Cari Blog Ini

Kamis, 28 September 2017

Menyongsong Demo 299 Melawan PKI Milenial

DEMONSTRASI bernomor togel 299 besok dimulai lagi dengan topik fiktif paling seru, “PKI Bangkit!”. Ditengarai (ini juga fiktif) pemerintahan sekarang sedang melindungi antek-antek PKI, sebuah partai yang sudah diberangus Orde Baru lebih dari 50 tahun yang lalu.
Hus, jangan tertawa. Ini serius. Sejarah mencatat, PKI pernah dinyatakan dengan sebutan “bahaya laten PKI”. Laten itu artinya bahaya nan-serius. Pokoknya parah banget gitu loh.
Oleh sebab itu jangan protes jika ada seorang panglima tentara — setelah mendengar, menimbang, dan memperhatikan cerita pensiunan jenderal KZ — memutuskan mengimbau masyarakat agar menonton bareng (nobar) film dokumenter yang agak dilebay-lebaykan: Pengkhianatan G-30-S/PKI.
Jangan tanya mengapa luka lama kok dikorek-korek kembali. Harap maklum, G-30-S/PKI dan rentetatannya sebelum dan sesudahnya memang telah menimbulkan efek yaitu ratusan — mungkin jutaan — orang (saudara kita sendiri) meninggal dunia, dibunuh. Sampai sekarang tidak ada yang mengaku siapa atau pihak mana yang membunuh: rezim yang berkuasa setelah G-30-S/PKI atau PKI dan antek-anteknya?
Sang panglima tentara sepertinya berprinsip “emang gue pikirin”, sehingga tidak peduli bahwa ada sementara anak-anak muda setelah menonton film Pengkhianatan G-30-S/PKI menyimpulkan bahwa film tersebut menceritakan tentang tentara melawan tentara.
Foto: Metrotvnews
Lewat gerakan nobar yang kemudian viral di media sosial (medsos), panglima tentara kekinian memang berhasil “mencerdaskan” sebagian masyarakat di negeri ini, terutama mereka yang merasa diriya dan kelompoknya sebagai penjaga pintu sorga.
Harap maklum, ketika isu PKI diviralkan pada tahun 1965-1966 dari mulut ke mulut dan radio, pendapat umum atau opini publik yang berkembang saat itu adalah PKI identik dengan atheis (tak percaya Tuhan). Artinya, PKI adalah musuh bebuyutan kaum beragama. So, mereka harus dimusnahkan.
“Kecerdasan” yang membabibuta itu rupaya turun temurun sampai sekarang. Gegap gempita nobar ala panglima tentara ditelan mentah-mentah oleh petinggi ormas penjaga pintu sorga. Kelewat pintarnya, hantu PKI itu mereka hidupkan lagi dan dicoba untuk dibunuh untuk kali kedua.
Saya berharap mereka bisa melacak keberadaan 15.000.000 anggota PKI sebagaimana kerap disebut pensiunan jenderal KZ. Keberadaan 15 juta anggota PKI ini jelas berbahaya.
Kalau mereka ikut pemilu dan menang, gawat, DPR bakal dikuasai PKI zaman milenial. Bangsa ini akan kehilangan anggota DPR nan-cerdik pandai dan arif bijaksana seperti Fadli Zon, Fahri Hamzah atau Masinton Pasaribu.
Saya berharap jenderal gaek dan panglima bisa bekerja sama dengan Satpol PP Jakarta untuk menggerebek markas atau kantor PKI milenial yang entah ada di mana. Saya yakin KZ dan konco-konconya bisa melobi gubernur baru yang akan dilantik Oktober nanti dan gubernur baru berkenan mengerahkan Satpol PP-nya. Organisasi cikal bakal PKI milenial pasti ada di Jakarta karena dekat dengan kekuasaan.
Gubernur baru Jakarta juga bisa merangkul ormas yang dedikasinya membela agama (musuh PKI) tak diragukan. Bayangkan, petinggi ormas itu sebagaimana diberitakan detik.com, kemarin (Rabu 27/9), menyebut indikasi kebangkitan PKI tidak bisa dimungkiri lagi. Tuh, hebat, kan analisisnya?
“Kebangkitan komunis di Indonesia ini sudah jelas nyata, sudah tidak bisa dimungkiri lagi. Tidak bisa dibilang itu hanya isu, tidak bisa. Ini sudah jelas, terang-benderang,” katanya.
Wow, seram! Oleh sebab itu saya bisa pahami jika dalam rangka melawan kebangkitan komunis (baca: PKI), demo togel 299 digelar besar-besaran. Syukur-syukur bisa dihadiri 7 juta orang, mengulang sukses demo 212. Mohon Anda percaya. Kalau Anda tidak percaya, berarti PKI.
Semoga mereka bisa melupakan meme nyinyir yang sempat viral di medsos yang bunyinya seperti ini: “Jika ada yang tidak mau nonton film G-30-S/PKI berarti dia anggota PKI artinya yang tidak mau nonton film bokep berarti dia pemain bokep.”
Para aktivis dan simpatisan demo 299 memang sudah tidak sabar menunggu hari Jumat 29 September 2017. Disebut-sebut, mereka akan mengepung Gedung DPR untuk melawan PKI gaya baru yang sebenarnya lebih pas disebut PKI milenial karena “bangkit” di saat generasi Y (milenial) sedang tumbuh.
Beralasan kalau banyak di antara mereka yang tidak pernah mengalami tahun 1965 dan 1998 penasaran dan bertanya-tanya PKI itu partai apa sih? Komunis itu apa? Ini dialog mereka:
“PKI itu sebenarnya apa sih kok disebut-sebut sedang bangkit?”
“PKI itu Partai Komunis Indonesia.”
“Komunis itu ideologi macam apa?”
“Komunis itu ideologi yang pengikutnya tidak mengenal dan percama sama Tuhan.”
“Berarti mereka tidak punya agama, dong?”
“Ya, jelas, dong. Karena tidak beragama, maka mereka tidak mengenal Tuhan.”
“Oh, begitu. Berarti mereka benci dong sama kita yang beragama dan pemilik sorga?”
“Ya, mereka membenci kita. Tahun 1965 seperti kata guru-guru kita, PKI membunuh para ulama Islam, termasuk pendeta dan pastor. Mereka nggak senang kita menyembah Tuhan dan beribadah kepada Allah.”
“Oh, begitu. Kalau begitu orang yang tempo hari membawa gergaji dan kapak sambil ngamukmembubarkan ibadah sekolah minggu di rumah susun Pulogebang, komunis dong?”
Huusss, kalau yang itu bukan. Itu teman kita. Beda kasus. Sudah jangan banyak tanya! Ayo bersiap-siap ikut demo 299.”[]

0 komentar:

Posting Komentar