BERITABUANA.CO, JAKARTA
– Direktur Eksekutif Social Media for Civic Education (SMCE), Rouf
Qusyairi mengatakan, pembantaian terhadap kaum muslim Rohingya yang
dilakukan oleh junta milite Myanmar, belum berhenti. Bahkan, upaya
genocide yang tengah menjadi perhatian dunia tersebut hingga kini masih
terus berlangsung.
Memang diakui Rouf Qusair kalau dilihat
dari sisi politik, tragedi kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya di
Myanmar itu merupakan persoalan dalam negeri. “Namun dari sisi
kemanusiaan, tragedi kemanusiaan di Myanmar merupakan tanggungjawab
masyarakat internasional, khususnya Indonesia sebagai sesama negara
ASEAN,” tegas Rouf dalam siaran persnya yang diterima wartawan, Rabu
(13/9).
Prinsip yang disepakati anggota
negara-negara ASEAN bahwa tidak saling mengintervensi persoalan dalam
negeri masing-masing negara anggota ASEAN, menurut dia bisa saja
dijadikan alat propaganda politik didalam negeri.
“Apalagi kalau dimanipulasi untuk
memecah belah dan membuat kegaduhan politik di dalam negeri. Tentunya
kami sangat menyayangkan itu,” katanya lagi.
Terkait upaya yang dilakukan Pemerintah RI, Rouf sangat mengapresiasi
kebijakan yang diambil Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang terus
aktif melakukan upaya diplomasi dan loby agar tragedi Rohingnya dapat
diakhiri dan menemukan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
“Bahkan, Presiden Jokowi telah mengutus
Menlu RI Retno Marsudi bertemu dengan Aung San Suu Kyi dan militer
Myanmar, untuk mendesak agar pemerintah Myanmar memperhatikan masalah
Rohingya. Pemerintah Indonesia juga sudah membentuk tim pencari fakta
untuk tragedi Rohingya, yang di ketuai Marzuki Usman,” katanya.
Bukan itu saja yang telah dilakukan
Pemerintan Indonesia. Menurut Rouf pemerintah juga telah melakukan
upaya-upaua kemanusiaan dengan menghimpun dan mengupayakan bantuan
kemanusiaan untuk warga Rohingya, dengan memberikan dan menyalurkan
bantuan obat-obatan, pelayanan kesehatan, makanan, dan kebutuhan dasar
lainnya,” tambah dia lagi.
Sedang ditingkat ASEAN, Pemerintan
Indonesia juga memprakarsai pertemuan negara-negara ASEAN untuk mencari
solusi masalah rohingya.
“Begitu pun dengan organisasi dunia atau
PBB, Pemerintah Indonesia telah aktif memprakarsai
komunikasi-komunikasi intensif untuk permasalahan Rohingya,” tutup Rouf
Qusyairi. (Aldo)
0 komentar:
Posting Komentar