Krisis inilah yang di hadapi bangsa Indonesia, bukan krisis moneter, ekonomi, dan sembako, tetapi Indonesia krisis toleransi, krisis ini akan semakin parah karena memang ada sebagian oknum yang berfaham radikalisme memanfaatkan momen ini sebagai langkah bagus untuk memulai aksi mereka.
Bagi kita menjadi orang Indonesia
itu takdir kemajemukan etnis, agama dan adat istiadat dari sabang sampai
merauke yang terpenting bagaimana bangsa ini menghadapi takdir kemajemukan,
dalam menghadapi hal ini diperlukan sikap toleransi efektif yang mengakar dari
kota sampai pelosok desa, dari sabang sampai merauke.
Jadi kemajemukan Indonesia tidak
akan dapat di hilangkan, karena kalau kemajemukan di hilangkan maka tidak ada nilai
bangsa ini karena kemajemukan sudah menjadi ciri khas bangsa ini.
Sebelum zaman imperialis
invasi (menjajah) bangsa ini, indonesia terdiri dari banyak kerajaan yang
tumbuh subur di bumi nusantara, kerajaan yang besar itu di antaranya majapahit
dan sriwijaya, kedua kerajaan ini wilayahnya sampai ke negara tetangga keduanya
menjadi simbol bangsa indonesia di kemudian hari.
Awal petaka krisis
toleransi terjadi pada masa penjajahan, terutama penjajahan belanda dengan
politik DIVEDE ET EMPIRE (politik mengadu domba), mulailah belanda memprovokasi
suku, agama, pribumi dan bangsawan, semua di lakukan agar belanda bisa menjajah
Indonesia selama lamanya dengan tidak bersatunya Indonesia, belanda mudah
mengalahkan perjuangan rakyat Indonesia.
Dalam masa penjajahan
belanda kita kenal seorang provokator ulung yang di beri tugas penjajah belanda
yang bernama SNOUK HORGANYE untuk membuat isu sara atas nama agama dengan lihai
dan provokatif ia berhasil memecah belah bangsa ini, karena belanda tahu bahwa Indonesia
itu majemuk agama, etnik dan budaya dan karena itulah belanda harus membuat
krisis toleransi indonesia guna mewujudkan impralisnya (penjajahan).
Pelajar Indonesia mulai
merasakan pentingnya persatuan untuk mengatasi politik adu domba, pada awal
pergerakan membentuk persatuan sulit sekali apalagi pada waktu itu bangsa ini
majemuk krisis bukan hanya krisis toleransi tetapi juga multi krisis yaitu ;
ekonomi, sandang pangan, kehormatan dan lain lain.
Maka langkah awal untuk
membuat persatuan bangsa indonesia di perlukan pengembangan toleransi efektif
dari anak bangsa, dengan adanya toleransi efektif sikap egoisme dari masing
masing daerah bisa di redam dan semua daerah harus mendukung kemerdekaan Indonesia
dengan jalan persatuan dan toleransi yang membumi di setiap lapisan masyarakat.
Dengan adanya persatuan ini
kumpulah pemuda dari berbagai daerah sehingga tercetuslah 28 Oktober sebagai
hari sumpah pemuda yang berbunyi; KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA, MENGAKU
BERTUMPAH DARAH YANG SATU, TANAH AIR INDONESIA. KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA
MENGAKU BERBANGSA SATU, BANGSA INDONESIA. KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA,
MENJUNJUNG BAHASA PERSATUAN, BAHASA INDONESIA.
Sumpah pemuda bisa
terbentuk karena bangsa Indonesia bisa toleran antar etnis, agama dan budaya,
coba bayangkan andaikan pada waktu itu sikap pemuda intoleran mana mungkin bisa
terjadinya sumpah pemuda sebagai wadah persatuan bangsa Indonesia.
Sekarang ini bangsa Indonesia
krisis toleransi untuk mengobati marilah belajar dari sejarah masa lalu jangan
melupakan sejarah bagaimana perjuangan pemuda pemuda bangsa dalam mewujudkan
kemerdekaan dengan senjata persatuan yang di mulai dari pengembangan sikap
toleran efektif.
Dalam pedoman umat Islam
sendiri yaitu Alqur’an memberikan konsep yang sagat toleran. Sebagaimana firman
Allah SWT. dalam Alquran, "Bagi kami
amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami
dan kamu. Allah SWT mengumpulkan antara kita dan kepada Allah SWT-lah kita
kembali." (QS asy-Syura [42]: 15).
Oleh
karena itu bagi kita terutama umat islam haruslah lebih melakukan toleran
tersebut, sebab Allah SWT sudah jelas-jelas menerangkan konsep toleran
tersebut.
Konsep
tasamuh (toleransi) yang diajarkan Islam secara baik bisa dijalankan kaum
Muslimin di Tanah Air. Indonesia sebagai penganut budaya ketimuran yang sopan,
ramah, dan toleran, dapat dengan mudah menjalankan ayat tersebut. Bahkan,
jangankan bertoleransi untuk agama. Kemaksiatan dan kemungkaran sekalipun tak
jarang mendapat toleransi di beberapa kultur masyarakat.
Wakil
Presiden, KH Hasyim Muzadi mengatakan, umat Islam Indonesia kiranya menjadi
umat yang paling toleran sedunia. Toleransi beragama yang dicontohkan umat
Islam di Tanah Air ternyata jauh lebih dewasa dan bijak dibanding negara-negara
luar.
Kemajemukan etnik, agama
dan adat istiadat dari sabang sampai merauke adalah takdir bagi bangsa
indonesia, Allah swt telah menentukan takdir yang terbaik bagi bangsa indonesia
dan sebagai rasa syukur kita kembangkan sikap toleransi efektif sehingga indah
pada waktunya.
BHENEKA TUNGGAL IKA
(berbeda beda tetap satu jua) harus kita hayati dan amalkan sebagai sikap university
(kesatuan) untuk menanggulangi sikap radikalisme yang kian membumi di negara
ini dan sikap yang pertama untuk meralisiasikan mulai dari diri sendiri yaitu
dengan mengembangkan sikap toleransi efektif bukan sekedar toleransi formalitas
karena dengan sikap inilah bisa menjadi obat /filter untuk mengatasi krisis
toleransi indonesia.
Selain itu juga kita juga
perlu melaksanakan toleransi di berbagai lingkungan. Adapaun lingkungan itu
sendiri diantaranya :
Di Lingkugan Keluarga
Dalam keluarga hendaknya terjalin hubungan timbal balik antara orangtua
dengan anak. Semua pihak dalam keluarga harus saling hormat menghormati, saling
harga menghargai antar anggota keluarga.
Di Lingkunan Masyarakat
Dalam masyarakat terdapat warga masyarakat dari berbagai latar belakang,
suku, rasta, budaya dan agama. Masing-masing individu harus menyadari bahwa
kita berada dalam suatu negara kesatuan dan satu bangsa yaitu bangsa indonesia
Dalam Kehidupan bernegara
Demokrasi Pancasila mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat. Untuk
itu maka msing-masing pihak harus bertoleransi, belajar menghargai dan
menghormati suara terbanyak, walaupun tidak cocok di hati.
0 komentar:
Posting Komentar