Cari Blog Ini

Jumat, 29 September 2017

Ketua Veteran NTB: Pelajari Sejarah untuk Mencegah Bahaya Laten Komunis



 Pemateri sekaligus pelaku sejarah, Ketua Veteran NTB, H Abdul Kadir (pegang piagam)
seusai acara dialog Menangkal Bahaya Laten Komunis



kicknews.today – Beberapa pekan terakhir, pro kontra pemutaran film G30S-PKI terus menjadi perbincangan hangat di semua kalangan.
Namun, bagi mantan pejuang kemerdekaan RI yang kini menjadi Ketua Veteran Nusa Tenggara Barat (NTB) H Abdul Kadir, justru tidak ingin hal yang sudah lama terjadi itu diungkit kembali. Dia lebih ingin memberikan cara mencegah bahaya laten paham komunis, yakni dengan mempelajari sejarah tentang bahaya komunis dan sejarah perjuangan bangsa.
“PKI itu sangat kejam, maka paham komunis ini jangan sampai muncul lagi. Tidak ada ruang bagi komunis di Negara ini. Tugas kita adalah bagaimana mencegah dan memberikan penguatan nilai Pancasila bagi generasi muda agar tidak terbawa arus paham komunis ini,” ungkapnya pada acara dialog Publik PC PMII Mataram yang bertema ‘Menangkal Bahaya Laten Komunis dan Penguatan Nilai-Nilai Pancasila bagi Generasi Muda’ di Aula PGRI NTB, Kamis (28/9).
Dia mengatakan, kalau mengingat keberadaan PKI, dinilainya sangat kejam, sehingga tidak perlu lagi diungkit, lebih baik kuburkan dari ingatan dan lebih perkuat nilai Pancasila.
Binmas Polda NTB, AKBP H Zamroni, SH., S.Ag. memaparkan, ideologi komunis atau komunisme merupakan perlawanan besar pertama dalam abad ke-20 terhadap sistem ekomomi yang kapitalis dan liberal.
Dimana, komunisme adalah sebuah paham yang menekankan kepemilikan bersama atas alat-alat produksi (tanah, tenaga kerja, modal) yang bertujuan untuk tercapainya masyarakat yang makmur. Masyarakat komunis tanpa kelas dan persamaan terhadap semua orang. Komunisme ditandai dengan prinsip sama rata sama rasa dalam bidang ekonomi dan sekularisme yang radikal, tatkala agama digantikan dengan ideologi komunis yang berseifat doktriner.
“Jadi, menurut ideologi komunis, kepentingan-kepentingan individu tunduk kepada kehendak partai, negara dan bangsa atau kolektivisme,” paparnya.
Perwakilan Bakesbangpoldagri NTB Amrin menuturkan bahaya bangkitnya komunis yang jika sampai terjadi akan menjadi sangat genting karena dapat merusak bangsa.
“Komunis ini sangat bahaya kalau kita belajar dari Karl Mark bahwa, yang disebut dasar komunis itu sendiri adalah agama, merupakan duri dalam daging,” tuturnya.
Dia mengakui, paham komunis di Indonesia masih ada meskipun tidak memunculkan diri, karena ideologi itu masih tetap hidup sampai hari ini.
Karenanya semua pihak harus tetap berhati-hati terhadap paham komunis ini, karena sangat berbahaya bagi keutuhan NKRI
Di satu sisi, Ketua Cabang PMII Kota Mataram, Muh Shalihin menyampaikan bahwa kegiatan ini sengaja digelar, sebagai upaya memberikan pemahaman bagi PMII Cabang Mataram dalam memahami bahaya laten komunis yang pernah menjadi sejarah pahit bangsa Indonesia.
Oleh sebab itu sebagai generasi penikmat yang hanya bisa mengetahui bahaya laten komunis melalui buku- buku dan referensi lainnya, dialog ini diharapkan bisa memberikan pembelajaran kepada seluruh masyarakat sesuai penjelasan pelaku sejarah. (prm)

0 komentar:

Posting Komentar