Kehidupan masyarakat di Indonesia memang beragam. Maklum, di negara
ini terhadap banyak etnis dan suku bangsa, sehingga perdamaian tentu
menjadi hal yang sangat diharapkan. Hidup damai, tidak ada kekerasan,
tidak ada kebencian antar sesama. Yang ada rasa saling mengisi, saling
membantu, dan menghargai. Hidup dalam kedamaian, akan membuat nyaman
beraktifitas.
Aktifitas ini tidak hanya bekerja, atau menghabiskan waktu dengan
keluarga, tapi juga dalam hal beribadah. Karena itulah pentingnya
menjaga perdamaian. Bukan untuk kepentingan pribadi, tapi untuk
kepentingan semua orang.
Ingat, Indonesia adalah negeri yang menjunjung tinggi Pancasila. Sila
pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa menandakan bahwa setiap warga negara
bisa memeluk dan beribadah, sesuai dengan agama dan keyakinannya.
Artinya, agama merupakan dasar dari segalanya.
Kemudian dilanjutkan dengan sila kedua, yang memanusiakan manusia.
Disini semua orang bisa saling menghormati, menghargai, tidak ada lagi
kebencian dan kekerasan. Dalam sila ketiga Pancasila, Persatuan
Indonesia merupakan perwujudan dari keutuhan sebuah negara. Keutuhan ini
dimaknai tidak ada kekerasan yang bisa mengganggu stabilitas.
Jika ada perbedaan, bisa diselesaikanmelalui sila keempat melalui
musyawarah. Jika semua orang bisa melakukan itu semua, endingnya adalah
sila kelima, bahwa kesejahteraan merupakan milik semua rakyat.
Implementasi dari lima sila ini sebenarnya mengarah pada perdamaian,
dengan tetap menghargai perbedaan. Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda
tetapi tetap satu. Dan menjadi tugas kita semua, untuk selalu menjaga
perdamaian diatas muka bumi ini.
Menjaga perdamaian bisa dilakukan dengan cara yang sederhana.
Misalnya dengan cara selalu tersenyum kepada siapa saja. Melalui
senyuman bisa menyejukkan semua orang. Atau bisa juga dengan menjaga
lisan kita dari kata-kata kotor, untuk meminimalisir kebencian di
masyarakat. Ya menjaga perdamaian itu seharusnya bisa dilakukan dengan
cara sederhana.
Bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Dengan menjaga perdamaian,
keberagaman yang menjadi karakter negeri ini akan bisa terjaga.
Paham-paham kekerasan yang mengganggu masyarakat kita, diharapkan
pelan-pelan bisa terkikis. Mari aktif menyebarkan pesan damai, dimulai
dari diri kita sendiri. (*)
0 komentar:
Posting Komentar