Cari Blog Ini

Sabtu, 23 September 2017

Beredar Foto Jokowi di Depan Mimbar DN Aidit yang Sedang Orasi

Saat ini lagi viral foto DN Aidit yang sedang orasi. Dalam foto tersebut Jokowi berada tepat berada di depan mimbar, seolah-olah foto itu bukti otentik bahwa Presiden Jokowi adalah PKI. Padahal foto tersebut dibuat pada tahun 1955 pada saat kampanye PKI, sementara Jokowi lahir pada tahun 1961. Artinya saat foto itu dibuat, Jokowi umurnya minus 6 Tahun. Fitnah yang benar-benar keterlaluan, bangsa ini mau dibawa kemana. Sungguh biadab.

Dari mana logikanya dan bagaimana mungkin Jokowi terlibat Komunis padahal Jokowi lahir pada tahun 1961. Kan ngaco. Propaganda murahan untuk menjatuhkan Presiden dengan cara-cara yang keblinger. Yang fitnah otak udang, yang percaya otak kerbau. Maklum kebanyakan micin, otak mereka jadi sengklek.
Bisanya hanya fitnah dan nuduh Jokowi PKI supaya tidak terpilih lagi jadi Presiden pada Pemilu 2019 mendatang. Pakai logika kalau mau fitnah, jangan kayak maling teriak maling dan sibuk mencari kambing hitam, lalu mengkhayal tingkat dewa upaya busuk menjegal Jokowi bisa berhasil.
Yang begini ini pekerjaan otak radikal akibat dirasuki oleh rasa iri hati dan dengki, sirik serta kebencian yang teramat sangat dan membabi-buta terhadap Jokowi. Sudah tidak ada lagi cara lain memfitnah, makanya otak jadi buntu lalu menghalalkan segala cara. Kasihan amat hidup loe, betapa menderitanya.
Hari gini masih jualan Komunis dan PKI, isu yang sudah basi dan tidak laku lagi di era Millennial ini. Sukanya sebar fitnah. Begitulah tipikal orang yang kecebur di sungai yang sangat dalam dan tidak bisa berenang, maka dia akan pegang apa saja karena panik ingin selamat, mungkin buaya lewat pun akan dia pegang, bukannya selamat malah mampus.
Ini sama saja dengan isu Jokowi PKI yang sengaja terus digoreng dan dihembuskan karena gagal segala cara. Bukannya sukses, malah mampus tercyduk. Lihat saja nanti. Tuduhan Jokowi PKI adalah tuduhan yang mengada-ada yang menimbulkan konsekuensi yang sangat buruk bagi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Selain menuding Jokowi Komunis, mereka juga menuntut Presiden Jokowi kalau berani melakukan tes DNA untuk membuktikan apakah benar Jokowi anak PKI atau tidak. Sampai sebegitu ngototnya. Jangan buat fitnah yang aneh-aneh. Hentikan cara-cara busuk memfitnah Presiden kita sendiri.
Fitnah model apapun sudah tidak akan mempan lagi untuk menghasut dan meracuni alam bawah sadar rakyat Indonesia. Apa masih kurang ganas fitnah Obor Rakyat pada pemilu 2014 yang lalu? Buktinya Jokowi tetap jadi Presiden RI.
Soal PKI, Presiden Jokowi sendiri sudah menegaskan bahwa hukumnya jelas dilarang. Tidak ada ruang bagi Komunisme di Indonesia karena PKI telah dinyatakan sebagai organisasi terlarang di Tanah Air. Di konstitusi bangsa ini jelas, ada Tap MPRS yang mengatur bahwa komunis dilarang di negara kita.
Menuding seseorang adalah komunis adalah cara-cara busuk di era Orde Baru. Di masa Orde Baru, seseorang yang tidak disukai akan dituduh komunis dan terlibat PKI. Akibatnya, mereka yang tertuduh bisa dibunuh dan dipenjara, bahkan dipermalukan sampai ke anak-cucunya. Itu gaya politik orde baru untuk melanggengkan kekuasaan. Semua juga sudah tahu itu.
Awal Mula Tudingan Komunis Terhadap Jokowi
Fitnah komunis terhadap Jokowi awalnya bersumber dari tudingan Fadli Zon pada masa pilpres 2014 yang lalu. Fadli menuding Revolusi Mental ala Jokowi berakar kuat dari tradisi paham komunis karena bapak komunis Karl Marx menggunakan istilah Revolusi Mental pada tahun 1869 dalam karyanya yang berjudul “Eighteenth Brumaire of Louis Bonapartem”.
Padahal, menjadi seorang komunis, sosialis, liberalis, kapitalis bukanlah suatu kejahatan. Sama seperti seseorang yang menjadi Islam atau menjadi Kristen, Hindu, Budha, Atheis dan lain sebagainya bukan suatu kejahatan. Pikiran dan keyakinan seseorang bukan suatu kejahatan, melainkan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh siapa pun atau golongan manapun adalah kejahatan. Paham?
Apapun fitnah terhadap Jokowi tidak akan mampu melawan kodrat Ilahi bahwa Jokowi adalah Presiden Republik Indonesia yang terpilih secara konstitusional dan sah sesuai Undang-Undang yang berlaku sahih di negeri ini.
Fitnah itu penyakit hati, jadi yang terbiasa menebar fitnah bahwa Jokowi adalah antek PKI karena hatinya teramat amat sangat sakit. Kapan kita bisa bangun bangsa ini menjadi bangsa yang besar kalau hanya berkutat di isu Komunis dan PKI yang tiada henti? Mbok ya waras.

0 komentar:

Posting Komentar