DUNIA HAWA - Menko
Polhukam, Wiranto mulai menunjukkan taringnya yang dahulu kala digunakan
sebagai panglima TNI Angkatan Darat dari tahun 1968 – 1999. Taring yang
ditunjukkan oleh Wiranto kepada ormas-ormas anti Pancasila sangatlah
tajam. Jangan bermain-main dengan Wiranto, ia adalah orang yang pernah
dikenal dengan ketegasannya.
Ia sudah mempersiapkan langkah-langkah
hukum mengenai pembubaran ormas-ormas anti Pancasila yang berdiam di
bumi Indonesia. Kementerian politik hukum dan HAM sedang mempelajari
perilaku ormas anti Pancasila yang ada di Indonesia. Jangan kira
ormas-ormas semacam ini merupakan ormas yang dibiarkan begitu saja.
Ada mata yang tak terlihat, sedang
memandang gerak-gerik ormas ini. Lihat saja FPI, HTI, dan berbagai ormas
anti Pancasila yang dibalut dengan keagamaan. Perlahan namun pasti,
taring mulai diampelas. Sejak kasus ‘baladacintarizieq’, dan penetapan
tersangka Rizieq oleh kepolisian, ormas-ormas ini mulai ciut dan gagal
ejakulasi. Taring Wiranto sekarang mulai dimunculkan untuk siap
menggigit dan mencengkeram ormas-ormas radikal yang anti Pancasila di
Indonesia.
“Kita sudah mendengarkan pernyataan
Presiden bagaimana menangani ormas-ormas yang nyata-nyata bertentangan
dengan ideologi negara. Dan memang di Kemenkopolhukam, tempatnya di
situ,” – Wiranto
Wiranto mengatakan bahwa pihak
kementerian sudah mendeteksi gerakan-gerakan ormas-ormas anti Pancasila.
Bukan hanya gerakan, namun kebiasaan mereka, setiap tindak tanduk
mereka, juga dideteksi. Keberadaan Wiranto ini ibarat buaya yang tenang,
memperhatikan gerak gerik mangsanya, dan menyergap dengan tiba-tiba.
Maka jangan sampai pergerakan
kementerian politik, hukum dan HAM menjadi sebuah ancaman yang nyata.
Sebaiknya para ormas radikal ini harus hati-hati di dalam melakukan
pergerakan-pergerakan yang mencoba unutk memecah belah NKRI. Perilaku
Anda sedang dilihat saat ini. Jangan sampai pembubaran dilakukan dengan
cara-cara yang tidak kalian inginkan.
Wiranto mulai mencari langkah-langkah
hukum yang dapat menjerat para ormas-ormas anti Pancasila. Mereka
sesegera mungkin harus ditumpas dan di netralisir. Karena melihat warga
Indonesia yang masih mudah dibodoh-bodohi oleh ajaran-ajaran ekstrimisme
yang diperdengarkan oleh para ulama bajingan yang tidak bertanggung
jawab dan senang dengan perpecahan. Ini harus ditumpas habis.
“Mana nyata-nyata betul-betul
bertentangan dengan Pancasila, bahkan keberadaannnya tidak mengambil
bagian dari satu proses pembangunan di Indonesia, ya harus bubar,” –
Wiranto
Ketegasan dari Wiranto ini tentu harus
menjadi perhatian bagi para ormas radikal yang anti Pancasila.
Ormas-ormas ini sungguh tersembunyi karena sulit dideteksi. Mereka
sering menggunakan jubah-jubah agama untuk menyatakan ketidaksukaan
mereka akan Pancasila. Mereka merasa di atas, mereka dapat menekan
dengan iming-iming “jika tidak ikuti ajaran ini, maka kalian masuk
neraka”.
Inilah yang menjadi kehebatan para
ormas-ormas anti Pancasila. Kehebatan di dalam memengaruhi
pikiran-pikiran para awam atau yang sering disebut grassroot di dalam
istilah filosofisnya. Kaum grassroot atau akar rumput menjadi sekelompok
yang mayoritas di Indonesia. Mayoritas rakyat Indonesia mudah
dibodoh-bodohi oleh para intelektual agama yang memiliki kepentingan
unutk mengganti dan mendompleng ideologi Pancasila ini.
Bagi para kaum bumi datar, bani
daster, khususnya yang bersembunyi di balik agama Islam seperti FPI,
HTI, sebaiknya Anda harus hati-hati mulai saat ini. Orang-orang yang
kalian pikir baik dan mengayomi kalian selama ini, mereka tidak akan
memikirkan kalian. Mereka akan diam jika kalian tertangkap, dan harus
meregang nyawa karena perjuangan yang sia-sia untuk mendompleng
Pancasila.
Penolakan dari warga mulai terjadi di
berbagai tempat. Lihat saja Kalimantan Barat. Para ormas FPI yang
didatangkan dari luar kota, tidak diizinkan untuk keluar dari bandara.
Mereka terpaksa harus kembali ke kota asalnya. Ini sudah menjadi
pergerakan yang masif, sebagai wujud penolakan rakyat terhadap ormas
anti Pancasila.
Jangan sampai nyawa kalian jadi
taruhan dan harus terhilang karena mencoba untuk merusak tatanan
Pancasila. Tidak ada ajaran agama apapun yang mengiming-imingi sorga
kepada orang-orang jahat yang ingin mengubah konstelasi negara ini.
Jangan mau dibodoh-bodohi.
“Kalau keberadaannya merancukan
ideologi negara yang sudah kita sepakati, yang merupakan kesepakatan
kolektif bangsa yang sudah final, tentunya tidak layak untuk hidup di
Indonesia,” – Wiranto
Ancaman terakhir Wiranto sungguh
nyata. Ormas-ormas radikal yang terbukti anti kepada Pancasila dan
mengupayakan Khilafah di Indonesia, tidak layak hidup di Indonesia.
Jangan sampai ini terjadi, silakan kalian berubah haluan, jangan
mengupayakan pergantian sistem negara di Indonesia. Semoga para ormas
radikal ini mulai sadar dan kembali kepada tatanan negara yang benar.
Jangan sampai kekuatan militer harus
turun untuk menghancurkan ormas-ormas semacam ini. Jangan remehkan
Indonesia. Indonesia bersatu bukan karena agama tertentu, melainkan
karena perjuangan para pejuang masa lampau yang tidak kenal lelah, untuk
mendirikan NKRI. Kalian bukan ormas yang mendirikan negara Indonesia.
Maka kalian sebagai ormas-ormas anti Pancasila, jangan sampai mencoba
untuk menghancurkan perjuangan para pahlawan masa lampau. Merdeka!
Betul kan yang saya katakan?
0 komentar:
Posting Komentar