Cari Blog Ini

Jumat, 07 April 2017

BI Tepis Isu Uang Palsu, Ini Alasan Uang Rupiah Baru Sulit Dipalsukan

 

LIPUTANRAKYAT – Publik sempat geger dengan kabar adanya uang rupiah baru yang dipalsukan. Uang palsu itu diunggah di jejaring sosial Facebook oleh salah satu netizen.
Rupiah baru ini diluncurkan akhir 2016 lalu. Kabar ada uang palsu ini jadi geger karena uang NKRI ini baru diluncurkan beberapa bulan lalu.
Bank Indonesia (BI) langsung merespons hal ini. Menurut BI, Uang TE 2016 telah dilengkapi penguatan unsur pengaman untuk menghindari upaya pemalsuan.
Dengan penguatan unsur pengaman, bank sentral meyakini bahwa uang Rupiah TE 2016 telah memiliki ciri-ciri yang mudah dikenali masyarakat dan sulit dipalsukan.
“Sehubungan dengan informasi yang beredar di masyarakat mengenai adanya pemalsuan uang Rupiah Tahun Emisi (TE) 2016, Bank Indonesia menegaskan bahwa hingga saat ini Bank Indonesia tidak menerima pengaduan masyarakat yang membawa bukti fisik uang TE 2016 yang diragukan keasliannya,” tulis keterangan Departemen komunikasi BI seperti dikutip, Rabu (5/4/2017).
Apa saja unsur pengaman yang dipakai BI dalam uang rupiah baru? Ini daftarnya.
Pengaman ini terdiri dari color shifting, rainbow feature, latent image, ultra violet feature, tactile effect, dan rectoverso.
Ini Alasan Uang Rupiah Baru Sulit DipalsukanFoto: Dok. BI
Dari sisi color shifting, apabila dilihat dari sudut pandang yang berbeda, akan terjadi perubahan warna secara kontras. Dari sisi rainbow feature, apabila dilihat dari sudut pandang tertentu akan muncul gambar tersembunyi multi warna berupa angka nominal.
Ini Alasan Uang Rupiah Baru Sulit DipalsukanFoto: Dok. BI

Ini Alasan Uang Rupiah Baru Sulit DipalsukanFoto: Dok. BI
Sedangkan dari sisi latent image, apabila dilihat dari sudut tertentu akan muncul gambar tersembunyi berupa teks BI pada bagian depan dan angka nominal pada bagian belakang.
Ini Alasan Uang Rupiah Baru Sulit DipalsukanFoto: Dok. BI
Sementara dari sisi ultra violet feature (level 2), dilakukan penguatan desain UV feature yang memendar menjadi dua warna di bawah sinar UV. Dari sisi rectoverso, apabila diterawang akan terbentuk gambar saling isi berupa logo BI.
Tak hanya itu, desain uang tahun emisi (TE) 2016 dilakukan dengan penyempurnaan fitur kode tuna netra (blind code) dengan melakukan perubahan desain pada bentuk kode tuna netra berupa efek rabaan (tactile effect) untuk membantu membedakan antar pecahan dengan lebih mudah. [Detik]

0 komentar:

Posting Komentar