Banyak yang nyinyir dengan utang pemerintah Indonesia yang makin hari makin bertambah. Jika kita googling di Internet akan ketemu dengan judul-judul yang menakutkan. Utang Pemerintah Indonesia Melonjak, Utang Indonesia Berbahayakah? Utang Luar Negeri Indonesia Meroket, Jokowi Telah Ingkar Janji Terhadap Utang Indonesia. Benarkah Indonesia telah darurat utang seperti yang dikhawatirkan oleh sebagian orang?
Utang pemerintah Indonesia sampai bulan September 2017 adalah sebesar Rp.3.780 triliun. Ketika melihat angka tersebut orang akan buru-buru memperbandingkannya dengan jumlah penduduk Indonesia. Dan memberikan persepsi bahwa ketika seorang bayi lahir di Indonesia dia sudah menanggung beban utang sekitar Rp.15 juta. Ya, itu kalau Indonesia tidak punya aset sama sekali. Artinya seluruh utang pemerintah Indonesia dibebankan kepada penduduk Indonesia tanpa memandang kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia. Dan jika Indonesia saat itu benar-benar miskin dan tidak punya harta apa-apa lagi yang dapat dijadikan pembayar utang.Tetapi kita tahu bahwa kekayaan Indonesia melimpah, dan itu merupakan sebuah jaminan bahwa Indonesia sanggup untuk membayar utang-utang tersebut.
Sebenarnya tidak ada yang perlu ditakutkan dengan utang pemerintah Indonesia. Karena sebagian besar utang tersebut berasal dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Lho kok bisa? Pembaca Seword tentu merasa heran dan tidak percaya bahwa utang pemerintah Indonesia berasal dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Karena selama ini pembaca Seword merasa tidak pernah memberikan pinjaman kepada pemerintah Indonesia. Apakah Anda yakin tidak memberikan pinjaman kepada pemerintah Indonesia? Secara tidak langsung sebenarnya Anda adalah pemberi pinjaman terbesar kepada pemerintah Indonesia. Tidak percaya?
Tentu Anda punya simpanan di bank, baik itu tabungan mau pun deposito. Simpanan Anda inilah yang salah satunya digunakan oleh pihak Bank untuk berinvestasi dengan memberi Surat Utang Negara (SUN), melaui SUN inilah dana masyarakat diinvestasikan sebagai pinjaman kepada pemerintah Indonesia.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, bahwa dana masyarakat yang dihimpun mencapai 62 persen dari total seluruh pinjaman pemerintah Indonesia. Pinjaman ini berupa Surat Utang Negara yang dikelola oleh bank, reksadana, dana pensiun, bahkan dari individual. Sekarang yakinkan bahwa Anda adalah pemberi pinjaman terbesar kepada pemerintah Indonesia? Bahkan mengalahkan pinjaman luar negeri yang hanya sebesar 19.3 persen saja.
“Masyarakat rupanya punya daya beli untuk membeli surat utang negara,” kata Sri Mulyani kepada Tirto.id.
Dari uraian di atas sebenarnya kita tidak perlu takut dengan utang pemerintah Indonesia, dan tak perlu takut bahwa kita akan didikte oleh asing. Karena sebagian besar utang pemerintah Indonesia berasal dari dana masyarakat yang dihimpun melalui tabungan-tabungan di bank. Apalagi pada saat ini pemerintah Indonesia masih menjaga rasio utangnya di bawah 30 persen dari PDB (Pendapatan Domestik Bruto). Padahal Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2013 tentang Keuangan Negara memperbolehkan rasio utang hingga menyentuh 60 persen dari PDB.
Melihat dari komposisi utang pemerintah Indonesia yang lebih banyak berasal dari masyarakat tentu ada hal positif yang dapat kita tarik. Dengan demikian berarti bahwa kepercayaan masyarakat kepada pemerintah Indonesia sangat besar. Tentu masyarakat tidak akan berinvestasi pada SUN jika kinerja pemerintah Indonesia sangat buruk. Karena tidak ada yang mau kehilangan hartanya dengan cuma-cuma. Jika pemerintah Indonesia tidak dapat dipercaya, maka tidak akan ada yang berani membeli SUN, karena ada harapan uangnya tidak akan kembali. Tetapi kinerja pemerintah Indonesia saat ini sangat baik dan dapat dipercaya, maka masyarakat tidak segan-segan untuk berinvestasi di SUN, bahkan ketika pemerintah mengeluarkan slot SUN baru terlihat masyarakat ramai-ramai ingin memilikinya.
Karena rasio utang pemerintah Indonesia terhadap PDB masih relatif aman, maka tidak perlu ada kekhawatiran terhadap utang pemerintah Indonesia. Bahkan rakyat Jepang saja masih percaya kepada pemerintahannya walau pun ratio utangnya lebih tinggi dari PDB.
“Pendapatan per kapita di Jepang hampir 40.000 dolar Amerika, tapi eksposur utang per kepala mencapai 90.000 dolar Amerika. Pendapatan di Amerika Serikat 57 ribu dolar Amerika, tapi eksposur utangnya 61.000 dolar Amerika,” tutur Menkeu. “Jadi secara stok kita yang paling kecil dan prudent.”
Kalau sudah begini, apakah pembaca Seword masih takut dengan utang pemerintah Indonesia? Toh, Anda-anda juga yang memberikan utang kepada pemerintah Indonesia, kenapa Anda harus takut kepada Anda sendiri?
Saya kira demikian saja…. semoga tak ada lagi yang takut kepada utang Indonesia. Selama utang tersebut diperuntukkan untuk membangun Indonesia dan bukan untuk dikorupsi berjamaah….
0 komentar:
Posting Komentar