Cari Blog Ini

Kamis, 26 Oktober 2017

Toleransi dalam Kehidupan Bangsa Indonesia

Indonesia telah merdeka sejak 76 tahun yang lalu. Tepat pada tanggal 17 agustus 1945 indonesia memproklamasikan Pidato Kemerdakaan Negara Indonesia, yang dibaca oleh Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta Pusat. Sejak itulah bangsa indonesia  merdeka dengan dasar negara pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara Indonesia yang berarti berbeda beda tetapi tetap satu. Selain itu indonesia juga merupakan negara kepulauan, indonesia memiliki sekitar 17.506 pulau. Pulau-pulau ini terdiri dari lima pulau besar yaitu Sumatera, Jawa, Papua, Sulawesi dan Kalimantan.
 Semboyan dari Bangsa Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”, sangatlah sesuai dengan keadaan Bangsa Indonesia yang terdiri dari ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan. Indonesia memiliki 1.128 suku bangsa, dan 6 agama yang telah di akui oleh bangsa yaitu Islam, Hindu, Budha, Kristen, Katolik dan Kong Hu Cu. Selain itu indonesia memiliki banyak etnis seperti Melayu, China, Arab dan lain sebagiannya. Dari sekian perbedaan yang ada, dengan adanya pancasila sebagai dasar negara diharapkan dapat menopang dan menumbuhkan rasa toleransi terhadap kehidupan bangsa indonesia.
            Toleransi sangat berpengaruh dalam kehidupan bangsa indonesia. Kita tidak boleh lupa akan sejarah kita ketika dahulu pada saat zaman penjajahan, semua rakyat bersatu berasal ras, suku dan agama yang berbeda dengan tujuan dan semangat yang sama untuk memerdekaan bangsa dan negara indonesia. Dengan semangat persatuan dan kesatuan inilah menumbuhkan rasa toleransi sehingga menjadi pendorong kemerdekaan negara indonesia. Jadi dengan adanya toleransi dapat menjadikan keadaan negara yang damai tanpa ada permasalahan ras, suku dan budaya maupun antar golongan agama. 
Akan tetapi, pada saat ini keadaan toleransi dalam kebhinekaan menjadi buruk sekali dan sedikit demi sedikit seperti menghilang dari kehidupan bangsa. Hal ini sangat berdampak buruk terhadap kehidupan bangsa, hilangnya toleransi juga dapat menghacurkan kesatuan dan persatuan bangsa indonesia. faktor menghilangnya toleransi dan semangat persatuan dalam kehidupan bangsa, yaitu sedikitnya masyarakat yang memahami arti penting toleransi dalam kehidupan bangsa, dan selain itu juga banyak masyarakat yang kurang memahami pancasila sebagai pedoman hidup bangsa.
            Intoleransi terjadi juga karena banyak masyarakat mudah terpengaruh akan informasi informasi hoax dari orang ke orang. Banyak berita hoax yang yang dilebih lebihkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab di media sosial. Contohnya pada tahun 2016 kemarin, media sosial dihebohkan dengan adanya berita tentang negara indonesia mendatangkan tenaga asing yang berasal dari China secara besar-besaran. Jumlah yang disebutkan tidak tanggung- tanggung, yakni 10 juta orang tenaga kerja asing, ada juga yang menghembus kabar mencapai 20 juta orang.
 Berita ini sangat menghebohkan masyarakat indonesia terutama pengguna sosial media, titik permasalahannya yang menjadi pertanyaan masyarakat yaitu angka pengangguran yang masih tinggi di indonesia tapi mengapa tenaga kerja asing dari China malah di datangkan. Berita hoax ini terbukti mempengaruhi banyak masyarakat dan langsung mendapatkan respon dari Presiden Joko widodo. Bapak Presiden membantah adanya isu yang meresahkan masyarakat ini. 
Menurutnya, jumlah tenaga kerja asing (TKA) dari China ada sekitar 21.000. jumlah ini disenut jauh lebih kecil dibandingkan dengan tenaga kerja indonesia (TKI) di Hongkong mencapai 153.000 orang. Presiden juga menilai isu yang beredar tentang TKA yang bekerja di indonesia tidak logis sebab upah bekerja di indonesia masih relatif lebih kecil dibandingkan di china yang bisa diupah hingga diatas 5 juta.
            Kejadian tersebut sangatlah berpengaruh terhadap toleransi antar etnis, dengan tersebarnya berita hoax tersebut sedikit banyak masyarakat pasti terpengaruh oleh berita hoax tersebut dan memendam kebencian kepada orang orang china, yang berindikasi dapat mediskriminasi etnis china yang berada di indonesia sejak dulu. Selain itu Indonesia ternyata memiliki banyak permasalahan yang berkaitan dengan agama, yang mana pelanggaran akan kebebasan beragama dan berkeyakinan. 
 Salah satu contohnya adalah kasus penistaan agama  oleh Basuki Tjahja purnama (Ahok) yang berawal dari pidato Ahok di Kepulauan Seribu dalam menafsirkan QS: Al-Maidah 51, entah sengaja atau pun tidak hal itu dianggap oleh banyak kalangan sebagai suatu penistaan agama, khususnya penistaan terhadap agama Islam. Kasus penistaan ini mendapatkan respon keras dari ormas ormas islam yang berupa aksi aksi bela islam yang berkelanjutan di jakarta . 
Namun respon keras ini seharusnya tidak perlu terjadi karena telah ada proses hukum yang telah menangani kasus penistaan agama ini, sehingga tidak berindikasi menaburkan kebencian dan berindikasi merusak toleransi antar umat beragama di Indonesia yang sudah di bangun sejak proklamasi Kemerdekaan. Seharusnya kita sebagai umat beragama harus berperilaku intelektual dan berpikir cerdas dalam kebhinekaan guna untuk menjaga kelangsungan hidup toleransi dalam bangsa ini. 
Dalam kutipan ahamad wahib ia mengemukakan, “toleransi beragama karenanya berarti menghormati manusia dan keseluruhan adanya, memandang kehidupan rohani orang lain sebagai hak pribadinya yang tidak dapat di ganggu gugat atau dikendalikan dari luar”. Ahmad Wahib. Selain itu ahmad wahib juga mengemukakan “ ketajaman kritik kita terhadap umat berhubung  dengan general attitude-nya, jangan sampai menjerumuskan kita pada sikap apriori salah dalam mengahadapi suatu masalah, sebagaimana kita menjauhkan diri dari sikap apriori membenarkan mereka. Kita juga harus benar benar menjauhkan diri dari nilai ganda, nilai ganda yang memihak umat islam atau nilai ganda yang memihak bukan islam” (pergolakan pemikiran islam, 28).
            Pendapat tentang toleransi dalam kehidupan bangsa indonesia juga di kemukakan oleh K. H Abdurrahman wahid yaitu Rukun Berdampingan  “ bukankah demikian menjadi jelas bagi kita  bahwa menerima perbedaan pendapat dan asal muasal bukanlah tanda kelemahan, melainkan menunjukkan kekuatan” dan “ tidak penting apa pun agamamu atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah menanyakan apa agamamu”
Dari kata kata yang di sampai kan gusdur dapat di ambil kesimpulan bahwa persatuan dalam kebhinekaan sangat diperlukan untuk kedamaian dalam hubungan masyarakat. Selain itu Ir. Soekarno juga mengungkapkan bahwa Indonesia milik semua, “Kita mendirikan negara indonesia, yang kita semua harus mendukungnya. Semua buat semua! Bukan kristen untuk indonesia, bukan juga golongan Islam untuk indonesia. Bukan Van Eck untuk Indonesia, bukan Nitisemito yang kaya untuk indonesia. Tetapi Indoensia untuk semua!!!” dalam kata kata Ir. Soekarno tersebut sangat jelas bahwa dia sangat mengutamakan persatuan dalam bangsa ini.
            Persatuan merupakan unsur yang paling utama agar tidak terjadi perpecahan dalam bangsa. Kebhinekaan di indonesia sangat memerlukan toleransi agar tercipta kedamaian dalam kehidupan masyarakat, dan Intoleransi yang terjadi di indonesia seharusnya tidak perlu terjadi karena dapat menimbulkan perpecahan dalam kehidupan masyarakat.
 Dengan adanya pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan masyarakat di harapakan dapat menciptakan persatuan dalam kebhinekaan. Kita sebagai warga negara wajib menjaga keberadaan toleransi agar tetap ada. Dalam beberapa tahun lalu memang banyak terjadi permasalahan tenntang toleransi akan tetapi tidak selamanya intoleransi terjadi dalam kehidupan masyarakat. 
Faktanya masih banyak sebagian masyakat yang masih mempunyai rasa toleransi terhadap masayarakat lainnya yang mempunyai perbedaan seperti perbedaan etnis, suku, budaya dan agama atau kepercayaan. Contohnya adalah terjaganya toleransi antar umat beragama di sibolga sumatera utara, dalam kehidupan masyarakat sibolga toleransi dalam kebhinekaan sangat diperlukan guna untuk menjaga rasa persatuan yang telah tertanam sejak dulu sebelum kemerdekaan indonesia.  
Peranan masayarakat dalam menjaga dan melestarikan keberadaan toleransi yaitu dengan cara menjalin hubungan atau silaturahmi secara baik Dan mengagendakan pengamanan tempat peribadatan setiap ada acara keagamaan atau hari hari besar agama. penjelasan tentang agenda pengamanan peribadatan yang telah di jadwalkan  yaitu ketika ada acara besar seperti perayaan natal sebagai hari besar umat kristiani, maka umat agama lain ikut berperan dalam menjaga pelaksanaan peribadatan. 
Begitu juga sebaliknya ketika umat islam merayakan hari hari besar islam seperti, hari raya idul fitri dan ihari raya idul adha maka umat bergama kristen, budha dan lainnya ikut serta menjaga pelakasanaan peribadatan. Kerukunan yang terjadi di sibolga ini merupakan salah satu bentuk pelestarian rasa toleransi. selain toleransi terhadap keragaman agama, masyarakat sibolga juga saling menghargai perbedaan budaya yang ada di sibolga.
            Bentuk pelestarian toleransi dalam kebhinekaan di indonesia tidak juga dilakukan dari kalangan masyarakat saja akan tetapi juga dilakukan oleh kelompok kelopok agamis seperti Nahdatul Ulama. Nahdatul Ulama didirikan oleh K.H Hasyim Asyari yang merupakan salah satu tokoh gerakan nasionalis. Nahdatul Ulama sangat memberikan peran yang sangat inklusif terhadap agama lain. contohnya adalah agenda banser dalam menjaga dan melancarkan proses hari besar umat kristen yaitu hari Natal.
 Peran banser dalam toleransi yang telah terealisasikan yaitu ikut serta melaksanakan penjagaan hari raya natal bersama petugas wajib guna melancarkan peribadatan umat kristiani. Peran ini sangatlah mencerminkan sifat sifat nasioanilsme yang masih tertanam dalam ormas Nahdatul ulama. Rasa nasionalisme yang cinta akan adanya bangsa ini juga merupakan salah satu unsur yang paling penting untuk menjaga persatuan. Nahdatul ulama telah berusaha sejak dulu untuk menjaga tali persatuan dengan cara menanamkan rasa toleransi yang tinggi antar umat beragama.
            Peran Nahdatul Ulama dalam melestarikan dan menjaga tali persatuan di negara ini telah ada sejak sebelum kemederkaan. Dimana para Ulama Nahdatul Ulama juga ikut serta dalam merumuskan kemerdekaan negara indonesia. Selain peran ormas Nahdatul Ulama dalam melestarikan toleransi, ada juga peran dari pemerintah daerah kota madiun yang secara langsung mengagendakan sebuah acara sosialisasi peningkatan rasa solidaritas dan ikatan sosial di kalangan masyarakat dan tokoh masyarakat yang diselenggarakan oleh badan kesatuan bangsa dan politik. 
Sosialisasi ini mengundang 600 tamu undang yang terdiri dari Ketua LPMK Se-Kota Madiun, Ketua tim penggerak PKK dan Ketua Pokja I-IV PKK kecamatan maupun kelurahan, Ketua KIM, pengurus takmir masjid dan mushola, tokoh agama, ketua ikatan pekerja sosial masyarakat, serta ketua karang taruna se Kota Madiun ( https://madiunkota.go.id).  Tujuan adanya sosialisasi ini adalah meningkatkan budaya toleran dikalangan masyarakat terhadap perbedaan, kepedulian sosial dan gotong royong untuk mewujudkan rakyat yang sejahtera.  Dengan adanya pelestarian budaya toleran diharapkan dapat menjadi contoh bagi semua kalangan masyarakat, kolompok dan pemerintah agar dapat juga melestarikan budaya toleran sehingga dapat mencapai cita cita dalam tujuan toleransi yaitu kedamaian.

0 komentar:

Posting Komentar