Cari Blog Ini

Selasa, 23 Mei 2017

Ketua Baru PMII: Cegah dan Lawan Paham Radikalisme

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mendampingi Presiden Joko Widodo membuka secara resmi Kongres XIX Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Auditorium Masjid Agung Darussalam, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, 16 Mei 2017.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mendampingi Presiden Joko Widodo membuka secara resmi Kongres XIX Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Auditorium Masjid Agung Darussalam, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, 16 Mei 2017.

Jakarta - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sudah menentukan pimpinan barunya dalam Kongres XIX di Palu, Sulawesi Tengah pada 15-19 Mei lalu.
Di kongres yang berlangsung dua putaran dan dibuka Presiden RI Joko Widodo itu, Agus Herlambang terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PMII 2017-2019 setelah bersaing dengan 15 calon kandidat lainnya.
Agus memiliki visi utama dalam melakukan pencegahan pemahaman radikalisme di tingkat mahasiswa yang saat ini berkembang dalam bentuk organisasi keislaman dengan konsep khilafah.
"Kita lakukan kaderisasi di kampus secara lebih masif dengan membumikan Islam yang damai di kampus dalam menangkal radikalisme dan terorisme atas nama agama," ujar Agus kepada SP, Senin (22/5).
Ia menyebutkan, tujuan utamanya adalah memperlihatkan sisi lain dari Islam yang ramah dan damai kepada dunia internasional melalui publikasi jurnal internasional karya mahasiswa Indonesia serta aktif mengikuti perkembangan Islam di ranah masyarakat.
"Islam yang ramah dengan nilai Rahmatan Lil Alamin dapat direalisasikan di tengah masyarakat dengan menjaga tali persaudaraan dan tidak mudah tersulut provokasi dari pihak yang ingin membuat negara terpecah belah," lanjutnya.
Agus menyayangkan adanya pandangan sejumlah mahasiswa terhadap organisasi Islam radikal yang ingin menjadikan Indonesia sebagai negara khilafah, atau berbasis keagamaan yang sangat bertolak belakang dengan nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Indonesia dari akar sejarah sudah ada prinsip hidup berdampingan antar suku, agama, etnis, dan antar golongan. Organisasi Islam radikal ini sangat berlawanan dan kita menentang itu dengan mengcounter menggunakan pemahaman yang benar," tutur Agus Herlambang
PMII saat ini memiliki sekitar tiga juta anggota tersebar di 25 provinsi dan 224 cabang kabupaten. Namun, selama ini pergerakannya kurang efektif untuk mencegah pemahaman radikalisme dengan munculnya paham khilafah dan organisasi HTI yang kadernya kebanyakan mahasiswa.
"Banyak kajian Islam yang harus kita kembangkan terutama di lingkungan masjid kampus. Jika seluruh anggota diajak untuk mengkampanyekan islam yang ramah itu bisa melawan gerakan khilafah yang disebabkan pemahaman Islam yang belum cukup atau dangkal," tambahnya.
Untuk itu, ia melihat seluruh kader mahasiswa harus bisa menggerakkan ekonomi umat sebagai salah satu upaya mencegah berkembangnya pemahaman radikalisme.
"Kreatifitas kader di daerah bisa ditingkatkan. Mendorong dan memperbanyak tenaga kerja, melalui pengembangan UMKM. Kita juga bekerja sama dengan pemerintah untuk mendeteksi organisasi radikalisme yang ada," tutupnya
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Agus Herlambang, Abdullah alias Gus Abduh melihat jalannya kongres bisa berlangsung dengan cepat dan aman tanpa adanya gangguan berarti.
"Terima kasih kami kepada pengurus PMII sebelumnya yang bisa menyelenggarakan pemilihan dengan aman dan berkualitas. Mari kita sama-sama bangun PMII menjadi organisasi Islam yang mengutamakan kapabilitas dalam menghadapi persaingan global dan mengutamakan pemahaman Islam damai" kata Abduh. 

0 komentar:

Posting Komentar