RadarKotaNews – Aksi Solidaritas
kemanusian untuk Rohingya yang disuarakan oleh beberapa kelompok
masyarakat kini menuai polemik, pasalnya, diduga kuat momentum tersebut
ditunggangi oleh kepentingan politik sehingga bisa mengganggu stabilitas
dalam negeri.
“Sangat disayangkan jika aksi
solidaritas kemanusian untuk rohingya ditunggangi oleh kepentingan
politik, karena itu sudah menciderai rasa kemanusian itu sendiri,” tutur
Ketua Leksma Univ. Jayabaya, Ismail Marasabessy saat dihubungi wartawan
di Jakarta, selasa (12/09)
Apalagi, lanjut ismail, jika tragedi
Rohingya dikaitkan dengan kondisi di Indonesia lalu ada kepentingan
politik sesaat, itu dapat mengganggu stabilitas nasional negara kita
yang penduduknya sangat majemuk” ungkapnya.
Menurut Ismail apa yang sedang terjadi
di Rakhine, Myanmar, itu multikonflik artinya belum tentu konflik agama,
tapi lebih ke konflik etnis, sosial. “Bahkan ekonomi, makanya konflik
itu sudah terjadi lama,” katanya.
“Aksi solidaritas boleh tapi harus
waspada dari penyusup yang ingin memanfaatkan keadaan, Lebih baik kita
bersatu demi tegaknya negara kesatuan Republik Indonesia, dari pada aksi
secara terus menerus tidak ada langkah nyata mendingan kita
mengumpulkan dana, obat-obatan dan pakian layak lalu kita kirim kesana,
itu lebih manfaat,”ujur ismail.
Mahasiswa Fakulutas Hukum Univ. Jayabaya
ini juga mengingatkan bahwa konflik Rohingya bukan masalah dalam negeri
Indonesia sehingga harus bijak menyikapi, ismail juga mengapresiasi
pemerintah yang sudah mengambil langkah strategis dengan mingirimkan
obat-obatan dan bantuan beras dll yang rencananya besok Rabu presiden
akan mengirimkan langsung dengan menggunkan Herkules.
“Kita harus arif dan bijaksanalah dalam
menyikapai tragedi rohingya, apalagi itu juga bukan permasalah dalam
negeri dan pemerintah juga sudah mengambil langkah strategis dalam
meberikan bantuan baik diplomasi serta penyaluran bantuan secara
langsung, besok pemerintah akan langsung menurunkan pesawat herkules
untuk membawa obat-obatan dan pangan infonya,” ungkap Ismail.(fy)
0 komentar:
Posting Komentar