Beredar kabar tentang pertemuan Gubernur Papua Lukas Enembe dengan Kepala BIN Komjen Pol Budi Gunawan, Irjen Pol Paulus Waterpau dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yang menekan Gubernur Papua agar mau berpasangan dengan Paulus Waterpau dalam Pilkada Papua. Namun, tuduhan bahwa Polri dan BIN akan memasangkan Gubernur Papua Lukas Enembe dengan Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw di Pilgub Papua 2018, dibantah langsung oleh Lukas.
Menurut Lukas, dalam keterangannya kepada tangerangonline, Jum’at, (15/9/2017), mengatakan, bahwa pertemuan tersebut adalah semata-mata laporan dari Lukas agar persatuan dan kesatuan bisa terjadi di Papua.
Lukas memastikan bahwa pertemuan dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kepala BIN Komjen Pol Budi Gunawan bukan membahas mengenai dirinya yang akan maju di Pilgub Papua seperti yang viral beberapa hari terakhir.
Lukas mengatakan, pertemuan itu memang benar terjadi di kediaman Kepala BIN di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada 5 September 2017. Namun, banyak hal yang dilaporkan dan minta Gubernur Papua ketika itu meminta petunjuk dari Kepala BIN.
Pertemuan itu, kata Lukas, membahas tentang banyak hal. Salah satunya adalah mengenai kejadian paska pilkada serentak 2017. Seperti diketahui, ada beberapa kabupaten/kota di Papua yang melaksanakan pemilihan kepala daerah.
Dalam pertemuan itu, Lukas meminta kepada Kepala BIN agar disampaikan kepada Mendagri untuk segera dilakukan pelantikan. Sebab, ada lima wilayah yang PSU (pemilihan suara ulang). Sesuai putusan MK (Mahkamah Agung) harus segera dilantik.
“Saya meminta arahan (Kepala BIN) agar tidak terjadi bentrok nanti,” ucapnya.
Dalam pertemuan itu juga membahas mengenai pelaksanaan otonomi khusus di Papua. Menurut Lukas, pelaksanaan otonomi khusus di Papua tinggal enam tahun lagi. Untuk itu, dia menyarankan agar pemerintah pusat menyiapkan grand design. Setelah otonomi khusus itu nanti seperti apa, Lukas mengaku mendiskusikannya dengan Kepala BIN.
Sebagaimana diketahui, hampir di setiap pilkada selalu terjadi permasalahan. Akibatnya, banyak pembangunan yang dilakukan, tapi kemudian hancur karena dibakar.
“Kalau sudah begini, tentu rakyat juga yang menderita” katanya.
Terakhir, Lukas menyampaikan perkembangan pelaksanaan PON di Papua. Karena, Papua akan menjadi tuan rumah PON pada 2020.
“Kami minta dukungan dari BIN dan Polri untuk mengamankan PON tersebut, ” ujarnya.(Mrz)
0 komentar:
Posting Komentar