Cari Blog Ini

Sabtu, 20 Mei 2017

Hari Kebangkitan Nasional

20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional atau yang disingkat Harkitnas. Hal ini Dikarenakan 20 Mei 1908 adalah hari berdirinya Budi Utomo. Budi Utomo adalah organisasi moderen pertama di Indonesia dan merupakan organisasi non politik. Berdirinya organisasi ini ditandai dengan bangkitnya rasa dan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan Kemerdekaan Republik Indonesia yang tidak pernah muncul penjaahan dan Indonesia dikuasai oleh Belanda dan Jepang. Pengagas berdirinya Budi Utomo adalah Dr. Wahidin Sudirohusodo dan Dr. Sutomo. Budi artinya Parangai dan Tabiat sedangkan Utomo artinya Baik dan Luhur. Sesuai dengan namanya Budi Utomo diharapkan dapat menjadi suatu organisasi dengan tujuan yang luhur dengan tabiat yang baik dan luhur juga. Pada tahun ini, Budi Utoma telah berumur 108 tahun dan dampaknya dapat kita rasakan sekarang karena berkat organisasi inilah kita dapat mencapai kemerdekaan.

Budi Utomo sangat berperan penting dalam Kemerdekaan Indonesia. Jasa Dr. Wahidin Sudirohusodo, Dr. Sutomo, Pelajar dari STOVIA sangat besar bagi kita. Kita sebagai penurus generasi di Indonesia harus menjadi contoh dan teladan yang baik. Jangan melakukan hal yang tidak baik, seperti: Mencuri, mengonsumsi narkoba, korupsi, dll. Kita harus mendeladani jasa Para Pahlawan. Contoh perbuatan baik adalah dengan menaati peraturan yang berlaku. Kita juga harus membangkitkan kembali semangat 45 agar tetap mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dan agar Indonesia tidak di jajah lagi. 

Tahun 1946 bisa menjadi tahun menegangkan bagi Kabinet Hatta (1948-1949) dimana mendapat serangan balik dari kudeta 3 Juli 1946 oleh Tan Malaka dan Mohammad Yamin. Saat itu, pembelaan Tan Malaka dan Muhammad Yamin kala itu dimuat di media cetak dan radio mendorong Hatta untuk menetapkan hari kebangkitan Nasional. Alasan utamanya adalah pembelaan ini akan menumbuhkan perpecahan bangsa yang sedang menghadapi perang kemerdekaan. Untuk itu pemerintah Hatta merasa perlu ditetapkan tanggal kebangkitan Nasional untuk memupuk kembali semangat perjuangan melawan penjajah. 


Pilihan Kabinet Hatta jatuh pada Budi Utomo yang saat itu sudah mati. Alasannya adalah organisasi yang pertama kali lahir di Indonesia. Pada saat yang bersamaan masih banyak organisasi yang masih hidup bahkan lahir lebih dulu dari Budi Utomo seperti Sekirat Dagang Islam (16 Oktober 1905), Serikat Islam (1912), Perserikatan Muhammadiya (18 November 1912), Persatuan Islam (12 September 1923) atau Nahdatul Ulama (31 Januari 1926). Dengan alasan nasionalisme Budi Utomo dipilih karena tidak mengindikasikan Islam, namun tak bisa dipungkiri bahwa saat itu muncul banyak pergerakan Islam karena mayoritas penduduk Indonesia kala itu adalah muslim.
Terlepas dari perbedaan pendapat yang berkembang, hal penting yang menurut saya perlu diperhatikan adalah sejarah. Generasi muda perlu mengenal betul sejarah dan menteladani pahlawan bangsanya. Tidak sedikit negara maju seperti Cina dan negara-negara di Eropa yang berkembang karena belajar dari sejarah bangsanya.
Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei memiliki makna, arti, dan sejarah yang menggambarkan perjuangan bangsa dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Peringatan Hari Kebangkitan Nasional sendiri, dilakukan untuk mengenang Budi Utomo, salah satu organisasi pertama yang bercorak nasionalis di Indonesia. Budi Utomo didirikan pada 20 Mei 1908.

Tujuan peringatan 108 tahun Kebangkitan Nasional adalah untuk terus memelihara, menumbuhkan, dan menguatkan jiwa nasionalisrne kebangsaan kita sebegai landasan dasar dalam melaksanakan pembangunan, menegakkan nilai-nilai demokrasi berlandaskan moral dan etika berbangsa dan bemegara, mempererat persaudaraan untuk mempercepat terwujudnya visi dan misi bangsa kita ke depan dalam bingkai NKRI.

Peringatan Harkitnas tahun ini memiliki kehkususan, karena merupakan perenungan kembali atas berbagai peristiwa yang dihadapi bangsa ini yang diliputi berbagai tantangan dan cobaan yang mengarah kepada ancaman terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Sejalan dengan semangat dan jiwa kebangkitan nasional, peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang ke 108 tahun 2016 mengambil tema “Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan Mewujudkan Indonesia yang Bekerja Nyata, Mandiri, dan Berkarakter".

Tema ini mengandung tiga makna yang sekaligus menjadi instrumen ukuran sejauh mana nilai-nilai nasionalisme terimplementasi dalam karsa, cipta dan karya kekinian kita secara nyata. Hari Kebangkitan Nasional juga merupakan suatu perjuangan di masa lalu yang sangat mulia dan menantang. Kita harus bersyukur karena dapat hidup di era yang bebas dari penjajahan dan itu semua berkat perjuangan para pahlawan salah satunya pendiri Budi Utomo.
Di zaman sekarang, teknologi telah maju dan membuat kita lebih bergantung pada teknologi. Kita harus menggunakan teknologi dengan benar, bukan menggunakan internet untuk membuka situs yang aneh, seperti: pornografi, dll. Kita juga tidak boleh melakukan hal-hal yang bertentangan dengan pancasila dan UUD 1945, seperti: korupsi, hak kekerasan, dll.
Kita sebagai generasi penerus bangsa harus memberikan teladan yang baik bagi sesama bukannya memberikan contoh yang tidak baik. Kita dapat berlandaskan dengan 3 semboyang yang didengungkan oleh  Ki Hajar Dewantara, yaitu:
  • ·         Ing Ngarso Sun Tulodo: 'Di depan menjadi teladan'
Tulodo berarti teladan. Makna semboyan ini adalah menjadi seseorang yang bisa memberi teladan ketika kita berada di garis depan atau menjadi pemimpin. Kita harus bisa memberi contoh yang baik bagi orang-orang di sekitar.
  • ·         Ing Madyo Mbangun Karso: 'Di tengah membangun semangat'
Membangun berarti membangun dan karso berarti kemauan atau niat. Jadi, makananya adalah kita harus selalu bisa membangkitkan semangat baik bagi diri sendiri maupun orang lain di tengah keseibukan. Contohnya, kita tetap bisa menggali ide kreatif dan inovatif di samping kesibukan kita belajar sehari-hari.
  • ·         Tut Wuri Handayani: 'Di belakang memberi dorongan'
Handayani berarti memberikan dorongan baik moral dan semangat. Jadi, arti Tut Wuri Handayani adalah seseorang harus bisa memberikan dorongan dan semangat dari belakang.
Semangat yang kita miliki pun harus berkobar-kobar layaknya semangat kemerdekaan, semangat 45, semangat para pahlawan! Jangan karena kita telah hidup di zaman yang telah merdeka, kita tidak bersemngat lagi. Tapi, kita harus tetap memiliki semngat kemerdekaan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia agar tidak di rebut lagi oleh orang atau Negara lain.
Kita juga harus memiliki rasa nasionalisme. Dengan memiliki rasa nasionalisme, kita akan selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara lebih dari apa pun (baik kepentingan pribadi maupun golongan atau kelompok). Kita juga harus cinta Tanah Air Kita, Indonesaia, mencintai produk dalam negeri (jangan menggunakan produk impor), dan rela berkorban demi Negara kita, Indonesia.
Kita pun harus memiliki rasa peduli kepada sesama. Jangan egois! Kita harus saling membantu sesama kita yang membutuhkan bantuan. Kita juga dapat memberikan amal kepada Tempat Ibadan=h ataupun ke Panti Asuhan, Panti Jompo, dll.
Sebagai generasi penurus bangsa, kita harus memiliki sikap yang hemat dan adil. Kita harus menabung dari sekarang demi masa depan kita, agar semua yang di inginkan terkabul, agar cita-cita tercapai, dll. Kita pun harus adil karena kita semua memiliki hak, kewajiban, dan derajat yang sama.
Sesuai dengan nilai Pancasila sila ke-4, kita harus mangambil keputusan dengan melakukan musyawarah mufakat. Suara terbanyaklah yang akan diambil menjadi suatu keputusan yang bulat utnuk dilakukan.kita tidak boleh memaksakan kehendak kita. Kita juga harus bertanggung jawab dengan apa yang telah diputusan, jangan karena bukan keputusan kita yang di ambil jadi kita tidak mau melakukannya. Itu sebuah pandangan hal yang salah.
Dan sesuai dengan Pancasila Sila-1, kita harus selalu takut dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan selalu beribadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Dan kita juga tidak boleh memaksakan orang lain agar mengikuti kepercayaan kita.
Kita harus selalu taat pada Pancasila  dan UUD 1945, selalu menjaga persatuan dan kesatuan dengan orang lain dan terus bekerja keras. Kita tidak boleh cepat putus asa hanya karena tidak bias melakukannya. Kita harus optimis bukan pesimis. Harus selalu berusaha dengan giat.
Kita juga harus membuang semua sikap buruk yang kita miliki. Kita juga tidak boleh mekakukan hal-hal yang merugikan Negara. Hal-hal yang menyakitkan orang lain, merusak nama orang lain, mengacaukan sesuatu, dll.
Ada juga pokok-pokok kegiatan yang dapat dilakukan pada tanggal 20 Mei atau Hari Kebangkitan Nasional, yaitu:
  • ·         Upacara Bendera
     Melakukan Upacara Bendera pada Hari Kebangkitan Nasional dengan penuh hikmat dan khusuk.
  • ·         Seminar dan Dialog Interaktif
     Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menegakkan kerja nyata setiap anak bangsa dalam mendirikan dan mewujudkan nilai-nilai Kebangkitan Nasional.
  • ·         Ziarah ke Taman Makam Pahlawan 
     Kegiatan ini dapat dilaksanakan dalam bentuk :
a. Ziarah ke Taman Makam Pahlawan di daerah masing-masing
b. Di Jakarta, Ziarah dileaksanakan di TMP Kalibata
c. Ziarah juga dilaksanakan secara khusus ke Makam DR. Wahidin Sudiro   Husodo dan Makam DR. Sutomo di Yogyakarta dan Surabaya oleh pimpinan Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Pemda Provinal DIY dan Pemda Provinsi Jawa Timur.
d. Ziarah ke TMP dilaksanakan pada tanggal 19 atau 20 Mei 2016, disesuaikan di masing-masing daerah.
  • ·         Bakti Sosial
     Pelaksanaan Bakti Sosial di Pusat dan Daerah disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan masing-masing instansi (Dapatdengan memberikan amal, dll).
  • ·         Koordinasi, Publikasi, dan Dokumentasi
     Kegiatan Koordinasi, Publikasi dan Dokumentasi didasarknn pada Tema dan Slogan dalam bentuk :
a. Coverage News
b. Fasilitasi Satuan Kerja, Kelompok Masyarakat dalam memperingati Harkitnas.
c. Baliho dan Spanduk
d. Forum Dialog di TV dan Radio
e. Dokumentasi
Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional di Sekolah. Kita dapat melakukan:
  • Upacara Bendera pada Hari Kebangkitan Nasional
  • Membuat dan membaca pidato
  • Membuat dan membaca puisi
  • Mengadakan lomba
  • Mengambil bagian dalam Upacara Bendera
  • Menghormati jasa pahlawan dengan Mengheningkan Cipta, dll.
  • Mengamalkan nilai-nilai Pancasila
  • Melakukan perbuatan yang baik
  • Mengenakan pakaian batik saat Hari Kebangkitan Nasional
  • Menerapkan apa yang kita pelajari dalam pelajaran Pedidikan Kewarganegaraan
  • Menyanyikan Lagu Nasional
Contoh pidato yang dapat dibacakan:
Salam.
Para hadirin yang berbahagia.
Pertama-tama dalam kesempatan yang berbahagia dan penuh bangga ini marilah kita senantiasa bersyukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan hidayahnya, sehingga pada kesempatan kali ini kita bisa hadir dan bermuwajah dalam acara memperingati Hari Kebangkitan Nasional.
Hadirin yang saya hormati, dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang bertepatan dengan tanggal 20 Mei ini marilah kita bersyukur kepada Allah atas jasa para pendahulu kita yang telah berhasil membangkitkan para kader bangsa dengan meningkatkan pendidikan serta melestarikannya, sehingga mampu bertahan sampai saat sekarang ini.
Semuanya itu adalah hanya karena rahmat serta hidayah-Nya semata. Disamping itu marilah kita sambut dengan bermurah hati terhadap kaum yang benar-benar mengharapkan uluran tangan kita untuk meringankan beban mereka, terutama dalam urusan pendidikan yang akhir-akhir ini banyak menjadi keluhan bagi kaum lemah, karena biaya pendidikan yang terus meningkat, sehingga tidak terjangkau oleh kaum yang berpenghasilan rendah.

Oleh karena itu Allah memberikan pahala yang sangat besar bagi orang-orang yang mau membelanjakan atau mensedekahkan kepada kaum yang sangat membutuhkannya baik diwaktu malam maupun siang hari, baik secara sembunyi-sembunyi maupun secara terang-terangan.
Demikianlah pidato singkat yang bisa saya sampaikan, mudah-mudahan pidato yang singkat ini ada manfaatnya serta diiringi hidayah dan rahmat Allah. Amin.
Contoh pusi yang  dapat dibacakan:
Bangkit
Prito Windiarto
Bangkit,
Saatnya kita semua bangkit
Bangkit dari tidur panjang
Nan melenakan
Bangkit dari nina bobo
Penjajahan gaya baru
Penjajahan semua
Namun mematikan
Kita tak lagi dijajah langsung bung,
Namun kita tetap dipasung
Bangkit
Mari bangkit
Agar tak semakin terjepit, terhimpit, apalagi koit
Bangkit bung
Para pemuda negeri
Jangan hanya memikirkan
Soal cinta
Yang bikin terlena
Bangkit sis
Ini bukan sekadar soal belanja
Ini soal kita harus
Jadi tuan rumah di negeri sendiri
Bangkit Pres
Ini tak lagi tentang intervensi
Ini soal kedaulatan negeri
Bangkit, bangun
Dari tidur panjang
Matahati kian meningi
Mari kejar cita mewangi
Lari
Saatnya kita berlari
Bukan dari kejaran masalah atau kenyataan yang menghampiri
Kita berlari
Mengejar ketertinggalan
Kemiskinan, kebodohan, ketidakberdayaan
Lari
Terus berlari
Karena negeri ini
Kan kian tertinggal jika kita terus diam
Lari
Mari berlari
Ajak yang lain,
Jangan sendiri
Agar kian kencang
Semakin berenergi
Lari
Susul
Masa depan cerah di hadapan
 
Lagu Nasional yang dapat di nyanyikan:
Wajib Belajar
Mari kita laksanakan wajib belajar
Putra putri tunas bangsa
Harapan negara
Wajib belajar cerdaskan
Kehidupan bangsa
Membangun ntuk menuju masyarakat
Adil sejahtera

Gunakan waktumu isilah hidupmu
Tekunlah belajar giatlah bekerja
Berantas kebodohan perangi kemiskinan
Habis gelap terbit terang
Hari depan cerlang

Ayo kita giatkan wajib belajar
Jangan putus tengah jalan marilah tamatkan
Tanam ilmu sekarang
Petik hari depan
Cerdas trampil berwibawa penuh daya cipta

Gunakan waktumu isilah hidupmu
Tekunlah belajar giatlah belajar
Jadikan tunas bangsa inti pembangunan
Adil makmur sejahtera
Merata bahagia

Mari kita laksanakan wajib belajar
Putra putri tunas bangsa
Harapan negara
Wajib belajar cerdaskan
Kehidupan bangsa
Membangun ntuk masyarakat
Adil sejahtera

Gunakan waktumu isilah hidupmu
Tekunlah belajar giatlah bekerja
Berantas kebodohan perangi kemiskinan
Habis gelap terbit terang
Hari depan cerlang

Ayo kita giatkan wajib belajar
Jangan putus tengah jalan marilah tamatkan
Tanam ilmu sekarang
Petik hari depan
Cerdas trampil berwibawa penuh daya cipta

Gunakan waktumu isilah hidupmu
Tekunlah belajar giatlah bekerja
Jadikan tunas bangsa inti pembangunan
Adil makmur sejahtera
Merata bahagia
Inilah beberapa hal yang dapat saya berikan tentang Hari Kebangkitan Nasional, Semoga dapat bermanfaat.
 

0 komentar:

Posting Komentar