dilaporkan Government Against Corruption dan Discrimination (GACD) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan penyelewengan dana Frankfurt Book Fair 2015. Jika terbukti adanya korupsi di dalamnya, yakin Anies pasti segera menjadi pesakitan.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) dalam persidangan korupsi Alat Kesehatan, menyebut sosok sesepuh
Muhamadiyah siapa lagi kalau bukan Amien Rais yang oleh netizen
dijuluki Sengkuni Indonesia. Akibat penyebutan nama sesepuh
Muhammadiyah itu dalam surat tuntutan terhadap terdakwa, Amien terlanjur
dicap publik menerima dana korupsi. Majelis hakim persidangan
kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan alat kesehatan dengan
terdakwa Siti Fadilah Supari memutuskan untuk tidak menindaklanjuti
aliran dana dari yayasan Soetrisno Bachir Foundation ke Amin
Rais. Hal ini disampaikan saat membacakan vonis terhadap Siti di
Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta Pusat. Tetapi publik tetap tidak
percaya kalau Amien Rais Benar-benar bersih dikarenakan melihat harta
kekayaan Amien Rais yang sangat mengejutkan.
Kasus amoral chat mesum menimpa imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq, Akhir Januari 2017 jagat media sosial dihebohkan dengan tersebarnya screenshot percakapan via WhatsApp berkonten pornografi yang diduga melibatkan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan Firza Husein. Percakapan itu pertama kali diketahui dari situs baladacintarizieq.com.
Dalam percakapan tersebut menyajikan foto wanita tanpa busana yang
diduga Firza. Sedangkan Rizieq diduga menjadi lawan bicara Firza dalam
percakapan tersebut. Karena beredarnya konten porno tersebut,
menyebabkan masyarakat mengadukan sang imam telah melanggar
Undang-undang pornografi. Polisi menyebutkan, akan memeriksa Imam Besar
FPI Habib Rizieq Shihab di Arab Saudi terkait kasus chatnya dengan Firza
Husein. Polisi sudah membentuk tim pemeriksa yang sudah berangkat ke
Arab Saudi. Tapi sayangnya sang imam kabur ke luar negeri, padahal
pemanggilan cuma sebagai saksi bukan terdakwa. Dasar nyali kecil jadi
sudah terburu lari terbirit-birit ke luar negeri kalau tak bersalah
kenapa lari, atau memang takut karena memang salah.
Ketahuan melakukan poligami tanpa sepengetahuan istri pertama, Ustad Ahmad Al Habsyi
menghadapi gugatan cerai istri pertama. Sungguh ironis karena sebagai
orang yang menyebut dirinya ulama, ternyata bukan orang yang bisa
memberikan contoh rumah tangga sakinah. “Andaikan menyetujui poligami,
istrinya itu ada keterpaksaan. Andaikata ada masalah, dia harusnya lebih
memilih diperbaiki. Apalagi poligami diam-diam, itu kebohongan. Mau
berdalih agama sekalipun, masak kebohongan dilanggengkan? Banyak
penelitian, ini kekerasan perempuan. Apa pun alasannya itu kekerasan.
Walau belum tentu kekerasan fisik, ini bisa kekerasan psikis,” ujar
Wakil Ketua Komnas Perempuan, Budi Wahyuni saat dihubungi, Kamis
(23/3/2017).
Narkoba adalah barang haram, tetapi berbeda dengan Ridho Rhoma dan Rio Reifan. Apapun alasannya tetap saja terlihat begitu pandainya mereka bermain peran, tentunya sebagai orang suci dan agamis. Jika Ridho Rhoma
terbukti sebagai pengguna dan pemilik narkoba dan ketika ditangkap
polisi terkait diketemukan barang bukti narkotika jenis sabu 0,7 gram.
Sementara itu bagi Rio Reifan, berurusan dengan polisi
karena narkotik bukan yang pertama kali. Sebelumnya, pada 2015 silam,
Rio juga pernah tersandung kasus serupa.
Setiap muslim pasti bermimpi, bisa naik haji dan umroh.
Tapi bagaimana bila uang yang anda setorkan pada pihak travel penyedia
jasa travel umroh dan haji malah ditilap, alias anda ditipu. First Travel dibidik dengan pasal penipuan, penggelapan dan pencucian uang karena menipu jemaah umrah mencapai Rp 500 miliar lebih. Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan aliran dana calon jemaah First Travel
selain untuk biaya umroh juga untuk membeli aset pribadi. Aset tersebut
berupa rumah, mobil, dan barang-barang mahal. Polisi juga telah
menetapkan bos First Travel, Andika Surachman dan istrinya, Anniesa Devitasari Hasibuan
yang merupakan alumnus 212 juga, sebagai tersangka kasus penipuan
perjalanan umrah. Meski diketahui punya rumah dan sejumlah mobil mewah,
pasangan suami-istri itu ternyata juga dililit utang sementara jumlah
hutang sekitar Rp 104 M dan kemungkinan bisa bertambah. Karena banyaknya
pengaduan masuk dari perusahaan rekanan First Travel, akan
tindak penipuan dan hutang yang tak terbayar kan. Anehnya bos First
Travel saat diminta keterangan polisi dalam penggunaan dana lebih dari
35 ribu jamaah, dengan entengnya mengaku lupa. Polisi tidak berhenti
disitu dalam penyelidikan, polisi menduga dana First Travel
sengaja dipecah ke dalam berbagai rekening. Tentunya untuk cuci uang
dalam melarikan aset jamaah, mari kita tunggu saja kelanjutannya dari
kasus ini.

Maafkan Saja Karena Seiman
Melihat bobroknya para alumnus 212, seharusnya membuka
mata kita semua. Tapi justru kebodohan mereka yang bangga menjadi bagian
212 terus saja berlanjut. Pembelaan yang terkesan ngeles karena
yang penting seiman, dan menuduh pihak lain sengaja menghancurkan
reputasi mereka. Padahal ini baru sebagian atau awal saja, karena sesuai
dengan sabda Nabi Muhammad SAW di awal paragraf ke 2 tulisan ini.
Allah akan membuka aib mereka yang membuat Islam ini menjadi buruk, maka insyaf dan bertobatlah sebelum semua itu terjadi.
0 komentar:
Posting Komentar