Cari Blog Ini

Sabtu, 30 September 2017

PKI Versi Baru ,Siapakah Dia Yang Sebenarnya ?

Kian ramai-ramai isu kebangkitan PKI di berbagai media, terutama di media sosial.    PKI yang dimaksud adalah Partai Komunis Indonesia.    PKI dulu memang adalah bahaya laten, sehingga wajib diberangus dan dienyahkan dari negeri tercinta ini.     Paham komunis atau komunisme sungguh bertentangan dengan ideologi Pancasila, di mana dalam sila pertama disebutkan “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
PKI hendaknya mengubah negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila menjadi negara sosialis seperti Cina , Kuba , Rusia. PKI terlalu berbahaya , sering melakukan pemberontakan melawan pemerintah.    Bukan 1 kali, sudah 4-5 kali pemberontakan PKI di berbagai daerah.    Pemberontakan PKI cenderung ibarat musuh dalam selimut.   Karena Tentara Indonesia (TNI) sibuk berperang melawan penjajah Belanda, kok ditikam dari belakang oleh PKI.    PKI kan orang- orangnya Indonesia sungguh berkhianat dan memanfaatkan kesibukan TNI berperang berusaha mengusir penjajah Belanda .
Untunglah TNI bergerak cepat memadamkan pemberontakan PKI yang terpusat di Madiun.    Gagal sudah rencana penjajah Belanda yang hendaknya memanfaatkan kekacauan yang dikarenakan pemberontakan PKI sekaligus menghancurkan TNI.
Penjajah Belanda marah dengan keberadaan TNI , karena adanya TNI membuktikan Indonesia berdaulat dan merdeka di mata internasional.    Seiring padamnya pemberontakan PKI, TNI sudah siap dan fokus penuh dalam menghadapi serangan Belanda.
Meletuslah perang , TNI manunggal dengan rakyat melawan penjajah Belanda.   Dan akhirnya Belanda mengakui kehebatan TNI dengan minggat dari Indonesia.
PKI belum sepenuhnya kalah.    Berkat kecerdikan Aidit, PKI berubah pradigma tidak lagi melakukan perlawanan / pemberontakan tetapi menyusup diam-diam ke institusi kemiliteran dan ke berbagai lembaga negara.    Berhasil , PKI menjadi partai politik yang diakui pemerintah , khususnya presiden Soekarno.
Berbekal dalil pembunuhan tujuh jendral TNI, PKI diberangus TNI di bawah pimpinan Soeharto sampai akar-akarnya.    Dikenal dalam sejarah yaitu peristiwa G 30 S/PKI.
Sampai sekarang, untuk sementara belum ada tanda-tanda kebangkitan PKI. Presiden Jokowi tegaskan bila ada PKI, langsung gebuk tanpa kompromi karena PKI atau paham komunis (komunisme) jelas-jelas bertentangan dengan ideologi Pancasila.    Apalagi dirunut dari sejarah, PKI sungguh mencederai Indonesia , juga tega mengkhianati Indonesia saat Indonesia lagi berusaha mempertahankan diri melawan Belanda.     Maka PKI atau paham komunis (komunisme) amat sangat tidak layak berada di Indonesia.
Dipertegas oleh pasal 107 UU 27/1999,dimana menyebutkan “upaya dengan lisan , tulisan maupun media apapun menyebarkan atau mengembangkan ajaran Marxisme,Komunisme,Leninisme dalam segala bentuk dan wujudnya dipidana dengan pidana paling lama 20 tahun penjara “.    Nah, sudah ada aturan jelas dan tegas dan tidak kompromi dengan kebangkitan PKI dan paham komunis (komunisme).
Kok masih ada berita-berita terkait kebangkitan PKI tersebar dimana-mana, terutama di media sosial.    Apalagi barusan ada “ demo / aksi 299 Bela Islam”.    Demo 299 hendaknya melanjutkan kesuksesan menjungkalkan Ahok.    Sekarang disasar demo 299 adalah pemerintah dan khususnya presiden Jokowi.
Demo 299 menuntut Perppu No: 2 dicabut dan tolak kebangkitan PKI.    Seolah-olah menuduh Jokowi Anti Islam karena membubarkan organisasi Islam.   Dan menuduh Jokowi adalah antek PKI karena membiarkan atau diam dengan kebangkitan PKI.    Padahal dua tuntutan tersebut terlalu dipaksakan .
Presiden Jokowi membubarkan organisasi (berbalut) Islam yang coba mengobok-obok Pancasila yang menjadi dasar Negara Indonesia.    Lalu mana PKI ?    Kalau ada tanda-tanda kebangkitan PKI,tinggal melapor dan menunjukkan bukti /tempat PKI…pasti presiden Jokowi langsung perintahkan polri dan TNI menghancurkannya.
Tetapi sampai sekarang mana bukti kebangkitan PKI ?    Cuma sebatas dari mulut ke mulut, tepatnya gossip ngawur.    Atau jangan-jangan cuma rekayasa .
Demo 299 cuma yang ada satu tujuannya yaitu mencongkel Jokowi.    Akan sulit mengalahkan Jokowi kalau pakai cara jujur dan fair.     Maka paling mungkin adalah melempar-lempar isu agama dan isu PKI secara terus menerus, terstruktur dan terorganisir , dengan harapan rakyat jadi antipati terhadap Jokowi.
Biarpun sedikit saja, toh tetap belum ada tanda-tanda kebangkitan PKI.    Yang ramai ada cuap-cuap kebangkitan PKI.   Isu Kebangkitan PKI sengaja dilemparkan kemana-mana agar trauma rakyat bangkit dan takut.    Sehingga rakyat yang takut akan marah kepada Jokowi dan menuntut Jokowi mundur.
Gampang kan ambil kesimpulan sederhana.    Demo 299 itulah yang sebenarnya adalah (mirip) PKI , cuma beda sedikit penampilannya karena berbalut gamis dan sorban.     Tetapi intinya yang sama yaitu mau menghancurkan Pancasila atau mengganti dasar negara kita yang tercinta .

0 komentar:

Posting Komentar