Cari Blog Ini

Kamis, 18 Mei 2017

Ansor : "Meneguhkan Semangat Kebangsaan Membawa Khazanah Islam Nusantara dari NTB Untuk Indonesia"

LOMBOK - Gerakan Pemuda (GP) Ansor, genap berusia 83 tahun. Peringatan hari lahir (Harlah) ke-83 tahun ini, di NTB menggelar tasyakuran bertajuk "Meneguhkan Semangat Kebangsaan Membawa Khazanah Islam Nusantara dari NTB Untuk Indonesia".

Peringatan Harlah GP Ansor ke-83 tahun dirangkai dengan penyerahan "Ansor Award 2017" yang diberikan langsung oleh Ketua GP Ansor NTB kepada 11 orang diantaranya, Menpora RI H Imam Nahrawi, Ketua Umum PP GP Ansor, Kapolda NTB Brigjen Pol Firli, Danrem 162/WB, Gubernur NTB, Kabinda NTB Tarwo Kusnarno, dan para mantan Ketua PW GP Ansor NTB.

"83 tahun usia Ansor sekarang ini. Ansor terbentuk sebelum Indonesia merdeka. Jadi Ansor bagian dari yang terlibat didalam kemerdekaan Indonesia," kata Ketua GP Ansor NTB H Zamroni Azisz, di sela acara tasyakuran tersebut, yang dihadiri oleh Musytasar PBNU TGH LM Turmudzi Badarudin, Menpora RI H Imam Nahrawi, Ketua PP Ansor H Hasyim Asy'ari, Kapolda NTB, Kabinda NTB, perwakilan Gubernur NTB, Ketua PW NU NTB TGH Ahmad Taqiudin Mansyur, para Tuan Guru, Toga, Toma, tokoh lintas agama, tokoh-tokoh pemuda NTB serta para mahasiswa, Rabu (17/5/2017) malam.

Menurut Ketua Ansor NTB, apapun yang dilakukan hari ini adalah untuk Indonesia. NTB merupakan miniatur negeri Indonesia. Menteri yang paling mulya adalah Menpora karena mengurus generasi muda.

"Kami ingin menyatukan persepsi bersama seluruh elemen pemuda untuk menjaga NKRI tentunya dengan doa-doa dari para Tuan Guru atau Kiyai," ujar Ketua Ansor NTB.

Gerakan Pemuda Ansor, ditegaskan Ketua PP Ansor H Hasyim Asy'ari, merupakan bagian dari NU, dan Banser merupakan bagian dari Ansor, yang terbiasa dengan satu komando. "Ansor telah ikut serta aktif dalam berdirinya negara Indonesia," tegas H Hasyim Asy'ari.

Menurutnya, ada tiga model negara, diantaranya model negara yang secara resmi menyebut dirinya kepada salah satu agama dan itu sudah berada didalam konstitusinya, pertanyaannya mazhabnya apa ?. Kemudian, lanjutnya, model negara yang tidak memasukkan agama seperti negara-negara sekulerisme. Model negara yang ketiga yaitu agama itu adalah spirit kehidupan dalam bernegara, berbangsa, sehingga negara Indonesia masuk dalam model ini.

"Karena sudah terlihat dalam konstitusi. Jihad bagi NU sudah sejak lama, bukan seperti yang sekarang ini kita lihat. Ansor dan Banser menjadi paku buminya NU dan NKRI," tegas dia.

Ketua PW NU NTB, TGH Ahmad Taqiudin Mansyur mengingatkan pemuda Ansor harus tetap bergerak dan selalu optimis. Ansor sebagai garda terdepan, harus tetap menjunjung tinggi kebenaran. Jiwa pemuda Ansor harus amanah.

"Ansor memikul tanggungjawab yang besar untuk menjaga negeri ini. Amanah ini harus diteruskan dan dilaksanakan untuk negeri ini. Ansor jangan terdiam dan harus terus bergerak untuk kepentingan kebaikan negeri dan islam," ujarnya.

Dalam kesempatan itu juga Menpora RI H Imam Nahrowi menekankan Ansor harus melaksanakan pekan olah raga nasional. "Saya ingin melihat Banser bermain bola, bulu tangkis dan olahraga lainnya. Olah raga salah satu perekat bangsa," ujarnya.

Menpora juga mengajak Ansor sebagai komandan pembacaan teks Pancasila secara bersama-sama di seluruh penjuru negeri, yang akan diadakan pada 1 Juni 2017, pukul 09.00 wita.

Menpora juga tidak lupa mengajak pemuda Ansor untuk membantu aparat kepolisian mencegah peredaran narkoba. "Narkoba menjadi alat untuk memutus mata rantai generasi produktif, jadi harus kita terlibat aktif membantu polisi dalam mencegah peredaran narkoba," imbuhnya.

Sementara sebelumnya Kapolda NTB Brigjen Pol Firli MSi mengatakan dengan tegas bahwa dirinya cinta terhadap Ansor, sehingga dirinya hadir bersama-sama Ansor. "Rasa cinta itu kita miliki semua dan dibuktikan kehadiran kita semua pada saat ini," ujarnya.

Brigjen Pol Firli menegaskan bahwa semua elemen bangsa memiliki peran, dan Ansor sudah memberikan peran besar bagi bangsa.

"Jadi kalau ada yang mengatakan selain itu maka kurang mempelajari sejarah. Sampai saat ini 83 tahun Ansor tetap dengan kerja keras dan tidak pernah mengalami surut dalam bergerak. Ansor ibarat kapal besar dimana selalu menyebrangi," ujar Kapolda NTB itu.


0 komentar:

Posting Komentar