Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan unjuk rasa di depan Istana Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (20/10)
REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Puluhan massa aksi dari Perhimpunan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Mataram mendatangi Kantor Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Kesbangpoldagri) NTB. Aksi
dilakukan untuk mewaspadai kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Hari ini kita disentak lagi dengan informasi kebangkitan kembali PKI,"
ujar Koordinator Lapangan PMII Mataram Kusnadi di Kantor
Bakesbangpoldagri NTB, Jumat (29/9).
Kusnadi menambahkan, PKI menyisakan luka kelam bagi bangsa Indonesia yang pada sejarahnya telah mengganggu, bahkan mencoba mengambil alih kepemimpinan negara. PMII Mataram mengimbau semua elemen yang mencoba menggangu ideologi Indonesia, Pancasila.
"Kami menolak masuknya faham komunis di NTB, menolak segala bentuk faham anti-Pancasila di NTB, meminta pemerintah tegas terhadap ormas anti-Pancasila," kata Kusnadi.
Sekretaris Bakesbangpoldagri NTB Kataruddin menyambut baik kedatangan para mahasiswa tersebut. Katarudin mengaku akan meneruskan aspirasi para mahasiswa ini. Katarudin sependapat dengan aspirasi mahasiwa terkait ideologi komunis yang tidak diterima di NTB. "Soal ideologi komunis ini sudah tidak bisa lagi ditolerir, bahwa komunis ini merupakan musuh bangsa," kata Katarudin.
Kusnadi menambahkan, PKI menyisakan luka kelam bagi bangsa Indonesia yang pada sejarahnya telah mengganggu, bahkan mencoba mengambil alih kepemimpinan negara. PMII Mataram mengimbau semua elemen yang mencoba menggangu ideologi Indonesia, Pancasila.
"Kami menolak masuknya faham komunis di NTB, menolak segala bentuk faham anti-Pancasila di NTB, meminta pemerintah tegas terhadap ormas anti-Pancasila," kata Kusnadi.
Sekretaris Bakesbangpoldagri NTB Kataruddin menyambut baik kedatangan para mahasiswa tersebut. Katarudin mengaku akan meneruskan aspirasi para mahasiswa ini. Katarudin sependapat dengan aspirasi mahasiwa terkait ideologi komunis yang tidak diterima di NTB. "Soal ideologi komunis ini sudah tidak bisa lagi ditolerir, bahwa komunis ini merupakan musuh bangsa," kata Katarudin.
0 komentar:
Posting Komentar