Cari Blog Ini

Selasa, 12 September 2017

FPI Mengaku 10 Ribu Orang Mendaftar Untuk Jihad. Berangkat Ke Myanmar Pake Daun?


FPI dengan bangganya menyatakan bahwa sudah ada hampir 10 ribu relawan yang sudah mendaftar di posko FPI berbagai daerah untuk diberangkatkan ke Myanmar.
“Hari ini hampir 10 ribu yang mendaftar di posko pendaftaran kita dari tiap-tiap daerah, Sudah ada 10 ribu yang siap berangkat ke Rohingya,” kata Juru Bicara FPI Slamet Ma’arif
Lebih hebatnya lagi Ma’arif menegaskan akan melakukan perang terbuka dengan Myanmar. Hal itu dilakukan jika pemerintah Myanmar tidak sanggup menghentikan krisis yang terjadi di Rohingya.
“FPI akan menyatakan perang terbuka dengan Myanmar kita akan kirim mujahid untuk membela saudara kita di sana,” ucap Slamet.
……. Begini ya. Manusia itu memang banyak kekurangan tapi mohon otak manusia yang besar itu dipakai. Jangan ada otak tapi ditinggal dirumah. Mau menyatakan perang? Ha? Anda itu siapa? Kalau mereka berani menyatakan perang dengan siapapun maka TNI sudah memiliki alasan untuk membasmi mereka lho. Toh pasukan bersenjata yang tidak diakui negara.
Apalagi kita yang masih waras masih bisa memakai otak dan tahu bahwa FPI hanya melakukan omong kosong. Bila apa yang dikatakan FPI benar bahwa sudah ada 10 ribu orang rela diberangkatkan ke Myanmar maka mereka tidak akan pergi kemana-mana!
Marilah kita pakai hitungan tiket pesawat paling ekonomis ke Myanmar. Katakanlah harga satu tiket 500 ribu (Harga super murah yang tidak mungkin didapat). Biaya memberangkatkan saja sudah 5.000.000.000 Rupiah atau dengan kata lain 5 M!!!
Sang ketua FPI Rizieq saja sudah kabur ke Arab dan tidak lagi mungkin mengirim duit (entah biaya tinggal Rizieq disana ditanggung siapa), darimana FPI bisa mendapatkan duit?
Belum lagi soal logistik dan senjata. Anda kira berperang di jaman sekarang masih pakai bambu runcing? Makan tuh bambu!!! Belum bisa mendekat sudah ditembus timah panas.
Belum lagi masalah visa. Indonesia tidak mungkin mengeluarkan paspor untuk orang yang sesinting ini. Pergi ke negara orang untuk melukai orang lain??? Ini kan namanya pemikiran sinting yang luar binasa bodoh.
Belum lagi Myanmar akan langsung menendang mereka keluar saat tiba di negara mereka. Orang bodoh macam apa yang akan menerima orang yang akan mencari keributan di negara mereka?
Malaysia yang notabene negara Islam yang bahkan lebih dekat ke Myanmar tidak bersikap seperti FPI. Mereka tetap bersikap tenang dan bijak dan hanya berdiplomasi dengan Myanmar agar kekerasan terhadap Rohingya dihentikan.
Suka tidak suka, Rohingya bukanlah urusan kita. Itu adalah masalah negara lain dengan penduduknya. Kita tidak mau diintervensi asing soal urusan kita, eh malah sok tahu soal urusan negara lain. Ini kan munafik tingkat tinggi.
Tapi kita juga tidak boleh menutup mata soal urusan Rohingya mengingat pengungsi mereka sudah ada yang berada di Indonesia. Saya ulangi, kita memiliki kepentingan soal masalah Rohingya karena beberapa pengungsi mereka sudah berada di Indonesia, bukan karena agama mereka kebetulan adalah Islam.
Kalau ingin membantu Rohingya karena agama maka mereka sungguh munafik karena menutup mata soal kejadian di Timur Tengah tapi sok tahu soal Rohingya. Apalagi maslaah Rohingya bukan soal agama, tapi soal status kewarganegaraan mereka yang tidak diakui Myanmar.
Namun, langkah FPI sebenarnya cukup bagus. Biarkan saja para kaum bersumbu pendek pergi ke Myanmar. Minimal di Indonesia berkurang sumbu pendeknya. Dari para berbuat onar disini, mending aja pergi kesana.
Akhir kata, biarkan saja FPI bermimpi setinggi langit. Toh ketua mereka lari karena dipanggil polisi dan sokongan dana untuk mereka sudah menipis. Kasihan nanti mereka kalau tidak ada lagi tujuan hidup. Dijamin pasti 10 ribu orang tersebut akan mengalami PHP berjamaah selevel First Travel!!!

0 komentar:

Posting Komentar