Presiden Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta (DEMA UIN Jakarta), Riyan Hidayat.
RILIS.ID, Jakarta— Presiden Dewan Eksekutif
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta (DEMA UIN Jakarta), Riyan
Hidayat, meminta semua kalangan yang melakukan aksi solidaritas
kemanusiaan untuk Rohingya agar tidak menyeret konflik tersebut menjadi
komoditas politik di Tanah Air, karena hanya akan memperkeruh suasana
dalam negeri.
"Saya harap jangan kaitkan konflik di Rohingya dengan kondisi di
Indonesia untuk kepentingan politik sesaat, karena hal ini hanya akan
memperkeruh suasana negara kita, apalagi konflik Rohingya bukan masalah
dalam negeri sehingga kita harus bijak menyikapinya," ujar Riyan di
Jakarta, Rabu (13/9/2017).
Apalagi, lanjut Riyan, pemerintah juga sudah mengambil langkah strategis baik dengan cara soft diplomacy
maupun dengan mengirimkan obat-obatan dan bantuan pangan langsung
kepada korban konflik Rohingya. Artinya, tuntutan kita sudah didengar
oleh pemerintah, meskipun kita juga menuntut peran lebih dari
pemerinyah,” tuturnya.
Maka itu, dia meminta agar bangsa Indonesia bersatu serta tidak mudah
dipengaruhi oleh ajakan atau berita-berita yang tidak benar dari media
sosial.
"Lebih baik kita bersatu demi maju dan tegaknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia, daripada aksi secara terus-menerus. Aksi solidaritas
boleh, nyatanya kita juga melakukan itu (aksi), tapi harus waspada dari
penyusup yang ingin memanfaatkan keadaan," ucapnya.
Riyan pun meminta agar pihak-pihak yang memanfaatkan momentum tragedi
Rohingya untuk segera sadar dan berpikir jernih demi kesatuan dan
persatuan Indonesia.
“Kita berharap, pihak yang memanfaatkan isu konflik Rohingya agar
sadar, berpikir jernih, dan mari bersama-sama jaga kesatuan negara kita.
Jangan malah membuat kegaduhan baru. Dan kita sangat menyayangkan ada
pihak yang memanfaatkan isu kemanusiaan untuk kepentingan politik
sesaat. Dengan semangat persatuan, ayo kita bahu-membahu membantu
saudara kita di Rohingya secara tulus," pungkasnya.
Penulis Ahmad Fathoni
0 komentar:
Posting Komentar