Pemateri sekaligus pelaku sejarah, Ketua Veteran NTB, H Abdul Kadir (pegang piagam)
seusai acara dialog Menangkal Bahaya Laten Komunis
kicknews.today – Beberapa pekan terakhir, pro kontra pemutaran film G30S-PKI terus menjadi perbincangan hangat di semua kalangan.
Namun,
bagi mantan pejuang kemerdekaan RI yang kini menjadi Ketua Veteran Nusa
Tenggara Barat (NTB) H Abdul Kadir, justru tidak ingin hal yang sudah
lama terjadi itu diungkit kembali. Dia lebih ingin memberikan cara
mencegah bahaya laten paham komunis, yakni dengan mempelajari sejarah
tentang bahaya komunis dan sejarah perjuangan bangsa.
“PKI itu
sangat kejam, maka paham komunis ini jangan sampai muncul lagi. Tidak
ada ruang bagi komunis di Negara ini. Tugas kita adalah bagaimana
mencegah dan memberikan penguatan nilai Pancasila bagi generasi muda
agar tidak terbawa arus paham komunis ini,” ungkapnya pada acara dialog
Publik PC PMII Mataram yang bertema ‘Menangkal Bahaya Laten Komunis dan
Penguatan Nilai-Nilai Pancasila bagi Generasi Muda’ di Aula PGRI NTB,
Kamis (28/9).
Dia mengatakan, kalau mengingat keberadaan PKI,
dinilainya sangat kejam, sehingga tidak perlu lagi diungkit, lebih baik
kuburkan dari ingatan dan lebih perkuat nilai Pancasila.
Binmas
Polda NTB, AKBP H Zamroni, SH., S.Ag. memaparkan, ideologi komunis atau
komunisme merupakan perlawanan besar pertama dalam abad ke-20 terhadap
sistem ekomomi yang kapitalis dan liberal.
Dimana, komunisme
adalah sebuah paham yang menekankan kepemilikan bersama atas alat-alat
produksi (tanah, tenaga kerja, modal) yang bertujuan untuk tercapainya
masyarakat yang makmur. Masyarakat komunis tanpa kelas dan persamaan
terhadap semua orang. Komunisme ditandai dengan prinsip sama rata sama
rasa dalam bidang ekonomi dan sekularisme yang radikal, tatkala agama
digantikan dengan ideologi komunis yang berseifat doktriner.
“Jadi,
menurut ideologi komunis, kepentingan-kepentingan individu tunduk
kepada kehendak partai, negara dan bangsa atau kolektivisme,” paparnya.
Perwakilan
Bakesbangpoldagri NTB Amrin menuturkan bahaya bangkitnya komunis yang
jika sampai terjadi akan menjadi sangat genting karena dapat merusak
bangsa.
“Komunis ini sangat bahaya kalau kita belajar dari Karl
Mark bahwa, yang disebut dasar komunis itu sendiri adalah agama,
merupakan duri dalam daging,” tuturnya.
Dia mengakui, paham
komunis di Indonesia masih ada meskipun tidak memunculkan diri, karena
ideologi itu masih tetap hidup sampai hari ini.
Karenanya semua pihak harus tetap berhati-hati terhadap paham komunis ini, karena sangat berbahaya bagi keutuhan NKRI
Di
satu sisi, Ketua Cabang PMII Kota Mataram, Muh Shalihin menyampaikan
bahwa kegiatan ini sengaja digelar, sebagai upaya memberikan pemahaman
bagi PMII Cabang Mataram dalam memahami bahaya laten komunis yang pernah
menjadi sejarah pahit bangsa Indonesia.
Oleh sebab itu sebagai
generasi penikmat yang hanya bisa mengetahui bahaya laten komunis
melalui buku- buku dan referensi lainnya, dialog ini diharapkan bisa
memberikan pembelajaran kepada seluruh masyarakat sesuai penjelasan
pelaku sejarah. (prm)
0 komentar:
Posting Komentar