Presiden Joko Widodo yang terpilih sebagai presiden bersama Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden pada tahun 2014 yang akan memimpin Indonesia hingga tahun 2019 (selama 5 tahun). Berdasarkan hasil opini dan juga pengamatanpencapaian positif selama pemerintahan Presiden Joko Widodo di bidang ekonomi.
Dari segi pembangunan ekonomi selama 2 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, visi pemerintahan Jokowi-JK telah dirumuskan dalam Nawa Cita, yang memiliki tiga ciri utama: negara hadir, membangun dari pinggiran, dan revolusi mental. Dari hasil pembangunan di bidang ekonomi yaitu ada 5 indikator utama di bidang kesejahteraan, yakni: kemiskinan, pengangguran, ketimpangan, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi.
Dalam soal kemiskinan mengenai jumlah penduduk miskin di Indonesia terus mengalami penurunan yaitu dari 28,51 juta (11,22%) pada Maret 2015 menjadi 28,01 juta (10,86%) pada Maret 2016. Penurunan kemiskinan ini menjadi indikator penting mengenai berbagai program pemerintah yang menyasar kelompok kurang mampu, seperti Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Program Keluarga Harapan, asuransi kesehatan BPJS, dan program sosial lain yang membuahkan hasil (dikutip dari http://presidenri.go.id/berita-aktual/capaian-2-tahun-pemerintahan-jokowi-jk-pembangunan-ekonomi.html).
Selama dua tahun, pemerintahan Jokowi pun telah menoreh sejumlah prestasi khususnya di bidang ekonomi. Prestasi ini mendapat pujian dari dunia internasional. Berikut ulasannya sebagai berikut :
- Keberhasilan Tax AmnestyPujian keberhasilan Tax Amnesty ini didapat Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, saat melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat. Di Negeri Paman Sam tersebut, Luhut mendapati program pengampunan pajak atautax amnesty yang dijalankan di Indonesia dinilai sukses, Pemerintah Amerika Serikat pun memujinya.
- Keberanian memangkas subsidi bahan bakarPujian lain yang didapat oleh pemerintahan Joko Widodo adalah keberaniannya dalam memangkas subsidi bahan bakar. Pujian tersebut diberikan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama saat Presiden Jokowi bertamu ke Gedung Putih di tahun 2015. Obama memberikan apresiasi dan pujian kepada Pemerintah Indonesia. Menurutnya, memangkas subsidi BBM adalah langkah berani sebab masalah subsidi BBM terus membebani anggaran negara hingga ratusan triliun rupiah. Dengan memangkas subsidi, pemerintah bisa mengalihkan dana tersebut untuk membangun infrastruktur.
- Perbaikan kemudahan usaha untuk UKMDirector of Global Indicators Group Bank, Dunia Augusto Lopez Claros memuji upaya serius pemerintah Indonesia memperbaiki kemudahan berusaha, terutama yang ditujukan untuk usaha kecil menengah.
- Paket kebijakan ekonomiApresiasi lain yang didapat oleh pemerintah Jokowi adalah mengenai paket kebijakan ekonomi. Bank Dunia menilai bahwa kebijakan ini merupakan kunci bagi Indonesia untuk dapat keluar dari krisis ekonomi global sehingga tetap dapat mengalami pertumbuhan. Akibat paket kebijakan ekonomi ini, Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan ekonominya.
- Reformasi kebijakan ekonomiReformasi kebijakan ekonomi Indonesia, khususnya pengurangan subsidi BBM, dinilai telah memberikan ruang fiskal bagi pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan.
Pemerintah pada masa Jokowi – JK melakukan transformasi fudamental pada sistem ekonomi di Indonesia dengan mengeluarkan beberapa kebijakan yaitu:
- Mengubah ekonomi yang berbasis konsumsi dengan ekonomi yang berbasis produksi.
- Tepat sasaran untuk mengatasi kemiskinan.
- Mendorong pembangunan yang merata di luar pulau jawa.
- Pengurangan terhadap subsidi bbm yang sebesar 200 triliun rupiah, yang penggunaannya dialihkan untuk belanja pusat dan pembangunan daerah tertinggal
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia pada triwulan pertama tahun 2016 tumbuh 4,91 persen. Bahkan, dalam triwulan kedua tahun ini, angka tersebut naik menjadi 5,18 persen. Pertumbuhan itu jauh lebih besar di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia dan negara-negara berkembang.
Bahkan Indonesia adalah salah satu yang tertinggi di Asia. Kebijakan Tax Amnesty memiliki tujuan yaitu memberikan pengampuan bagi wajib pajak yang selama ini belum melaporkan kewajibannya. Banyak masyarakat, baik di dalam maupun luar negeri, yang belum mengetahui atau mungkin lupa bahwa ada kekayaan mereka yang harus dilaporkan. Sementara keuntungannya bagi pemerintah, tax amnesty akan mendapatkan basis pajak baru yang akan meningkatkan penerimaan pajak. Pada periode pertama yang ditutup 30 September 2016, program ini berhasil mencapai target. Pemerintah mendapat Rp 97,1 triliun pendapatan tambahan, atau sekitar 62% dari target Rp 165 triliun untuk Maret 2017. (dikutip dari http://www.rappler.com/ind
0 komentar:
Posting Komentar